Puncak Fenomena Hunter Moon Diprediksi Terjadi Hari Ini, BMKG Pastikan Tidak Membahayakan Masyarakat
Ilustrasi Bulan Purnama Hunter Moon. (Daniel Garrido/Getty Images)
21:08
17 Oktober 2024

Puncak Fenomena Hunter Moon Diprediksi Terjadi Hari Ini, BMKG Pastikan Tidak Membahayakan Masyarakat

 

 

- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena Hunter Moon atau bulan purnama pada Oktober 2024 dapat disaksikan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dan tidak berpotensi menimbulkan dampak bahaya.   Berdasarkan pemantauan BMKG, dilihat dari tabel periodik bulan tahunan waktu universal, fenomena Hunter Moon diperkirakan mulai berlangsung pada tanggal 16, 17 dan 18 Oktober 2024.   Sedangkan puncak bulan purnama dengan fase penuh akan jatuh pada 17 Oktober atau sore nanti. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, bulan diprakirakan terbit pada pukul 17.39 WIB dan terbenam pukul 05.03 WIB.   Fenomena Hunter Moon mengalami sejumlah fase. Pada tanggal 16 Oktober 2024 bulan berada pada fase waxing bungkuk atau bagian bulan yang gelap berbentuk sabit dan sebagian besar permukaan bulan akan terang.    Lalu pada 18 Oktober 2024 bulan berada pada fase bungkuk memudar atau bagian bulan yang terang akan berkurang dari 99 persen menjadi 50 persen.   Nantinya, pada puncak fenomena Hunter Moon, bulan akan memiliki jarak terdekat dengan bumi pada tahun ini.   "Pada puncaknya itu ukuran bulan akan lebih besar karena memiliki jarak terdekat dengan bumi pada tahun 2024 ini. Bulan akan terlihat di wilayah Indonesia, kecuali kondisi cuaca hujan," ujar Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin.   Ia juga menegaskan fenomena Hunter Moon tidak berbahaya sehingga masyarakat dapat melihatnya dengan mata telanjang.    Namun, dampaknya pada saat fase bulan purnama adalah dapat berpengaruh pada pasang surut air laut. Hal ini yang perlu diwaspadai khususnya bagi masyarakat yang berada di kawasan pesisir.   Sebagai informasi, mengutip dari laman Country Living, Hunter Moon merupakan fenomena alam saat bulan purnama berada pada jarak terdekat dengan bumi dan seringkali terjadi pada Oktober, yaitu dengan jarak hanya 357.364 km (222.056 mil) dari bumi.   Hal itu bisa dibandingkan dengan bulan purnama mikro terjauh pada bulan Februari lalu, yang berjarak hingga 405.917 km (252.225 mil). Dengan kata lain, perbedaan jaraknya lebih dari 30.000 mil.   Dinamakan Hunter Moon atau Bulan Pemburu karena dalam masyarakat tradisional, Hunter Moon merupakan penanda bagi masyarakat dahulu agar menyimpan stok daging untuk musim dingin.   Hal itu karena masyarakat dahulu masih mengandalkan berburu. Saat terjadi Hunter Moon, maka itulah kesempatan yang baik bagi mereka untuk berburu.    Disamping untuk persediaan stok musim dingin yang tentunya akan sulit untuk berburu binatang, cahaya bulan purnama pada Hunter Moon bisa membantu mereka memudahkan dalam berburu banyak binatang.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #puncak #fenomena #hunter #moon #diprediksi #terjadi #hari #bmkg #pastikan #tidak #membahayakan #masyarakat

KOMENTAR