Rugikan Negara Rp 2,1 T, Ini 12 Pejabat Kemendikbud yang Diperkaya Kasus Chromebook
Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025). (Shela Octavia)
16:44
16 Desember 2025

Rugikan Negara Rp 2,1 T, Ini 12 Pejabat Kemendikbud yang Diperkaya Kasus Chromebook

- Jaksa Penuntut Umum menyebut bahwa negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp 2,1 triliun dalam kasus dugaan korupsi dalam digitalisasi pendidikan pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kemendikbudristek tahun 2019-2022.

Hal tersebut disampaikan dalam saat JPU membacakan surat dakwaan terhadap Sri Wahyuningsih, selaku Direktur Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Direktorat Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2020-2021, Selasa (16/12/2025).

Dalam dakwaan itu, Sri disebut bersama-sama dengan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan tiga terdakwa lainnya menyebabkan kerugian negara dari pengadaan Chromebook dan Chrome Device Management (CDM) pada 2020–2021.

"Yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 1.567.888.662.716,74 atau Rp 1,5 triliun,” ujar salah satu jaksa dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

Sebanyak 25 pihak termasuk Nadiem didakwa memperkaya diri dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Nadiem disebut memperkaya diri senilai Rp 809,5 miliar dalam kasus tersebut.

"Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu, terdakwa Nadiem Anwar Makarim sebesar Rp 809,5 miliar," ujar salah satu jaksa dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

Selain Nadiem, sejumlah pejabat di Kemendikbudristek juga didakwa memperkaya diri dalam kasus dugaan korupsi Chromebook itu. Berikut daftarnya:

  1. Mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim: Rp 809.590.125.000
  2. Mantan Dirjen SD Kemendikbudristek, Mulyatsyah: SGD 120.000 dan USD 150.000
  3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemendikbudristek, Harnowo Susanto: Rp 300.000
  4. Dhany Hamiddan Khoir: Rp 200.000.000 dan USD 30.000
  5. Direktur Pembinaan SMA Kemendikbudristek 2015-2022, Purwadi Susanto: USD 7.000
  6. Mantan Direktur Pembinaan SMA Kemendikbudristek, Suhartono Arham: USD 7.000
  7. PPK Direktorat SD Kemendikbudristek, Wahyu Haryadi: Rp 35.000.000
  8. Kepala Seksi Sarana Direktorat Pembinaan PAUD, Nia Nurhasanah: Rp 500.000.000
  9. Mantan Dirjen Kemendikbudristek, Hamid Muhammad: Rp 75.000.000
  10. Eks Dirjen Pauddikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri: Rp 100.000.000
  11. Plt Sekretaris Dirjen Pauddasmen Kemendikbudristek, Susanto: Rp 50.000.000
  12. Mantan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi: Rp 250.000.000.

Selain 12 pejabat di Kemendikbudristek, kasus tersebut didakwa memperkaya 13 pihak lainnya, yakni:

  1. Mariana Susi, rekanan PT Bhinneka Mentari Dimensi: Rp 5.150.000.000 (Rp5,1 miliar)
  2. PT Supertone (SPC); Rp 44.963.438.116,26
  3. PT Asus Technology Indonesia (ASUS): Rp 819.258.280,74
  4. PT Tera Data Indonesia (AXIOO): Rp 177.414.888.525,48
  5. PT Lenovo Indonesia (Lenovo): Rp 19.181.940.089,11
  6. PT Zyrexindo Mandiri Buana (Zyrexx): Rp 41.178.450.414,25
  7. PT Hewlett-Packard Indonesia (Hp): Rp 2.268.183.071,41
  8. PT Gyra Inti Jaya (Libera): Rp 101.514.645.205,73
  9. PT Evercoss Technology Indonesia (Evercross): Rp 341.060.432,39
  10. PT Dell Indonesia (Dell): Rp 112.684.732.796,22
  11. PT Bangga Teknologi Indonesia (Advan): Rp 48.820.300.057,38
  12. PT Acer Indonesia (Acer): Rp 425.243.400.481,05
  13. PT Bhinneka Mentari Dimensi; Rp 281.676.739.975,27.

Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Kejaksaan Agung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook di Kemendikbudristek dan ditaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/agr. Kata GoTo Usai Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi ChromebookBAYU PRATAMA S Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Kejaksaan Agung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook di Kemendikbudristek dan ditaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/agr. Kata GoTo Usai Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook

Kasus Chromebook

Diketahui, Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook di Kemendikbudristek pada 2019-2022.

Sebelum Nadiem, Kejagung telah menetapkan empat tersangka lain, yakni mantan Stafsus Mendikbudristek era Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT); eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek Ibrahim Arief (IBAM); Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021 Mulyatsyahda (MUL); dan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih (SW).

Para terdakwa diancam dengan Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Tag:  #rugikan #negara #pejabat #kemendikbud #yang #diperkaya #kasus #chromebook

KOMENTAR