Optimalkan Proses Riset, Perkenalkan AI Research Assistant Pertama di Indonesia dalam Event AIxplore 2025
Ilustrasi AI. (istockphoto.com)
15:32
12 Februari 2025

Optimalkan Proses Riset, Perkenalkan AI Research Assistant Pertama di Indonesia dalam Event AIxplore 2025

Lembaga riset Populix meluncurkan Nexa, asisten riset kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dihadirkan untuk mengoptimalkan proses riset di Indonesia. AI research ini menawarkan efisiensi dan solusi inovatif bagi pelaku industri dan akademisi.

Nexa dikembangkan dengan dukungan teknologi Google Gemini dan dirancang untuk membantu peneliti mengatasi berbagai tantangan dalam riset, seperti kualitas data, desain penelitian, dan analisis.

Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu dalam keterangan tertulis mengatakan, Nexa menjadi inovasi yang dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia riset yang semakin kompleks. Ia percaya bahwa AI dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung proses riset yang lebih efisien dan akurat. 

"Nexa hadir untuk merevolusi dunia riset dengan memanfaatkan kecerdasan buatan guna memastikan data yang lebih akurat dan analisis yang lebih cepat. Kami ingin memberikan solusi yang mempermudah para peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data," ujar Timothy dalam acara Populix AIXplore 2025 di Jakarta, Selasa (11/2).

Timothy mengungkapkan Nexa dapat merampingkan proses penelitian, membuatnya lebih cepat, mudah, dan cerdas. Dengan platform ini, mahasiswa, dosen, dan peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih efisien, mulai dari merancang kuesioner hingga meluncurkan survei dalam waktu yang jauh lebih singkat. Jika sebelumnya proses ini memakan waktu setengah hari, kini dapat diselesaikan hanya dalam hitungan menit.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat mendorong kemajuan riset di Indonesia dan membuka peluang baru dalam dunia akademik serta industri berbasis data,” ujar Timothy.

Head of Data Science Populix, Steven Christian menambahkan bahwa ia berharap Nexa bukan hanya sekadar alat riset, tetapi sebagai mitra dalam menemukan solusi. Menurut Steve, banyak mahasiswa yang baru pertama kali melakukan penelitian sering kali bingung dengan tahapan riset, mulai dari membuat hipotesis hingga menyusun kuesioner yang tepat.

“Salah satu tantangan terbesar dalam riset adalah mengumpulkan data berkualitas dalam waktu yang singkat. Dengan Nexa, proses ini dapat dilakukan secara otomatis dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga peneliti bisa lebih fokus pada analisis dan pengambilan kesimpulan yang lebih mendalam. Kami berharap Nexa bisa menjadi solusi yang tidak hanya mempermudah proses penelitian, tetapi juga meningkatkan standar riset di Indonesia,” kata Steve.

Practitioner dan CEO Indonesia AI, Angga Muttaqien, menjelaskan, Indonesia sedang berada dalam tahap awal revolusi AI, di mana berbagai sektor mulai mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Institusi pendidikan dan startup lokal, mulai mengeksplorasi potensi AI untuk menyederhanakan proses kerja mereka, termasuk di bidang riset. Namun, memang tantangan terbesar masih ada pada kesiapan SDM dan infrastruktur yang mendukung implementasi AI secara luas.

“Jika kita bicara adopsi AI, itu bukan hanya soal industri, tetapi juga pemerintah, akademisi, dan komunitas. Keempat pilar ini harus berjalan beriringan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan AI,” tutur dia.

Di tempat yang sama, Solution Consultant AI Google Indonesia, Dodi Priambodo, menjelaskan, pihaknya tidak hanya ingin menciptakan teknologi AI yang canggih, tetapi juga AI yang benar-benar bisa dipakai dan berdampak. Google Gemini memberikan solusi yang bisa diakses luas, dari perusahaan rintisan hingga institusi pendidikan.

“Saat ini, banyak orang melihat AI sebagai sesuatu yang rumit dan mahal. Padahal, AI bisa sangat praktis dan aplikatif. Misalnya, AI kini bisa membantu mengoptimalkan pencarian data riset, mempercepat analisis prediktif, bahkan menyusun laporan dengan akurasi tinggi. Kami ingin AI tidak hanya dimiliki oleh raksasa teknologi, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh peneliti dan mahasiswa untuk menciptakan perubahan nyata,” ungkap Dodi.

 

Editor: Banu Adikara

Tag:  #optimalkan #proses #riset #perkenalkan #research #assistant #pertama #indonesia #dalam #event #aixplore #2025

KOMENTAR