Update Banjir Demak: Penambalan Tanggul Dipercepat, Durasi Rekayasa Cuaca Ditambah
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto - Update banjir akibat tanggul Sungai Wulan Demak jebol 
14:13
19 Maret 2024

Update Banjir Demak: Penambalan Tanggul Dipercepat, Durasi Rekayasa Cuaca Ditambah

- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyebut penanganan masalah banjir di Jalur Pantura Demak-Kudus Kecamatan Karanganyar, bakal dipercepat.

Pihaknya bakal sesegera mungkin merampungkan penambalan tanggul Sungai Wulan yang jebol akibat curah hujan tinggi.

Selain itu, Suharyanto menyebut durasi rekayasa cuaca dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC), akan diperpanjang sampai tanggal Rabu, 20 Maret 2024 besok.

"Kalau melihat seperti ini, akan kita tambah satu minggu, dari Informasi BBWS bahwa waktu lima hari atau seminggu paling lambat untuk menutup tanggul."

"(TMC) akan dilakukan terus sampai tanggal 20 Maret. Kalau perlu diperpanjang maka akan diperpanjang," ujar Suharyanto, Senin (18/3/2024) dikutip dari TribunJateng.com.

Agar tanggul tidak jebol lagi, pihaknya akan bermediasi dengan PUPR terkait dengan penguatan bahan material tanggul.

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menilai langkah penerapan rekayasa cuaca ini mampu membantu mengurangi intensitas curah hujan yang tinggi beberapa hari ini.

"Alhamdulillah hari ini tidak ada hujan, (rekayasa cuaca) ini bisa mengurangi banjir."

"Semoga hujannya bisa terus berkurang," kata Nana usai Rapat Koordinasi Kebencanaan Tingkat Provinsi Jateng Tahun 2024 di Kantor Gubernur Jateng, Senin (18/3/2024).

Nana menjelaskan, setidaknya dalam kurun waktu 8-14 Maret 2024 telah terjadi 30 di kejadian bencana besar di beberapa wilayah Provinsi Jateng.

Sebanyak 14 kejadian banjir dan 16 kejadian angin kencang.

Adapun kejadian itu tersebar di 20 kabupaten/kota di Jateng.

Nana menyebut, rentetan bencana itu disebabkan oleh intenstitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. 

Akibatnya, debit air di sungai-sungai mengalami peningkatan hingga membuat tanggul jebol, seperti yang terjadi di Grobogan dan Sungai Wulan Demak.

"Kita selama ini terus mengawal dan menjaga tanggul tersebut, tetapi karena debit air dan hujan yang ekstrem, sehingga airnya tidak terkontrol dan tanggulnya jebol," kata Nana.

Diketahui, banjir Demak ini terjadi pada 6 titik di wilayah Jawa Tengah.

Data Senin kemarin mencatatkan ada 11 kecamatan terendam air.

Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin mencatat, sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir.

Adapun ketinggian banjir antara 30-80 sentimeter.

Berikut data 11 kecamatan yang terdampak banjir.

  • Kecamatan Demak
  • Kecamatan Karangtengah
  • Kecamatan Sayung
  • Kecamatan Mranggen
  • Kecamatan Wonosalam
  • Kecamatan Karanganyar
  • Kecamatan Karangawen
  • Kecamatan Kebonagung
  • Kecamatan Guntur
  • Kecamatan Dempet
  • Kecamatan Gajah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut Senin pagi ketinggian banjir mencapai sekitar 50 sentimeter.

Akibat peristiwa ini, setidaknya ada 93.149 jiwa terdampak dalam bencana banjir ini.

Ia menyebut saat ini warga yang mengungsi sekira 22.725 jiwa.

"Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi."

"Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik," ucap Abdul Muhari, Senin (18/3/2024).

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Demak masih bersiaga dengan kondisi banjir.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penutupan Tanggul Jebol di Demak Paling Lambat 1 Minggu, BNPB Minta Material Diperkuat dan Pj Gubernur Sebut Modifikasi Cuaca Percepat Penanganan Dampak Banjir Demak

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJateng.com/Rezanda Akbar/Budi Susanto/M Nur Huda)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #update #banjir #demak #penambalan #tanggul #dipercepat #durasi #rekayasa #cuaca #ditambah

KOMENTAR