Kemenag Bakal Bantu Pulihkan Layanan Rumah Ibadah Usai Bencana Sumatera
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025) Aceh Masuk 10 Provinsi Termiskin di Indonesia dengan Penghasil Tambang Besar(ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)
10:46
13 Desember 2025

Kemenag Bakal Bantu Pulihkan Layanan Rumah Ibadah Usai Bencana Sumatera

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan, Kemenag akan membantu memberikan pemulihan layanan rumah ibadah dan layanan pendidikan pasca bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

"Kami turun untuk menangani hal-hal yang sangat darurat, seperti makanan, minuman, tempat tinggal sementara. Dan madrasah, masjid, serta rumah ibadah lain juga bagian dari tanggung jawab Kementerian Agama," ujar Nasaruddin dalam siaran pers, Sabtu (13/12/2025).

Ia memastikan, pendataan kerusakan telah dilakukan secara menyeluruh mencakup jumlah madrasah, masjid, rumah ibadah berbagai agama, keluarga terdampak, mahasiswa asal Sumatra yang berada di Pulau Jawa, anak yatim, hingga korban meninggal.

"Yang penting kita sudah mendata berapa madrasah, berapa rumah ibadah, berapa masjid, berapa yang meninggal, dan berapa anak yatim. Ini akan menjadi dasar prioritas. Mahasiswa yang terdampak penuh juga diprioritaskan," kata Nasaurddin.

Terkait kerusakan fisik bangunan, ia menegaskan bahwa sektor rumah ibadah menjadi mandat Kemenag yang harus dipulihkan secara terencana.

Menag menuturkan, solidaritas sosial dan peduli terhadap sesama adalah fondasi utama bangsa dalam menghadapi bencana.

"Sekecil apa pun bantuan kita, sangat berarti. Ujian ini bukan hanya bagi mereka yang terkena musibah, tapi juga bagi kita yang tidak terdampak. Mampukah kita berempati," ujar dia.

Ditjen Bimas Islam Kemenag juga merangkaikan Kick Off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah, Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama, serta lelang amal dua helm bertanda tangan personel band Wali.

Masing-masing helm tersebut terjual senilai Rp 15 juta dan Rp 55 juta untuk didonasikan kepada penyintas bencana di Sumatera.

"Kita bukan hanya memikirkan sekarang. Pemulihan generasi mereka bisa memerlukan 30 tahun. Karena itu, kami harus secara rasional memberi perhatian khusus. Jika tidak, anak-anak di sana bisa kehilangan masa depan," ucap Nasaruddin.

Ia menambahkan bahwa bencana menjadi ujian bersama.

Warga yang terdampak diuji dengan kesabaran dan masyarakat yang tidak terdampak diuji dengan kemauannya untuk membantu.

Tag:  #kemenag #bakal #bantu #pulihkan #layanan #rumah #ibadah #usai #bencana #sumatera

KOMENTAR