Politikus Golkar Dukung Komitmen Prabowo Perangi dan Tumpas Bekingan Judi Online
–Praktisi Hukum Prof Henry Indraguna mendukung langkah tegas Presiden Prabowo Subianto memerangi praktik judi online (judol) yang semakin menjadi-jadi menyengsarakan masyarakat kecil dan mengancam masa depan anak-anak usia sekolah.
Prof Henry Indraguna berharap janji Presiden Prabowo yang disampaikan dalam program 100 hari Asta Cita betul-betul ditunaikan. Negara hadir melindungi tumpah darah Indonesia dari ancaman judol yang semakin memiskinkan rakyat kecil yang diduga dilakukan sindikat yang dibekingi elite.
Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna meminta Kemenko Polkam, Polri, dan Kejaksaan Agung, bersinergi untuk serius memberantas judi online. Bahkan Prabowo melarang ada yang membekengi praktik judol tersebut. Pesan dan kode keras kepada Kabinet Merah Putih dan komitmen Prabowo ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan.
Prof Henry meminta kementerian terkait untuk tidak main-main atas perintah Presiden Prabowo untuk memerangi dan menumpas judi online. ”Pesan dan kode keras Pak Prabowo kepada anggota Kabinet Merah Putih harus bekerja sama dengan baik. Tidak boleh mengedepankan ego sektoral. Apalagi ada yang mencoba membekengi, maka harus menanggung akibat hukum dan segera diresufle digantikan yang lebih baik. Target 100 hari untuk penuntasan judol harus bisa diselesaikan oleh menteri terkait kalau tidak ingin diganti,” tegas Prof Henry.
”Atas goodwill Pak Prabowo secara tegas memerangi judi online yang telah memakan banyak korban masyarakat tidak mampu. Dan tidak boleh lagi ada kongkalikong. Saya selaku Wakil Dewan Pembina KAI mengapresiasi komitmen beliau untuk bekerja sama dan bersatu untuk melawan judi online,” ucap Prof Henry, politikus Golkar.
Lebih lanjut Doktor dari UNS Surakarta dan Universitas Borobudur Jakarta meminta Menkomdigi Meutya Hafid bekerja cepat membersihkan kementerian yang baru dipimpinnya dari kejahatan judol.
”Bu Meutya harus menggunakan momentum keterlibatan kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi untuk membongkar dan bersih-bersih dari sindikat di kementerian untuk mengembalikan kepercayaan rakyat,” tandas Henry.
Prof Henry menginginkan Menkomdigi cepat bekerja dan bertindak dengan melakukan audit, perubahan dari sisi teknologi, dengan cepat men-take down akun-akun yang digunakan praktik judol. ”Sangat disayangkan terhadap pengawai Komdigi yang terlibat judol, kan seharusnya mereka yang menghapus atau memblokir ribuan situs online,” ucap Henry.
”Indonesia sudah darurat judi online dengan banyaknya jumlah pemain yang terpapar. Bahwa judi online maupun offline itu melanggar hukum dan harus dihentikan,” tegas Henry, profesor dari Unissula Semarang.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Wira Satya Triputra mengatakan tiga dari 15 pelaku merupakan pengendali judi online bertugas melindungi sejumlah situs judol. Mereka mengendalikan situs web Sultanmenang dari sebuah ruko di Bekasi. Kemudian pegawai ASN di Komdigi, indikasi kuat menjadi pawang dari 1.000 situs judol. Pegawai pemerintah dengan pendapatan 8,5 miliar asal situs judol itu tidak ditutup.
”Dalam bisnis haram ini, karyawan mengumpulkan daftar situs judi online, yang kemudian diserahkan kepada untuk difilter. Situs-situs ini diseleksi berdasar pembayaran dari pemiliknya untuk menghindari pemblokiran,” tandas Wira Satya Triputra.
”Pengawai Komdigi mengendalikan situs judol di kantor atau ruko galaksi atau di kantor satelit tersebut,” kata Wira Satya Triputra.
Tag: #politikus #golkar #dukung #komitmen #prabowo #perangi #tumpas #bekingan #judi #online