JK Sebut Banjir Aceh Seperti “Tsunami Kedua”
Ketua PMI Jusuf Kalla melantik Murdani sebagai Ketua PMI Provinsi Aceh 2025-2030 di Banda Aceh. (PMI)
21:46
18 Desember 2025

JK Sebut Banjir Aceh Seperti “Tsunami Kedua”

- Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menilai banjir di Aceh seperti “tsunami kedua” yang dialami warga Serambi Makkah.

“Jika tsunami dulu berasal dari laut, sekarang air datang dari gunung membawa kayu dan lumpur yang merusak rumah, jembatan, dan infrastruktur. Ini tantangan besar yang harus dihadapi bersama,” ujar Jusuf Kalla (JK) dalam siaran pers tertulis dari PMI, Kamis (18/12/2025).

JK menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan pelantikan Murdani sebagai Ketua PMI Provinsi Aceh masa bakti 2025–2030 di Aula Markas PMI Banda Aceh.

Menurut JK, bencana banjir yang terjadi saat ini merupakan cobaan besar dengan cakupan wilayah yang sangat luas, bahkan meliputi sekitar 18 kawasan.

Dia menyebut kondisi tersebut wajar jika disebut sebagai “tsunami kedua”, meskipun karakter bencananya berbeda dengan tsunami 2004.

Saat Aceh diterjang tsunami pada 2004, JK menjabat sebagai Wakil Presiden ke-10 RI sekaligus Ketua Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas).

JK saat itu bertanggung jawab mengatasi dan memimpin pemulihan bencana di Aceh.

Bantuan PMI untuk korban banjir Sumatera

JK menjelaskan bahwa PMI memiliki peran utama dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana, terutama dalam penanganan tanggap darurat, pelayanan kesehatan, serta penyediaan darah dan logistik.

Saat ini, PMI Pusat telah mengirimkan bantuan berupa logistik, mobil tangki air, kantong darah, serta lima tim dokter dari Jakarta, Solo, Semarang, Malang, dan Tangerang untuk membantu pelayanan medis di Aceh.

JK menambahkan, PMI bekerja dengan dukungan sekitar 1,5 juta relawan di seluruh Indonesia. Para relawan inilah yang menjadi kekuatan utama PMI dalam melaksanakan berbagai program kemanusiaan di lapangan.

Dalam penanganan bencana, PMI menjalankan tiga tahapan utama, yakni tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

Pada tahap tanggap darurat, PMI fokus pada penyediaan makanan, minuman, layanan kesehatan, dan tempat pengungsian sementara.

Saat ini, Aceh mulai memasuki tahap rehabilitasi, namun tetap dibarengi dengan penanganan darurat.

“Banjir ini membawa lumpur dan kayu yang sangat berbahaya. Jika lumpur dibiarkan terlalu lama di rumah, akan mengeras dan semakin sulit dibersihkan. Karena itu, kami akan mengirim mobil air khusus untuk membantu membersihkan rumah-rumah warga agar mereka bisa segera kembali,” jelasnya.

Selain pemulihan fisik, JK menyoroti tantangan pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak, seperti sawah yang tertimbun lumpur dan terganggunya mata pencaharian warga. Menurutnya, pemulihan ekonomi memerlukan kerja sama jangka panjang antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat.

Ia juga mengingatkan pentingnya percepatan penanganan pascabencana demi menjaga kondisi psikologis dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang terhambat aktivitas sekolah akibat bencana.

PMI siap kerja sama dengan pemerintah

JK mengucapkan selamat kepada pengurus PMI Aceh yang baru dilantik dan berharap dapat bekerja maksimal dalam membantu masyarakat.

Ia menegaskan bahwa prinsip kemanusiaan PMI tidak mengenal batas wilayah maupun administrasi.

“Kemanusiaan tidak punya batas. PMI siap bekerja bersama pemerintah daerah dan pusat untuk membantu masyarakat Aceh melewati masa sulit ini,” pungkasnya.

Salurkan bantuan Anda untuk korban banjir Sumatera lewat tautan kanal donasi di bawah ini:

https://kmp.im/BencanaSumatera

Tag:  #sebut #banjir #aceh #seperti #tsunami #kedua

KOMENTAR