Siswa Indonesia Diterima di 6 Kampus Top Amerika Serikat, Ini Tips dan Triknya
Ilustarsi- Penerima Beasiswa (senivpetro-freepik)
20:48
6 Mei 2024

Siswa Indonesia Diterima di 6 Kampus Top Amerika Serikat, Ini Tips dan Triknya

– Bisa menempuh pendidikan tinggi di luar negeri bukan lagi sekadar mimpi bagiAhmad Azzam Muhammad, 18, siswa SMA Labschool Jakarta. Siswa kelas XII ini baru saja diterima di enam universitas top Amerika Serikat (AS) untuk perkuliahan bulan Agustus 2024.

Keenam universitas tersebut meliputi University of California, Davis atau UC Davis (ranks 6); University of Wisconsin-Madison (ranks 12); Rutgers University-New Brunswick (ranks 15); The Ohio State University-Columbus (ranks 17); Purdue University-West Lafayette (ranks 17); dan University of Maryland-College Park (rank 19).

Seluruhnya merupakan universitas dengan ranking top dunia. Perangkingan tersebut diberikan oleh beberapa lembaga seperti U.S. News Top Public 2024 Rankings, U.S. News Best National University 2024 Rankings, U.S. News Best Undergraduate Business Program of 2024 Rankings, dan U.S. Best Business School Rankings.

Perjalanan Azzam meraih capaian ini tentu tidak dalam waktu singkat. Dia mengaku, sudah mempersiapkannya sejak duduk di kelas IX SMP. Mengingat, nilai rapor yang disyaratkan untuk penilaian masuk universitas di LN ini dimulai sejak kelas IX, X, dan XII. 

Ia pun mengikuti program persiapan studi di luar negeri. Hal ini untuk menyiapkan nilai IELTS yang dibutuhkan sebagai salah satu syarat mendaftar kuliah di AS. ”Alhamdulillah berhasil mendapatkan skor 7,5 pada tes resmi IELTS di British Council Indonesia tahun lalu,” ujarnya, dihubungi Senin (6/5).

Selain itu, ia turut menyiapkan essay yang juga jadi salah satu syarat untuk bisa apply kuliah di AS ini. Dalam menyiapkan essay ini, ia banyak terbantu lantaran didukung penuh oleh pihak sekolah. Selain itu, keaktifannya dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah turut mempermudahkannya dalam menulis essay tersebut. ”Dukungan kuat dari civitas SMA Labschool Jakarta seperti Kepala Sekolah dalam mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari keperluan dokumen hingga surat rekomendasi dari guru dan tokoh masyarakat ini sangat berarti sekali,” jelasnya.

Siapa sangka perjuangannya pun membuahkan hasil. Pengajuan aplikasinya pada Oktober 2023 lalu pun sukses menembus 6 kampus top di AS.

Dari keenam kampus tersebut, Azzam pun memilih melabuhkan hatinya di University of Wisconsin-Madison. Selain menimbang jurusan yang akan dibidiknya, kampus ini berhasil memikatnya lantaran prestasi olahraganya pun cemerlang. ”Kebetulan saya kan suka olahraga, suka basket. Jadi akhirnya memilih University of Wisconsin-Madison,” jelas ketua basket SMA Labschool Jakarta tersebut.

Selain itu, menurutnya, kegiatan non akademik ini yang kerap dilupakan oleh mereka yang ingin kuliah di LN terutama di AS. Sebab, selain nilai akademik, kebanyakan kampus-kampus besar di AS sangat menyoroti kegiatan atau skill non akademik calon mahasiswanya.

Ia pun berharap, dengan lolosnya dirinya ke universitas terbaik di AS maka bisa semakin membuka jalan bagi para pemuda Indonesia lainnya untuk tetap mempertahankan impiannya untuk melanjutkan studinya ke luar negeri.

Sementara itu, Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro mengungkapkan, keenam universitas tersebut merupakan universitas negeri dan swasta di AS yang memiliki kualitas pendidikan berstandar dunia. Selain itu, kampus-kampus tersebut mempunyai fasilitas pendidikan yang canggih dengan deretan profesor yang memiliki kredibilitas tinggi di dalam dunia pendidikan internasional.

”Ini menunjukan bahwa Azzam memiliki kualitas yang sangat berkompeten dari segi akademis dan leadership berorganisasi sehingga dapat diperhitungkan serta diapresiasi oleh universitas di Amerika Serikat,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, didikan para guru serta pengajar dari SMP dan SMA Labschool Jakarta yang kompeten telah menunjukkan kualitasnya. Terbukti dari siswanya yang bisa tembus 6 kampus terkemuka di AS.

Diakuinya, minat generasi muda untuk melanjutkan studi ke luar negeri semakin meningkat. Ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencetak dan memanfaatkan generasi terpelajar menuju Indonesia Emas 2045.

Karenanya, sekolah harus memberikan dukungan penuh. Mulai dari iklim belajar hingga dukungan teknis seperti surat rekomendasi, nilai rapor, dokumen profil sekolah, ijazah, proses pengiriman dokumen secara elektronik, dan non-elektronik.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #siswa #indonesia #diterima #kampus #amerika #serikat #tips #triknya

KOMENTAR