Suasana Kantor Meta setelah DeepSeek Hadir, Khawatir dan Penuh ''War Room''
- CEO Meta (induk Facebook, Instagram, WhatsApp, dkk) Mark Zuckerberg menggelar rapat mendadak, tak lama setelah kehadiran layanan AI DeepSeek asal China yang viral dan ramai dibicarakan.
DeepSeek menghebohkan industri AI karena mampu setara bahkan melampaui beberapa model AI di pasaran. DeepSeek menawarkan dua model AI yang memiliki fungsi berbeda, yakni DeepSeek V-3 dan DeepSeek R-1.
Keduanya diklaim bekerja lebih efisien dari Llama 3.1 milik Meta, Claude 3.5 dari Anthropic, hingga GPT-4o milik Open AI.
Dalam pengujian soal pemahaman terhadap konteks, DeepSeek mengungguli sejumlah model AI di atas. Temuan ini yang membuat perusahaan AI di AS ketar-ketir, termasuk Meta.
Dari laporan The Information, Meta khususnya divisi engineering membuat sejumlah "war room". Tiap-tiap karyawan diminta bekerja secara keras, menganalisis model AI DeepSeek, serta mencari peluang perubahan yang juga bisa diterapkan ke model AI Meta, Llama.
War room sendiri adalah ruang khusus yang digunakan untuk menangani situasi penting, seperti perencanaan strategis, pengelolaan krisis, atau koordinasi proyek besar. Konsep ini berasal dari dunia militer, tetapi sekarang banyak digunakan di berbagai industri.
The Information mencatat, Meta khawatir dan takut bahwa versi AI setelahnya tidak akan bisa bersaing dengan layanan AI milik China.
Ketakutan ini dilatarbelakangi oleh “kekacauan” yang terjadi beberapa waktu belakangan hingga khawatir adanya intensi investor yang mempertimbangkan kembali investasi mereka kepada perusahaan teknologi AS.
“Faktor stres yang utama adalah ‘mengapa kita tidak datang dan tahu lebih dulu (soal ini)’?, disaat kami memiliki ribuan pekerja dengan otak yang cerdas dalam mengerjakan (model AI) ini,” ungkap salah seorang karyawan bersama Financial Times.
DeepSeek bikin ketar-ketir
Kemunculan DeepSeek di industri AI sempat memengaruhi nilai kapitalisasi produsen semikonduktor di AS, Nvidia.
Meski sudah mengalami pemulihan, kapitalisasi pasarnya sempat anjlok 600 miliar dollar AS (sekitar Rp 9.715 triliun) dari sekitar 3,49 triliun dollar AS menjadi 2,9 triliun dollar AS, dalam periode satu hari.
Berbeda dengan Nvidia, saham Meta tidak terpengaruh. Nilai saham Meta justru tercatat naik sebesar 7 persen selama lima terakhir.
Namun, kekhawatiran dan ketakutan kemungkinan besar dilatarbelakangi oleh kemampuan DeepSeek mengandalkan chip AI yang terbatas, biaya pengembangannya yang murah, tetapi bisa tetap lebih efisien daripada model AI lain.
DeepSeek menggunakan chip Nvidia H800 yang memiliki performa lebih rendah dan sudah dirilis di awal 2023.
DeepSeek tidak memiliki akses terhadap chip AI model terbaru, seperti Nvidia H100 yang diklaim lebih canggih dan hemat biaya karena pemerintah AS membatasi ekspor chip AI ke China.
Kondisi ini memaksa perusahaan-perusahaan berbasis AI di China untuk mengembangkan AI dengan motode lebih inovatif dan efisien. Salah satu metode yang digunakan adalah distillation, yakni teknik untuk melatih model AI agar lebih fokus pada tugas-tugas spesifik.
Dengan keterbatasan itu, biaya pengembangan DeepSeek yang digelontorkan pun lebih murah 10 kali lipat dibandingkan ChatGPT.
Periode pengembangan DeepSeek hanya butuh dua bulan dengan biaya 6 juta dollar AS (Rp 97 miliar). Sementara ChatGPT, perlu dana sebesar 63 juta dollar AS (Rp 1 triliun).
Dalam kesempatan yang berbeda, Zuck pun mengumumkan bahwa pihaknya bakal berinvestasi sebesar 60 juta dollar AS hingga 65 juta dollar AS (sekitar Rp 975 miliar hingga Rp 1,05 triliun) untuk mengembangkan asisten virtual Meta AI.
“Ini akan menjadi tahun yang menentukan untuk AI. Pada 2005, saya berharap Meta AI bisa menjadi asisten terkemuka yang melayani lebih dari 1 miliar orang, Llama 4 akan menjadi model AI terkemuka, dan kamu akan membangun engineering AI yang akan mulai berkontribusi dalam pengembangan kode di (divisi) R&D kami,” tulis Zuckerberg di akun Facebook-nya.
Llama merupakan model Large Language Model (LLM) berbasis open source yang digunakan untuk mentenagai AI di media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Untuk saat ini, perusahaan masih menggunakan Llama 3. Namun, perusahaan berambisi untuk memperkenalkan Llama 4 di 2025 ini.
Sebagaimana dikutip KompasTekno dari Futurism, Kamis (30/1/2025), Meta kini berupaya bersaing dengan DeepSeek. “Ruang perang” yang dibentuk tadi dilaporkan ingin menggabungkan beberapa midel AI dalam satu sistem dengan fitur yang lebih lengkap, seperti DeepSeek.
Namun, upaya tersebut melahirkan sebuah pertanyaan, jika usaha tersebut dilakukan dengan menurunkan biaya komputasi sekaligis meningkatkan kemampuan dan kapasitas model Llama, akankah Meta bisa berhasil mencapainya?
Tag: #suasana #kantor #meta #setelah #deepseek #hadir #khawatir #penuh #room