Ucapan Blunder Calon Gubernur DKI Kaesang vs Ahmad Sahroni vs RK: Siapa Paling Fatal?
Pilkada DKI Jakarta 2024 masih hitungan bulan akan tetapi sejumlah nama tokoh dirumorkan bakal maju sebagai calon Gubernur.
Setidaknya ada tiga nama bakal calon (balon) Gubernur DKI Jakarta yakni, Ahmad Sahroni, Ridwan Kamil (RK) dan Kaesang Pangarep.
Sejauh ini baru politisi Nasdem Ahmad Sahroni yang blak-blakan mengaku bahwa ia siap maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Kesiapan itu disampaikan Sahroni lewat unggahan di akun Instagram miliknya.
"Siapapun yg Mau Maju Gubernur DKI jakarta gw kagak takut , sekalipun kaesang Ikutan ... (tp kalo kaesang ikutan Nampak nya banyak Lobang dimana mana nih)," tulis Sahroni seperti dikutip.
Sedangan RK sudah tes ombak dengan unggah unggah foto papan reklame yang tunjukkan sosok dirinya seperti orang akan berpergian jauh.
Di papan reklame ini terdapat narasi sebagai berikut, 'Lagi jalan ke mana, kang?' 'OTW Jakarta nihhh'
Papan reklame yang beredar viral itu yang kemudian dianggap sebagai pesan tersirat dari Kang Emil untuk maju di Pilgub DKI 2024.
Untuk Kaesang sampai saat ini belum memberikan pernyataan apapun soal kesiapan dirinya maju sebagai kandidat calon Gubernur DKI Jakarta.
Dari ketiga bakal calon Gubernur DKI Jakarta ini memiliki rekam jejak pernyataan yang pernah jadi kontroversial di tengah publik. Seperti apa pernyataan itu? Berikut ulasannya
Kaesang Gak Tahu Soal Orde Baru
Pada November 2023, Kaesang memberikan respon terkait pernyataan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengatakan pemerintahan ayahnya seperti Orde Baru.
"Saya enggak tahu, maksudnya definisi seperti Orde Baru itu seperti apa dulu? Karena saya sendiri 'kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," kata Kaesang di Kawasan Menteng, Jakarta dikutip dari Antara.
Di sisi lain, Kaesang meyakinkan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat ini berbeda dibandingkan dengan masa Orde Baru.
"Teman-teman semua saya katakan, di medsos (media sosial) ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" tanya putra bungsu Presiden Jokowi itu.
Walaupun demikian, Kaesang menjelaskan kembali bahwa di masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bukanlah seperti Orde Baru, kecuali seseorang tersebut telah menghina terlalu jauh atau kelewat batas.
Pernyataan dari Kaesang ini sempat membuat komika Pandji Pragiwaksono berikan komentar pedasnya. Pandji yang hadir sebagai bintang tamu Youtube Kemal Pahlevi mengatakan Kaesang 'bloon' soal tak tahu Orde Baru.
"Gw ngerti kenapa orang gak paham Orba itu seperti apa," ungkap Pandji seperti dikutip, Kamis (22/2).
"Kaesang kan buktinya. Kaesang terang-terangan ngomong lagi," timpal Kemal.
"Itu mah Kaesang bloon aja. Gak mungkin, orang PSI gak mungkin gak ada yang sependapat sama gw. Yakin gw. Gw yakin ada orang PSI yang ngomomg ketua umum gw bloon kalo dia ngomong, saya belum lahir, saya gak ngerti Orba," jelas Pandji.
Ahmad Sahroni Sebut Norak Pernyataan Zulhas
Ahmad Sahroni sempat menyampaikan pendapatnya soal pernyataan Zulkifli Hasan terkait bacaan salat di masa kampanye Pilpres 2024.
Saat itu, pernyataan Zulhas jadi heboh. Hal ini lantaran ucapan Zulhas dituding jadikan bacaan salat sebagai bahan bercandaan dan disangkutpautkan ke kontestasi politik.
Pernyataan Zulhas ini langsung mendapat komentar pedas dari Ahmad Sahroni. Lewat akun Instagram miliknya, ia menganggap apa yang disampaikan Zulhas itu norak dan tidak lucu.
“Norak lu pak, nggak lucu becanda lu,” tulisnya.
“Agama lu gimana juga, carmuk amat jadi manusia,” tambahnya lagi.
Ahmad Sahroni lalu menandai Gus Miftah dan bertanya tentang komentar di atas soal Zulkifli Hasan.
“Gus Miftah, pak Ustadz boleh donkk Komenin ini gmn ya pak?” tanya Ahmad Sahroni. Pernyataan dari Ahmad Sahroni ini pun sempat ramai dan banyak dikomentari oleh sejumlah pihak.
Jawaban Ridwan Kamil Soal Masjid Al Jabbar
Beberapa waktu lalu eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat terlibat perdebatan dengan warganet terkait pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
Diketahui bahwa Masjid Raya Al Jabbar di menggunakan dana APBD. Hal ini yang akhirnya menuai banyak protes publik yang merasa transportasi umum di Jawa Barat belum dibuat optimal.
Perseteruan itu bermula dari akun Twitter bernama @Outstandjing yang mengkritisi pembangunan Masjid Raya Al Jabar. Akun tersebut menyebutkan bahwa APBD harusnya digunakan utnuk kepentingan yang menyelutuh.
"Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jadi amal jariyah. Tapi kalau mesjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf. Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk Mesjid!" tulis akun tersebut pada Minggu (1/2/2023).
Cuitan tersebut rupanya mengusik Kang Emil, melalui intagramnya ia memberikan klarifikasi tentang pembangunan masjid dengan dana APBD.
"Akang @outstandjing yth, penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang,"
"Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif. Masjid Istiqlal dibiayai 7 Milyar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura," sambungnya.
"Jika akang senang isu transportasi publik dan tidak suka masjid, silakan saja," lanjut Ridwan Kamil.
Sayangnya klarifikasi dari Ridwan Kamil malah bikin suasana makin panas bahkan terkesan blunder. Pasalnya banyak warganet yang menyayangkan respons tersebut di kolom komentar Ridwan Kamil.
"Kang nuhun, si akang di sini sepertinya cuma mempertanyakan prioritas pembangunan bukan masalah boleh atau tidak boleh bangun masjidnya. Misal masih banyak orang yang kesulitan akses pendidikan, air bersih, transportasi umum, apakah layak kita memilih untuk memprioritaskan pembangunan rumah ibadah?" komentar warganet.
Tag: #ucapan #blunder #calon #gubernur #kaesang #ahmad #sahroni #siapa #paling #fatal