Menuju Net Zero Emissions 2050, Perusahaan Tiongkok Siap Sokong Dana Inovator Teknologi Karbon di Indonesia
Ilustrasi. (Tencent)
18:08
12 Februari 2025

Menuju Net Zero Emissions 2050, Perusahaan Tiongkok Siap Sokong Dana Inovator Teknologi Karbon di Indonesia

- Bagi para inovator yang memiliki konsentrasi untuk teknologi mengurangi emisi karbon bakal mendapat kesempatan pendanaan dari perusahaan Tiongkok, yaitu Tencent. Tahun ini, Tencent memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi, lembaga riset, atau startup Indonesia yang memiliki proyek percontohan yang dapat diterapkan di tingkat global.

Proyek itu terkait mengurangi emisi karbon. Dengan program CarbonX 2.0, Tencent bakal memberikan pendanaan, bantuan teknis, dan fasilitas uji coba. Dalam perekrutan inovator ini di Indonesia, Tencent menggandeng Impact Hub Jakarta.

Head of Programs Impact Hub Jakarta Sean Bunjamin mengatakan, terdapat empat dan syarat yang dinilai untuk calon inovator yang digandeng nantinya.

Pertama, kategori Carbon Removal (Penghilangan karbon) untuk inovasi penghilangan karbon dengan lokasi uji coba di Lembah Retakan Afrika Timur di Kenya. Kedua, Carbon Capture, Utilization, and Storage for the Steel Industry (Penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon untuk industri baja) untuk pembuatan besi tanur tinggi di HBIS Serbia yang merupakan mitra program CarbonX 2.0.

Ketiga, kategori Long Duration Energy Storage (Penyimpanan energi jangka panjang) yang dapat menyalurkan sedikitnya 100 kW selama 6 jam lebih untuk uji coba di Pulau Himandhoo, Maladewa. Keempat, CarbonXmade, yaitu Carbon Capture and Utilization (penangkapan dan pemanfaatan karbon). Nantinya para inovator bisa menawarkan solusi pemanfaatan karbon yang ditangkap untuk membuat produk konsumen dengan konsorsium CarbonXmade, yang antara lain beranggotakan Unilever dan Pepsico.

Lebih jauh Sean Bunjamin menuturkan, yang membuat program CarbonX 2.0 ini jadi istimewa, tiap proyek percontohan yang lolos seleksi akan menerima pendanaan minimal USD 1 juta. "Tergantung pada kebutuhan proyek yang bersangkutan," ungkapnya dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Rabu (12/2).

Untuk tiap kategori akan dipilih 1-3 proyek unggulan. Proposal yang ditawarkan startup seri B juga akan dipertimbangkan. Selain itu, para pemenang akan diberikan bimbingan dari ahli, akses ke sumber daya sesuai skenario, dan kesempatan bermitra dengan pemangku kepentingan industri. Melalui jaringan Tencent dan mitra globalnya, semua pemenang dapat menguji coba inovasinya di lokasi percontohan milik partner Tencent.

CarbonX pertama diselenggarakan oleh Tencent di Tiongkok pada 2024. Untuk CarbonX 2.0, perusahaan penggagas aplikasi perpesanan WeChat ini memilih untuk memperluas jangkauannya. Tahun ini, pendaftaran CarbonX 2.0 terbuka bagi inovator di tujuh negara, termasuk Indonesia.

“Untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2050, kita perlu menghilangkan lebih banyak karbon dari udara dengan solusi-solusi berbasis teknologi. Program CarbonX 2.0 menjadi kesempatan emas bagi para startup, lembaga riset, dan universitas di Indonesia untuk membuktikan talentanya ke seluruh dunia,” ujar Sean Bunjamin.

“Kami yakin Indonesia memiliki banyak inovator teknologi karbon berbakat. Kami yakin solusi-solusi dari Indonesia bisa ditingkatkan secara global dan memberi kontribusi signifikan pada masa depan bebas karbon.”

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #menuju #zero #emissions #2050 #perusahaan #tiongkok #siap #sokong #dana #inovator #teknologi #karbon #indonesia

KOMENTAR