Ramai Desakan Periksa Jokowi, KPK Tunggu Naik Penyidikan
Adapun desakan kepada KPK untuk memeriksa Jokowi satu di antaranya imbas sosok presiden dua periode itu yang masuk sebagai nominasi pemimpin dunia terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan, upaya pemeriksaan terhadap Jokowi bisa saja terjadi apabila ada kasus yang sudah mencapai tahap penyidikan.
Untuk saat ini, lanjut Asep, belum ada perkara yang diduga melibatkan Jokowi yang sampai di tahap itu. Bahkan, di tahap penyelidikan juga belum.
"Penyidikan baru dilakukan dengan upaya-upaya paksa, seperti memanggil, menggeledah, menyita, atau memeriksa orang untuk menemukan tersangkanya," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025).
Asep menjelaskan, sebuah kasus dapat naik ke tahap penyidikan melalui proses yang berjenjang.
Dimulai dari laporan masyarakat dan hasil audit dari BPK atau BPKP, laporan tersebut ditelaah terlebih dahulu oleh Direktorat Pelayanan Laporan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK.
Selanjutnya, jika ditemukan indikasi peristiwa tindak pidana korupsi, kasus akan naik ke tahap penyelidikan.
Kemudian, melalui pengumpulan dua alat bukti yang cukup, kasus dapat dilanjutkan ke tahap penyidikan berdasarkan keputusan rapat gelar perkara atau ekspose.
"Kalau ada laporannya, tentunya secara berjenjang akan ditindaklanjuti. Tunggu saja laporannya," kata Asep.
Sempat Disebut Hilang, Nama Jokowi Rupanya Masih Ada dalam Daftar Tokoh Terkorup 2024 Versi OCCRP
Eks Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terdaftar sebagai finalis Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 versi laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa nama Jokowi mendadak hilang atau tak lagi ditemukan di situs OCCRP.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, Jumat (3/1/2025) ketika ditelusuri lebih lanjut dengan kata kunci "Joko Widodo" atau "Jokowi", juga tak temukan konten apa pun dalam situs OCCRP.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya nama Presiden RI ke-7 tersebut masih masuk dalam daftar.
Terlihat dalam artikel OCCRP berjudul "OCCRP Names Ousted Syrian Leader Bashar al-Assad as ”Person of the Year” in Organized Crime and Corruption' di dalamnya terdapat link 'ousted Syrian leader Bashar al-Assad as the 2024 winner of its “Person of the Year” award'.
Di dalam link tersebut, saat diklik, nama Jokowi masih ada di dalam daftar yang berada di sayap kanan artikel.
Joko Widodo masuk daftar pemimpin ter dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). (Tribunnews)Dalam siaran persnya, OCCRP menyebut pemerintah yang korup tersebut melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka.
Diketahui OCCRP disorot setelah memasukkan mantan Presiden Joko Widodo dalam daftar salah satu pemimpin terkorup sepanjang 2024.
Selain Jokowi, dalam daftar yang sama ada juga Presiden Suriah Bashar Al Assad, Presiden Kenya William Ruto, dan Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu.
OCCRP merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, berkantor pusat di Amsterdam dengan staf yang tersebar di enam benua di seluruh dunia.
Organisasi ini mengelola ruang redaksi nirlaba yang bekerja sama dengan institusi pers di seluruh dunia, menerbitkan cerita–cerita investigatif sekaligus melayani publik.
Daftar finalis tersebut merupakan hasil meminta para nomine dari para pembaca, jurnalis, juri, dan pihak lain dalam jaringan global organisasi ini.
OCCRP yang berpusat di Amsterdam, Belanda, mengumpulkan nominasi melalui Google Form yang dibagikan sejak 22 November 2024.
Respons Jokowi
Jokowi pun memberikan respons setelah dirinya masuk dalam daftar tokoh terkorup 2024 versi OCCRP.
Jokowi menyinggung soal fitnah hingga framing jahat.
“Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan,” jelasnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (31/12/2024), mengutip TribunSolo.com.
Jokowi justru bertanya balik apa bukti bahwa ia melakukan seperti yang dituduhkan.
Menurutnya hal seperti ini harus dibuktikan.
“Terkorup terkorup apa? Yang dikorupsi apa ya dibuktikan apa. Ya apa. Sumber daya alam apa lagi,” jelasnya.
OCCRP memberikan klarifikasi terbaru setelah memasukkan nama Jokowi ke daftar tokoh terkorup 2024. (Tribunnews)Menurutnya akhir-akhir ini memang banyak tuduhan-tuduhan tak berdasar yang ditujukan kepada dirinya.
“Tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan,” tuturnya.
Saat ditanya apakah tuduhan ini bermuatan politis, ia justru meminta awak media menanyakan ke pihak yang melontarkan isu ini.
Menurutnya, siapa pun bisa menggunakan kendaraan apa saja untuk menuduh dirinya.
“Ya ditanyakan aja. Orang bisa memakai kendaraan apa pun lah. Bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas membuat framing jahat membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu,” ungkapnya.
Tag: #ramai #desakan #periksa #jokowi #tunggu #naik #penyidikan