Duduk Perkara Pendeta Gilbert Lumoindong Viral usai Rendahkan Ajaran Islam, MUI-JK Beri Respons
Duduk perkara Pendeta Gilbert Lumoindong viral setelah diduga merendahkan soal zakat dan cara ibadah umat Muslim 
15:31
16 April 2024

Duduk Perkara Pendeta Gilbert Lumoindong Viral usai Rendahkan Ajaran Islam, MUI-JK Beri Respons

- Berikut duduk perkara Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral setelah diduga merendahkan agama Islam.

Perkara ini bermula saat Pendeta Gilbert menyampaikan ceramahnya di ibadah Minggu untuk umat Kristiani.

Kala itu, ibadah dilakukan secara hybrid yakni dengan melakukan ibadah jemaat gereja atau tatap muka dan ibadah online.

Pada ceramahnya, Pendeta Gilbert membahas soal zakat dan cara ibadah umat Muslim yang kabarnya dibungkus dengan lelucon.

Mulanya Pendeta Gilbert menyebut tujuan zakat adalah untuk menyucikan diri.

Pendeta Gilbert pun membandingkan jumlah zakat yang dikeluarkan masing-masing agama.

Ia menjelaskan jumlah zakat umat Kristiani lebih besar daripada umat Muslim.

Namun bukan berarti umat Kristiani lebih jorok sehingga harus lebih banyak berzakat.

"Sebelum sembahyang (salat) Islam diwajibkan cuci semuanya, saya bilang lu itu 2,5 persen."

"Gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, tapi sudah disucikan oleh darah Yesus," katanya disambut tawa para jemaatnya dikutip dari WartaKotaLive.com.

Pendeta Gilbert juga menganggap cara ibadah umat Muslim lebih sulit dibanding ibadah dalam agamanya.

Pendeta Gilbert menjelaskan, ibadah di Agama Islam selalu rutin untuk membersihkan diri.

Sementara umat agamanya hanya sepekan sekali membersihkan diri saat ibadah Minggu.

Gerakan ibadah dalam agamanya juga tidak membuat capek karena hanya berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan.

"Lah kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita hanya berdiri, tepuk tangan ya santai, tidak seperti...(Agama Islam)," ujar Pendeta Gilbert.

Pernyataan tersebut dianggap sangat sensitif. Sehingga Pendeta Gereja Bethel Indonesia tersebut pun menunai kecaman dari banyak orang.

Respons MUI

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis meminta kepada seluruh pihak termasuk pemuka agama untuk bisa menghormati agama lainnya.

"Ya, semua umat beragama wajib menjaga kehormatan agamanya dan agama orang lain," kata Cholil Nafis, Senin (15/4/2024).

Menurutnya, saling menghargai dan menghormati antar sesama umat itu penting, agar masyarakat tetap rukun dan bersatu.

Saat disinggung apakah MUI mendorong agar hal ini dibawa ke ranah hukum, Cholil tak memberikan penjelasan lebih banyak.

Cholil hanya mempertanyakan maksud dari pernyataan Pendeta Gilbert tersebut.

Menurut Cholil, jika memang Gilbert menyatakan dalam ceramahnya adalah serius maka apa yang disampaikan orang tersebut adalah keliru.

"Mau bercanda atau serius ini? Kalau bercanda tak lucu tapi kalau serius pasti keliru," kata Cholil saat dimintai tanggapannya, Senin (15/4/2024).

Sebagai pemuka agama, kata Cholil, Pendeta Gilbert harus mampu menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Intinya membandingkan ajaran agama sambil merendahkan (agama lain) itu tak layak diucapkan."

"Ini bisa bikin gara-gara memecah kerukunan umat," tegas MUI.

Temui JK Minta Maaf

Mendapati kabar videonya viral dan mendapat respons buruk dari publik termasuk MUI, Pendeta Gilbert pun gerak cepat mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Umum (Ketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK), untuk meminta maaf kepada umat Islam.

Di hadapan JK, Pendeta Gilbert tampak menundukkan kepala sambil menjabat tangan.

"Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Pendeta Gilbert di kediaman JK, Jalan Brawijaya nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024).

Pendeta Gilbert menyebut pernyataannya soal zakat dan salat, sama sekali tidak bermaksud untuk menghina agama Islam.

Apalagi, kata Pendeta Gilbert, dirinya pernah tumbuh besar di lingkungan muslim dan belajar agama Islam sewaktu sekolah dasar.

Sehingga, Pendeta Gilbert menegaskan, tidak ada niat sedikit pun dirinya untuk sengaja melecehkan ajaran Islam.

Selain itu, kata dia, ceramah tersebut konteksnya adalah ibadah interen alias tidak berlaku untuk umum.

"Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami, tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu."

"Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," ucap Pendeta Gilbert.

Respons JK

Dalam pertemuan dirinya dengan Pendeta Gilbert, JK pun mengingatkan untuk saling menghargai satu sama lainnya.

“Dalam Islam itu ayatnya lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya dan agamamu agamamu."

"Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi,” kata JK.

Mewakili umat Muslim, pihaknya pun telah memaafkan tindakan yang dilakukanPendeta Gilbert tersebut.

“Karena itu lah jangan lah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan, tadi minta maaf, Islam itu pemaaf, jangan lagi. Itu alasannya,” ucap JK.

Pihaknya pun bersedia menjembatani Pendeta Gilbert untuk memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang mengundang kritik dari berbagai pihak.

Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pendeta Gilbert Lumoindong Ledek Zakat dan Salat, Apa Reaksi MUI? Jusuf Kalla: Islam itu Pemaaf

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rizki Sandi Saputra/Fersianus Waku)(WartaKotalive.com/Valentino Verry)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #duduk #perkara #pendeta #gilbert #lumoindong #viral #usai #rendahkan #ajaran #islam #beri #respons

KOMENTAR