Apa Tugas Prabowo Subianto Sebagai Dewan Kehormatan PSSI?
Kongres Biasa PSSI yang digelar pada Rabu, 4 Juni 2025, menghasilkan tiga keputusan penting, salah satunya adalah penunjukan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai Dewan Kehormatan PSSI. (IG Erick Thohir)
12:42
5 Juni 2025

Apa Tugas Prabowo Subianto Sebagai Dewan Kehormatan PSSI?

Kongres Biasa PSSI yang digelar pada Rabu, 4 Juni 2025, menghasilkan tiga keputusan penting, salah satunya adalah penunjukan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai Dewan Kehormatan PSSI.

Keputusan ini diambil setelah kongres PSSI yang awalnya dijadwalkan pagi hari sempat tertunda selama sekitar empat jam.

Penundaan tersebut terjadi karena Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mendapat panggilan mendadak dari Presiden Prabowo ke Istana Negara saat kongres tengah berlangsung.

Sikap Presiden Prabowo Subianto disebut tidak sejalan dengan arahannya sendiri. (Ist)Sikap Presiden Prabowo Subianto disebut tidak sejalan dengan arahannya sendiri. (Ist)

Penunjukan Prabowo sebagai Dewan Kehormatan bukan tanpa alasan. Erick Thohir menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam pembangunan sepak bola nasional.

Ia menyampaikan bahwa selama ini pemerintah telah banyak memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan PSSI, baik dari sisi infrastruktur, dukungan regulasi, maupun kolaborasi dalam program pembinaan pemain muda.

Menurut Erick, pengangkatan Prabowo Subianto sebagai dewan kehormatan merupakan simbol dari upaya mempererat sinergi antara federasi sepak bola dan pemerintah pusat.

Ia juga menyebut bahwa dengan keterlibatan langsung kepala negara, berbagai tantangan seperti tumpang tindih regulasi dan ego sektoral yang selama ini kerap terjadi bisa diatasi lebih efektif.

Lebih lanjut, Erick menyoroti realitas unik yang dihadapi dunia sepak bola di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto usai menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Bahrain 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (25/3/2025). [Youtube Suara.com]Presiden Prabowo Subianto usai menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Bahrain 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (25/3/2025). [Youtube Suara.com]

Tidak seperti di Eropa, di mana federasi sepak bola dapat berjalan lebih independen dari intervensi pemerintah, di Indonesia dibutuhkan sinergi aktif antara lembaga negara dan federasi demi pencapaian target jangka panjang.

Ia percaya bahwa kolaborasi ini justru akan memperkuat posisi PSSI di mata internasional, bukan sebaliknya.

"Presiden Prabowo menerima sebagai dewan kehormatan. Selama ini kita selalu di PSSI dengan pemerintah ada pemikiran-pemikiran yang belum sinkron.

Sudah saatnya harus sejalan sehingga tidak ada lagi intervensi ataupun ego sektoral dari kita PSSI," kata Erick Thohir dalam keterangannya.

Statuta PSSI 2025: Peran Daerah Kini Lebih Strategis

Selain penunjukan dewan kehormatan, Kongres Biasa PSSI juga mengesahkan sejumlah perubahan dalam Statuta PSSI, menggantikan aturan sebelumnya yang disusun pada 2019.

Perubahan signifikan yang diusung adalah penguatan peran Asosiasi Provinsi (Asprov) dan asosiasi tingkat kota/kabupaten dalam sistem kompetisi nasional.

PSSI kini tengah mendorong skema berjenjang mulai dari Liga 4 yang diadakan di tingkat kota/kabupaten selama sekitar empat bulan.

Pemenangnya akan melanjutkan ke tingkat provinsi sebagai bagian dari Liga 3, menciptakan sistem kompetisi berkelanjutan dari akar rumput hingga level nasional. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan koordinasi yang selama ini terjadi antara Asprov dan asosiasi kota/kabupaten.

Dalam praktiknya, kota-kota seperti Denpasar yang memiliki 14 klub dapat berkoordinasi dengan kota-kota lain untuk membentuk liga provinsi dengan jumlah peserta yang telah disepakati bersama.

Pendekatan ini tidak hanya menghindari konflik ego sektoral antarwilayah, tetapi juga membuka ruang dialog antar-asosiasi guna menentukan kuota perwakilan klub yang ideal di Liga 3.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar PSSI untuk memperkuat ekosistem sepak bola nasional dari tingkat paling bawah.

Dengan kompetisi yang lebih aktif dan kompetitif di daerah, diharapkan muncul lebih banyak talenta lokal yang dapat dibina untuk memperkuat tim nasional.

PSSI Siap Tampung Aspirasi Anggota Terkait Regulasi Baru
Keputusan ketiga dari Kongres Biasa PSSI 2025 adalah kesediaan federasi untuk menerima masukan dari seluruh anggotanya mengenai perlunya aturan tambahan guna menyempurnakan tata kelola organisasi.

Langkah ini mencerminkan sikap terbuka PSSI dalam menata diri demi menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan.

Federasi menyatakan komitmennya untuk meninjau dan menyesuaikan struktur organisasi serta regulasi internal, termasuk kemungkinan pembentukan unit baru atau penyesuaian peran yang ada agar sesuai dengan dinamika sepak bola modern.

Hal ini juga mencakup pembahasan mengenai peningkatan transparansi, evaluasi program pembinaan usia dini, serta optimalisasi peran klub-klub lokal dalam pembinaan atlet.

Reformasi PSSI Jadi Langkah Menuju Masa Depan Sepak Bola Lebih Profesional

Kongres ini menjadi sinyal kuat bahwa PSSI tengah bertransformasi menuju federasi yang lebih modern, adaptif, dan inklusif.

Penguatan koordinasi dengan pemerintah pusat, desentralisasi peran daerah dalam kompetisi, serta keterbukaan terhadap saran regulasi internal adalah langkah nyata dalam membangun fondasi sepak bola Indonesia yang lebih solid.

Jika konsistensi dan kolaborasi ini terus terjaga, maka visi Indonesia untuk menjadi kekuatan sepak bola di Asia Tenggara, bahkan di tingkat global, bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Tag:  #tugas #prabowo #subianto #sebagai #dewan #kehormatan #pssi

KOMENTAR