Bukan Kurikulum, Guru Harus Tetap jadi Ujung Tombak Perubahan Pendidikan dalam Mentransformasi Masyarakat
Ratusan guru di Kabupaten Tangerang menghadiri workshop pendidikan yang dihelat Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). (Dok. GSM)
12:16
7 Mei 2024

Bukan Kurikulum, Guru Harus Tetap jadi Ujung Tombak Perubahan Pendidikan dalam Mentransformasi Masyarakat

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bersama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menggelar workshop pendidikan untuk para guru. Bertajuk “Mari Wujudkan Perubahan Pendidikan Berkebudayaan Baru Menuju Generasi Cemerlang melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan", workshop ini diklaim menjadi langkah membangun perubahan budaya pendidikan yang lebih inklusif dan inovatif.

Acara ini telah menghadirkan lebih dari 500 peserta dari sekitar 250 sekolah setingkat SD dan SMP yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan pengawas se-Kabupaten Tangerang. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 4-5 Mei 2024 di Lemo Hotel, Serpong, Tangerang ini dihadiri oleh para stakeholder pendidikan.

Muhammad Nur Rizal selaku Founder GSM dalam keterangan tertulisnya menekankan pentingnya peran guru dalam mengasah berpikir kritis siswa-siswi mereka. 

Oleh karena itu, Rizal mengajak para guru untuk memilah dan menimbang berbagai argumen yang diperolehnya baik melalui wawancara dengan dinas pendidikan, atasannya, kelompok lain atau membaca pemikiran-pemikiran sebelumnya. Selain itu, juga bisa menyikapi berbagai literasi tersebut untuk menemukan pemikiran para guru sendiri yang mereka yakini untuk dilakukan. 

“Untuk berpikir kritis, para guru harus belajar menunda kesimpulan terlalu cepat, yaitu dengan selalu mempertanyakan segala sesuatu termasuk bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan yang sebenarnya,” tegas Rizal.

Rizal memaparkan bahwa fungsi utama sekolah dan guru adalah membuat anak-anak senang belajar dan mendorong mereka untuk dapat belajar secara mandiri. 

“Guru harus menjadi contoh yang memperlihatkan dan menggunakan cinta, jiwa, dan kreativitas di dalam kelas-kelas mereka. Lebih dari itu, guru adalah kurikulum itu sendiri, yang bertanggung jawab untuk membentuk karakter dan kemampuan terbaik setiap siswanya,” tambahnya. 

Lebih lanjut, Rizal juga menegaskan bahwa kurikulum pendidikan yang bagus tidak akan ada artinya jika tidak ada guru yang berkualitas. Karena, guru lah yang akan membentuk fondasi budaya berpikir di sekolah.

"Mengutip Socrates bahwa ciri guru di masa depan adalah selalu menyadari bahwa dirinya tidak tahu, bukan sebaliknya yang jatuhnya menjadi sok tahu. Itulah kenapa guru harus selalu mencari tahu, termasuk mencari akar masalah yang sebenarnya untuk Indonesia agar bisa mengejar ketertinggalannya, dan siap mengatasi tantangan masa depan,” tutup Rizal.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #bukan #kurikulum #guru #harus #tetap #jadi #ujung #tombak #perubahan #pendidikan #dalam #mentransformasi #masyarakat

KOMENTAR