Dino Patti Djalal Puji Solusi Ganjar untuk Isu Laut China Selatan
- Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai, gagasan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengenai kesepakatan sementara dalam isu sengketa wilayah Laut China Selatan sudah tepat.
Dino mengatakan, negara-negara yang terlibat dalam sengketa tersebut memang perlu membuat solusi antara karena rumitnya penyelesaian isu Laut China Selatan.
"Selama masalahnya masih serumit itu, Pak Ganjar benar, yaitu solusi antara, jadi bukan diselesaikan tapi di-manage," kata Dino dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (12/1/2024).
Dino menjelaskan, isu Laut China Selatan akan sulit diselesaikan karena ada banyak negara yang terlibat.
Masing-masing negara pun punya klaim kepemilikan wilayah sehingga perundingan tidak bisa dilakukan oleh 1-2 negara saja.
Oleh karena itu, Dino menilai perlu ada kesepakatan diplomatik guna mencegah terjadinya perang akibat sengketa di wilayah Laut China Selatan.
"Kalau tabrakan bagaimana caranya, ada prosedurnya agar tidak ini (perang), ini yang sedang dirundingkan tapi enggak selesai-selesai," ujar mantan wakil menteri luar negeri itu.
Dino pun mengakui bahwa Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) sulit diandalkan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah Laut China Selatan.
Sebab, negara-negara ASEAN cenderung protektif terhadap kedaulatan mereka masing-masing dan punya kecondongan pada kekuatan yang lebih besar, entah itu Amerika Serikat atau China.
"Dan ingat, dari 10 (negara ASEAN) itu enggak semuaanya juga kuat di politik luar negeri. Banyak yang inward looking juga di dalam ASEAN, enggak peduli amat lah," kata Dino.
Dalam debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (7/1/2024) lalu, Ganjar mengusulkan adanya kesepaktan sementara untuk menyelesaikan masalah Laut China Selatan yang sudah 20 tahun tidak menghasilkan perdamaian.
“Maka usulan kami sangat jelas dan klir apa itu? Kesepakatan sementara. Kenapa kesepakatan sementara ini mesti kita dorong dan kita inisiatif? Agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan,” ujar Ganjar.
Politikus PDI-P itu menyampaikan, China bakal menyelesaikan modernisasi peralatan perang di tahun 2027.
Situasi itu harus diantisipasi karena dapat memperkuat pengaruh China atas Laut China Selatan. Sehingga posisi tersebut berpotensi menimbulkan ketegangan dengan negara-negara lain.
“Ketika kemudian peran (Tiongkok) itu menjadi kuat maka bukan tidak mungkin cerita-cerita potensi terjadinya konflik dengan negara lain akan muncul,” papar Ganjar.
Usul Ganjar ini disanggah oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menilai Ganjar luput melibatkan ASEAN dalam negosiasi konflik di Laut China Selatan.
Menurut Anies, Indonesia semsestinya menggerakkan negara-negara di ASEAN untuk menemukan solusi perdamaian di Laut China Selatan.
“Jawaban Pak Ganjar tidak ada satu kata pun mengatakan ASEAN. Padahal kata kuncinya menyelesaikan persoalan ini Asean. Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN, Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan bukan sekedar hadiri summit ASEAN,” sebut Anies.
“Jadi kita hadapi sebagai satu regional, bukan sekadar Indonesia berhadapan dengan negara lain. Tapi, satu region dan Indonesia memimpin ASEAN, itu kata kuncinya,” imbuh dia.
Tag: #dino #patti #djalal #puji #solusi #ganjar #untuk #laut #china #selatan