Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
Daging sapi dan kerbau yang terpapar penyakit atau virus mulut dan kaki (PMK) tetap aman untuk dikonsumsi masyarakat. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat (Sumbar), Muhammad Kamil.
"Perlu ditegaskan, sapi atau kerbau yang terpapar PMK dagingnya masih bisa dikonsumsi," ujar Kamil, Rabu (22/1/2025).
Ia menegaskan, virus PMK tidak menular ke manusia karena hanya bisa menyebar dari hewan ke hewan.
Menurut Kamil, meskipun virus PMK dapat menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba, virus ini tidak bersifat zoonosis sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
"Virus PMK tidak menimbulkan dampak penyakit pada manusia. Jadi, daging dari hewan yang terpapar tetap aman," jelasnya.
Kamil juga menambahkan bahwa hewan non-berkuku belah, seperti anjing dan kucing, tidak akan terpengaruh oleh virus PMK meskipun terpapar.
"Virus ini memiliki inang spesifik dan tidak berdampak pada spesies lainnya," tambahnya.
Meski daging sapi atau kerbau yang terpapar PMK aman dikonsumsi, Kamil mengimbau masyarakat, khususnya pemilik ternak, untuk segera melaporkan jika terdapat tanda-tanda klinis hewan yang terinfeksi.
Gejala PMK pada hewan ternak meliputi peningkatan suhu tubuh, produksi air liur berlebihan, serta munculnya lesi atau luka pada bibir, lidah, hingga kaki ternak.
"Pemeriksaan dini sangat penting agar langkah penanganan dapat segera dilakukan," imbau Kamil.
Kamil juga menyarankan pemilik ternak untuk rutin menjaga kebersihan kandang guna mencegah penyebaran virus PMK.
"Penyemprotan disinfektan secara berkala sangat diperlukan untuk mengurangi risiko penularan virus ini," ujarnya.
Tag: #bolehkah #konsumsi #daging #sapi #kerbau #yang #terpapar #virus #penjelasannya