Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun untuk Biayai 200 Program

  Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengungkapkan rincian permintaan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk kementeriannya. Anggaran itu digunakan untuk membiayai 200 lebih program dan 2.500 pegawai di Kementerian HAM.    Adapun, sebanyak 200 program tersebut dalam rangka membumikan HAM ke tengah-tengah masyarakat.   "Untuk mencapai Rp 20 triliun, saya punya lebih dari 200 program," kata Natalius Pigai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10).  

  Salah satu program yang penting, lanjut Pigai, yakni desa peduli HAM. Menurutnya, program tersebut akan dikerjakan oleh 83.000 kelompok dari 1.007 tim di lapangan yang tersebar di seluruh desa di Indonesia.    "Karena itulah saya targetkan 83.000 kelompok dan saya sudah bentuk tim saya di lapangan 1.007 tim yang siap bekerja dan nanti di dalam perjalanan kita akan meng-organize pasukan-pasukan kami dan nanti lebih mudah karena kita akan bentuk kantor wilayah," ungkap Pigai.   Pigai mengutarakan, pihaknya berencana mengalokasikan Rp 100 juta per desa untuk menjalankan program tersebut. Sehingga membutuhkan anggaran sebesar Rp 8,3 triliun.  

  "Satu wilayah saja kita kasih Rp 100 juta maka 8,3 triliun. Tentu untuk sosialisasi di masyarakat lokal dan basis bawah, Rp 8,3 triliun," ucap Pigai.   Lebih lanjut, Pigai memastikan pihaknya akan memanfaatkan anggaran Rp 20 triliun untuk belanja pegawai. Serta, pihaknya membutuhkan Rp 1,2 triliun untuk membiayai 2.500 pegawai. Mengingat, pegawai yang ada saat ini sebanyak 188 orang dengan lokasi anggaran Rp 14 miliar.   "Dari 2.544 staf ini hanya dari dukungan gajinya berapa, yang 188 ini untuk belanja pegawai Rp 14 miliar. Kalau saya punya staf 2.544 maka hanya untuk gaji dan tunjangan itu membutuhkan lebih dari Rp 1 triliun, konsekuensi daripada penambahan struktur dan organisasi dengan pegawai maka hanya gaji dan tunjukkan membutuhkan lebih dari Rp 1,2 triliun," pungkas Pigai.

Tag:  #menteri #natalius #pigai #minta #anggaran #triliun #untuk #biayai #program