Rekayasa Lalu Lintas selama Mudik Lebaran, Korlantas Polri Terapkan 27 Kali Contraflow, 217 One Way, dan 40 Delaying System
Antrian panjang mobil saat akan memasuki gerbang tol Cikampek Utama arah Jakarta, Minggu (14/4/2024). Pemerintah menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way, contraflow, dan ganjil-genap untuk mengurai kepadatan lalu lintas arus balik Lebaran 2024. (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)
08:56
20 April 2024

Rekayasa Lalu Lintas selama Mudik Lebaran, Korlantas Polri Terapkan 27 Kali Contraflow, 217 One Way, dan 40 Delaying System

- Korlantas Polri melaporkan telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan yang melintas baik di jalan arteri dan jalan tol selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan, selama momen itu pihaknya telah menerapkan sebanyak 27 kali contraflow dan 217 one way. Khusus one way, dilakukan sebanyak 197 kali di jalan arteri dan 20 kali di jalan tol.

"Kita juga melakukan beberapa rekayasa lalin. Untuk contraflow ada 27 kali kita lakukan di Tol Jakarta-Cikampek dan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) one way sendiri kita lakukan 20 kali di jalan tol," kata Aan dalam acara Penutupan Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Sedangkan di jalur arteri, one way diterapkan di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng). Khusus di Jabar, one way diterapkan di jalur Limbangan-Gentong sebanyak 197 kali. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan penerapan one way pada tahun sebelumnya yang dilakukan sebanyak 146 kali.

"Di Jateng juga demikian, kita beberapa kali melakukan pengaturan di arteri Paguyangan-Klonengan ini menjadi catatan kita di tahun 2025 sehingga permasalah di arteri titik tertentu ini bisa ada solusi ke depannya," jelasnya.

Lebih lanjut, Aan juga mengatakan Polri pun menerapkan sebanyak 40 kali rekayasa lalin delaying system di Jalan Tol Jakarta-Merak. Terlebih, pemudik yang melakukan perjalan untuk menyeberang ke Pulau Sumatera telah ramai dan mengantre sejak H-5 Lebaran.

"Karena volume lalin naik, kita melakukan 40 kali delaying system, mulai dari Km 13 sampai dengan Km 68 di jalan tol," lanjutnya.

Meski begitu, Aan menilai bahwa delaying system yang dilakukan tersebut belum optimal mengurangi penumpukan kendaraan masyarakat di jalur menuju Pelabuhan Merak. Sehingga, hal itu menjadi catatan Polri dan stakeholder terkait untuk menyiapkan solusi yang ampuh.

"Ini jadi catatan kita tahun depan, Merak-Bakauheni ini harus ada solusi yang revolusioner sehingga tahun depan bisa menampung arus lalin menuju ke Sumatera," ujarnya.

Namun, di sisi lain, dilihat dari kecepatan kendaraan yang bersumber dari data Jasa Marga, pada saat arus mudik terjadi penambahan kecepatan sebanyak 0,8 km/jam. Artinya waktu tempuh kendaraan dengan rute Jakarta-Semarang menjadi lebih cepat 11 menit dari tahun lalu.

Meski begitu, pada arus balik tercatat ada perlambatan sebesar 2,2 km/jam atau 13 menit apabila dibandingkan tahun lalu. "Itu juga menjadi catatan kami, perlu kita perbaiki pada saat pelayanan arus mudik dan balik tahun 2025," pungkasnya.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #rekayasa #lalu #lintas #selama #mudik #lebaran #korlantas #polri #terapkan #kali #contraflow #delaying #system

KOMENTAR