Sepak Terjang Dewi Astutik: Pamit Jadi TKW, Pulang Jadi Bos Narkoba
KOMPAS.COM - Nama Dewi Astutik ramai dibicarakan lagi usai dirinya ditangkap di Sihanoukville, Kamboja oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan sejumlah institusi lintas negara pada 1 Desember 2025.
Dewi alias alias Mami merupakan buronan kelas kakap karena ia terlibat dalam jaringan narkotika Golden Triangle (kawasan Indochina Asia Tenggara penghasil opium) dan Golden Crescent (kawasan Asia Tengah penghasil opium).
Jejaring peredaran narkoba dari Dewi Astutik beroperasi di Asia Tenggara, Asia Timur, hingga Afrika.
Bahkan, Dewi menjadi aktor utama penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun di wilayah Indonesia pada Mei 2025 lalu.
Dia terdeteksi terlibat dalam bisnis narkoba pada awal tahun 2024.
Berangkat jadi TKW
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengungkap, Dewi berangkat ke Kamboja untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).
“Keberadaan PAR alias Dewi yang pernah menjadi TKW di Taiwan dan Hong Kong, maka sebelum di Kamboja tahun 2023, PAR alias Dewi belum memiliki rekam jejak kriminal,” kata Komjen Suyudi saat dihubungi, Jumat (5/12/2025).
Jadi scammer
Dewi diketahui pamit ke keluarga untuk untuk berangkat ke Kamboja pada tahun 2023.
Tapi, Dewi terjerumus ke bisnis ilegal setelah tergiur untuk mencari uang dengan cepat. Saat operasi penipuan daring atau online scamming merebak, Dewi ikut di dalamnya.
“PAR alias Dewi Astutik awalnya menjadi TKW di Kamboja lalu mulai bersentuhan dengan fenomena scamming yang marak di Kamboja karena cepat menghasilkan uang,” ujar Suyudi.
Kamboja bukan negara pertama yang dikunjungi Dewi. Sebelumnya, ia juga telah menjadi TKW di Taiwan dan Hong Kong.
Dewi Astutik, gembong narkoba Internasional tiba di Jakarta, Selasa (2/12/2025) malam, usai ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Mulai terlibat peredaran narkoba
Suyudi mengatakan, Dewi mulai terlibat dalam jaringan narkoba usai ia bertemu dengan seorang warga negara asing (WNA) asal Nigeria berinisial DON.
Saat itu, keduanya bertemu di Kamboja. Pertemuan inilah yang menjerumuskan Dewi untuk masuk ke dunia peredaran narkoba.
“DON inilah yang menjadi caretaker dan godfather PAR alias Dewi Astutik selama di Cambodia dan memulai merambah ke bisnis Narkotika, dan PAR bertugas merekrut para kurir,” kata Suyudi.
Usai bertemu dengan DON, Dewi pun mulai bekerja sebagai perekrut kurir narkoba. BNN mencatat, keterlibatan Dewi di bisnis ilegal ini terjadi sejak awal tahun 2024.
Berdasarkan temuan sementara, Dewi tidak punya rekam jejak kriminal di Indonesia. Namun, aparat masih terus mendalami apakah Dewi sudah terlibat bisnis ilegal selama berada di tanah air.
Suyudi menegaskan, keterlibatan Dewi dengan gembong narkoba terjadi saat ia berada di Kamboja.
“Bisnis narkoba justru tidak dimulai dari Indonesia. (Dewi) masuk kamboja tahun 2023, lakukan kejahatan narkotika awal 2024,”
Saat ini, aparat juga masih melakukan pengejaran terhadap DON yang menjerumuskan Dewi ke dunia ilegal.
Keluarga tak tahu Dewi Astutik pengedar narkoba
Kepada keluarga, Dewi pamit untuk bekerja sebagai TKW di negeri orang.
Lantas, penangkapan pada awal Desember membuat pihak keluarga terkejut. Bahkan, suami Dewi tidak mengetahui kalau istrinya terlibat dalam bisnis terlarang.
“Suaminya sampai tidak tahu kalau PAR alias Dewi terlibat jaringan narkotika,” ungkap Suyudi.
Dewi Astutik, gembong narkoba Internasional tiba di Jakarta, Selasa (2/12/2025) malam, usai ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Keluarga Dewi di Ponorogo, Jawa Timur mengaku pasrah atas keadaan yang ada.
“Saya syok, tapi saya pasrah. Lihat di foto, benar itu istri saya (Dewi Astutik alias Pariyatin),” ujar Sarno, suami Dewi, saat ditemui di rumahnya di Lingkungan Jepun, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, Rabu (3/12/2025).
Tag: #sepak #terjang #dewi #astutik #pamit #jadi #pulang #jadi #narkoba