Tingginya Kepuasan Publik Jadi Modal bagi Prabowo-Gibran
- Managing Director Paramadina Public Policy Institute, Akhmad Khoirul Umam, menilai tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja awal pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi modal penting.
Umam memandang, capaian awal ini harus dimanfaatkan pemerintah sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan pada masa mendatang.
“Bagaimanapun juga angka 80 persen itu something dan itu akan menjadi sebuah bekal yang baik bagi pemerintah untuk mulai melanjutkan hal-hal yang tentu cukup banyak tantangan dan juga persoalan,” ujar Umam, dalam program Obrolan News Room di Kompas.com, Selasa (21/1/2025).
Dia menyebut, kepercayaan publik kerap kali menjadi faktor penting dalam mendukung kelancaran program-program pemerintah.
Dengan dukungan mayoritas masyarakat, pemerintah seharusnya memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk menjalankan kebijakan secara optimal.
“Public trust itu seringkali kemudian menjadi fondasi yang sangat penting dan juga signifikan bagi pemerintahan yang efektif ke depan,” kata Umam.
Meski begitu, Umam mengingatkan bahwa hasil survei opini publik tidak selalu serta merta mencerminkan pandangan dari seluruh lapisan masyarakat.
Sebab, tak menutup kemungkinan ada perbedaan persepsi antara angka yang muncul dari survei dengan pandangan kelompok tertentu, misalnya kelompok masyarakat sipil ataupun warga kelas menengah.
“Memang dalam konteks survei opini publik ini menjadi tantangan tertentu karena angka yang terrepresentasikan memang seringkali menjadi agak berbeda dengan apa yang menjadi konsen dari sejumlah kalangan civil society, kalangan masyarakat kelas menengah terdidik. Sehingga kemudian ada persepsi yang berbeda,” kata Umam.
Kelompok masyarakat dengan akses informasi dan pendidikan lebih mumpuni, kata Umam, cenderung memberikan penilaian yang lebih kompleks terhadap kinerja pemerintah.
Sebab, kemampuan mereka dalam memahami informasi dan melakukan evaluasi lebih mendalam, sehingga memengaruhi cara mereka melihat keberhasilan program pemerintah.
“Misalnya terkait dengan konteks program tertentu ketika kemudian kelas menengah terdidik yang relatif memiliki akses informasi yang lebih baik, pemahaman yang lebih baik, itu proses asesmennya, proses penilaiannya itu memang jauh lebih kompleks,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, survei terbaru Litbang Kompas pada Januari 2025 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai angka tertinggi di bidang politik dan keamanan, yaitu sebesar 85,8 persen.
Angka ini menjadikan bidang tersebut sebagai sektor dengan apresiasi tertinggi dibandingkan tiga bidang lainnya, yaitu kesejahteraan sosial (83,7 persen), ekonomi (74,5 persen), serta penegakan hukum dan HAM (72,1 persen).
Peneliti Litbang Kompas, Andreas Yoga Prasetyo, menilai tingginya tingkat kepuasan di bidang politik dan keamanan disebabkan oleh stabilitas yang terus terjaga dalam beberapa bulan terakhir.
"Indikatornya, kita merasa aman untuk beraktivitas, kita menjalankan kegiatan sehari-hari dengan aman, atau bahkan kita pada 2024 bisa melakukan pemilu, pilpres, bahkan pilkada," ungkap Andreas.
Keberhasilan Presiden Prabowo dalam merangkul berbagai kekuatan politik juga menjadi salah satu faktor pendorong tingginya apresiasi di bidang ini.
Andreas mengacu pada kekuatan Koalisi Merah Putih yang menguasai sekitar 81 persen kursi parlemen.
Persentase tersebut tidak terlalu jauh dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu 80,9 persen.
Hal itu dianggap menjadi cerminan keberhasilan Prabowo dalam merangkul kekuatan politik.
"Kalau kita lihat, ada benefit politik yang didapatkan ketika strategi itu dijalankan pemerintah sekarang," ujar Andreas.
Strategi politik akomodatif pemerintah dinilai menciptakan stabilitas di tingkat elite maupun masyarakat luas.
"Satu, transisi pemerintahan berjalan mulus. Setelah dilantik (Prabowo-Gibran), harus menyusun kabinet dan itu berjalan aman dengan mengakomodasi semua kekuatan politik. Semua ketum partai jadi menko, itu kan bagian dari strategi politik, sehingga warga lihat, oh oke juga ini," jelas Andreas.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan dari tanggal 4-10 Januari 2025.
Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dengan “margin of error” penelitian +/- 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).
Tag: #tingginya #kepuasan #publik #jadi #modal #bagi #prabowo #gibran