Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
Mantan Presiden Indonesia, Soeharto disebut sempat tolak Soekanro dimakamkan di TMP. [Ist]
15:52
1 November 2025

Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP

Baca 10 detik
  • Megawati menceritakan bahwa permohonan keluarga untuk pemakaman layak di TMP ditolak oleh pemerintah Orde Baru.
  • Lokasi makam Bung Karno di Blitar pada awalnya adalah taman pahlawan bagi para prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang gugur.
  • Megawati menyebut keputusan tersebut menjadi simbol perjuangan tersendiri bagi dirinya dan keluarga.

Ketua Umum PDI Pejuangan (PDIP) dan Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, mengenang masa-masa sulit saat keluarga berupaya memakamkan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, di Taman Makam Pahlawan (TMP) pasca-wafatnya pada tahun 1970.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato kuncinya di seminar internasional peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Megawati menceritakan bahwa permohonan keluarga untuk pemakaman layak di TMP ditolak oleh pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main. Makanya kenapa beliau tidak seperti biasanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi beliau dimakamkan di sini,” ujar Megawati.

Megawati menjelaskan bahwa lokasi makam Bung Karno di Blitar pada awalnya adalah taman pahlawan bagi para prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang gugur dalam perjuangan melawan penjajah.

Tempat itu kemudian menjadi lokasi pemakaman Bung Karno setelah Presiden Soeharto menolak permintaan keluarga agar sang proklamator dimakamkan di TMP Kalibata.

“Di sini, supaya sejawat saya yang dari luar negeri tahu, ini sebetulnya dulu taman pahlawan dari banyak prajurit kami, yang disebut PETA. Pada waktu dulu melawan Belanda, tempat ini kecil dan tidak terpelihara,” katanya.

“Oleh Presiden Soeharto pada waktu itu, ketika keluarga meminta untuk bisa ditempatkan sewajarnya di taman makam pahlawan, beliau tidak setuju. Tapi ditaruh di sini (Blitar)," sambungnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Bagaskara) PerbesarKetua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Bagaskara)

Megawati menyebut keputusan tersebut menjadi simbol perjuangan tersendiri bagi dirinya dan keluarga.

Bahkan, Bung Karno disebut selalu mengingatkan Megawati untuk terus berjuang menjaga warisan pemikirannya.

“Sehingga sampai akhir hayatnya pun beliau menuntut saya tetap berjuang bagi dirinya sendiri,” ujarnya.

Meskipun awalnya melalui proses yang tidak mudah, Megawati bersyukur bahwa makam Bung Karno kini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah dan negara.

“Alhamdulillah, tempat ini sekarang menjadi sangat populer. Banyak orang datang ke sini, dan ini pun sekarang jadi aneh, taman makam pahlawan juga bukan, tapi lebih dikenal dengan makam proklamator bangsa, Bung Karno,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga mengajak para peserta seminar untuk tidak sekadar mengenang sejarah, tetapi meneguhkan kembali arah peradaban dan nilai-nilai kemerdekaan yang diwariskan Bung Karno.

“Bukan sekadar mengenang sejarah, tapi juga untuk meneguhkan kembali arah peradaban yang diwariskan oleh proklamator kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #kala #megawati #kenang #momen #soeharto #tolak #bung #karno #dimakamkan

KOMENTAR