George Sugama Halim Ternyata Keterbelakangan IQ, Disebut Pernah Banting sang Ibu hingga Patah Tulang
Hal itu tertulis dalam pernyataan Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee.
Diketahui George Sugama Halim merupakan anak dari pemilik toko tersebut, sekaligus yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan.
Melalui unggahan di akun Instagram @lindayespatisserieandcoffee, pihak Lindayes meminta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh George.
Di mana George telah menganiaya dan melukai pegawai toko roti tersebut, yakni perempuan berinisial D (19).
Lindayes juga menyampaikan bahwa, penganiayaan juga terjadi pada Ibu korban dan adiknya.
Bahkan ibu korban disinyalir pernah dibanting George hingga dirinya mengalami patah tulang lengan dan memar.
"Perlu digarisbawahi bahwa George Sugama Halim tidak memiliki jabatan atau posisi apapun dalam usaha Lindayes yang berada di Cakung. Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah dites."
"Kami tahu penjelasan ini tidak memuaskan semua pihak namun kami berkomitmen untuk bisa membantu penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian," bunyi pernyataan Lindayes lainnya.
George Sugama Halim Tersangka
George Sugama Halim ditangkap di sebuah kamar hotel wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) malam.
Saat penangkapan tersebt tampak George terpotret tersenyum.
George ditangkap di sebuah kamar hotel wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) malam.
Dirinya ditangkap oleh Aiptu Zakaria alias Jacklyn Chopper bersama anggota kepolisian lainnya.
Selain tampak tersenyum, George juga terlihat santai dan beberapa kali menggaruk tangannya.
Diketahui saat polisi memasuki kamar George, tampak dirinya bersama dengan seorang pria.
Pelaku penganiayaan itu pun tak memberikan perlawanan.
“Sudah paham ya, George? Sudah paham? Masalahnya sudah paham?” tanya Jacklyn sambil menyentuh lengan kiri George, mengutip Kompas.com.
George hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. George tidak menunjukkan perlawanan saat ditangkap. Ia langsung dibawa oleh polisi tanpa borgol atau ikatan di tangannya.
Kronologi Penganiayaan
Diketahui George Sugama melakukan penganiayaan terhadap karyawan toko roti milik orang tuanya.
Aksi penganiayaan itu viral di media sosial, George tampak seperti memarahi seseorang, melontarkan kata-kata kasar hingga membanting benda ke arah orang tersebut.
Beredar viral juga, George ngaku-ngaku bahwa dirinya kebal hukum.
Kejadian dugaan penganiayaan George terhadap karyawannya terjadi di kawasan Penggilingan, Jakarta Timur.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengatakan awalnya George meminta tolong kepada korban untuk membawakan makanan ke kamar pribadinya.
Namun, saat itu korban tidak mau karena bukan merupakan tugasnya untuk mengantarkan makanan tersebut.
"Korban tidak mau yang dikarenakan bukan pekerjaannya," kata AKP Lina Yuliana saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).
Atas penolakan itu, kata Lina, George langsung marah dan melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Selanjutnya terlapor marah dan mengambil 1 buah kursi yang dilemparkan ke arah korban dan mengenai kepala dan bahu korban," ungkapnya.
Dalam hal ini, korban pun mengalami luka sobek pada bagian kepala sebelah kiri.
Aksi dugaan penganiayaan tersebut sebelumnya viral di media sosial.
Bahkan, terekam dalam video George diduga melemparkan sejumlah barang di antaranya mesin EDC hingga bangku ke arah korban.
George Sugama Halim Akui Kebal Hukum
Korban, D, mengungkapkan bahwa George sempat mengatakan dirinya kebal hukum saat melakukan penganiayaan.
Menurut pengakuan D, George juga menyebut korban orang miskin.
"Dia bilang, 'Miskin, babu,' terus dia juga bilang, 'Orang miskin kayak lu mana bisa laporin gua ke polisi, gua ini kebal hukum," kata D, mengutip Kompas.com.
D menceritakan bahwa pada saat penganiayaan terjadi, ia mendapatkan tugas dari George untuk mengambil foto roti-roti yang sudah tidak layak jual.
Namun, meskipun ia melaksanakan tugas tersebut, George tetap melemparnya dengan berbagai barang sambil mencaci maki.
Penganiayaan Tak Hanya Sekali
D juga membuat pengakuan bahwa penganiayaan yang dialami D tidak hanya terjadi sekali.
D juga mengalami penganiayaan kedua pada bulan Oktober 2024 lalu.
Kala itu menurut D, George melempari korban dengan berbagai barang karena enggan mengantarkan makanan ke kamarnya.
"Iya, pernah dilempar tempat solasi kena kaki saya dan meja, tapi pas dilemparin meja, enggak kena saya, dihalangin teman saya juga di situ," jelasnya.
D bersyukur karena tidak mengalami luka serius, meskipun kakinya mengalami memar akibat kekerasan yang dilakukan oleh anak bosnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti) (Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan/Baharudin Al Farisi)
Tag: #george #sugama #halim #ternyata #keterbelakangan #disebut #pernah #banting #sang #hingga #patah #tulang