Prabowo Rapat Bareng Airlangga dan Purbaya, Bahas Apa?
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam. (Dok. Setpres)
05:18
30 Oktober 2025

Prabowo Rapat Bareng Airlangga dan Purbaya, Bahas Apa?

- Presiden RI Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) dengan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Setelah rapat, Airlangga memaparkan bahwa pemerintah memastikan kondisi perekonomian nasional tetap solid di tengah dinamika global.

Tren positif perekonomian

Menurutnya, sejumlah indikator utama menunjukkan tren positif dan menjadi bukti bahwa daya tahan ekonomi Indonesia masih kuat.

“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik dan beberapa indikator-indikator terkait dengan konsumsi, misalnya indeks konsumen juga masih di atas 100 (sampai) 115. Ritel juga baik 5,8 (persen), PMI (Purchasing Managers Index) 50,4,” ujar Airlangga di Istana, Rabu.

Airlangga menjelaskan bahwa tren positif juga terlihat pada sektor investasi dan konsumsi masyarakat.

Dia menyebut, realisasi investasi nasional telah mencapai Rp 1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index naik hingga 297 menjelang akhir tahun, sejalan dengan kinerja perbankan yang juga meningkat.

Dari sisi produksi, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah telah mencatat adanya peningkatan pada penggunaan kapasitas industri yang menandakan kegiatan ekonomi terus bergerak.

Hal ini, kata dia, menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun.

“Kemudian dari segi produksi, utilisasi produksi juga meningkat,” ucapnya.


Selanjutnya, Airlangga membeberkan bahwa mereka juga membahas kelanjutan berbagai program unggulan lintas sektor yang akan diterapkan pada tahun 2026.

Aturan pendukung telah disiapkan untuk memastikan kesinambungan program prioritas nasional.

“Ini relatif regulasinya sudah disiapkan seperti PPH final untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sampai 2027. Kemudian PPH 21 (Pajak Penghasilan-21) untuk pariwisata dan padat karya. Kemudian PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) untuk sektor perumahan dan juga penerima diskon Iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian),” kata Airlangga.

Prabowo perhatikan sektor pertanian hingga perikanan

Lalu, Airlangga mengatakan bahwa Prabowo juga memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan.

Pemerintah menegaskan betapa pentingnya kesinambungan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

“Bapak Presiden juga melihat dan mendengarkan program-program di berbagai sektor, termasuk di sektor pertanian, misalnya untuk program terkait dengan hilirisasi. Di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) terkait dengan revitalisasi tambak pantura yang 20 ribu hektar. Pengembangan tambak udang terintegrasi di NTT (Nusa Tenggara Timur). Modernisasi kapal dan juga terkait dengan program MBG (Makan Bergizi Gratis),” jelasnya.

Sementara itu, Airlangga menegaskan bahwa seluruh kementerian telah menyampaikan laporan mengenai program unggulan masing-masing dan akan terus memantau pelaksanaannya hingga akhir tahun.

Pemerintah pun berkomitmen memastikan bahwa setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

“Jadi hampir seluruh kementerian berbicara terkait dengan program-program yang diandalkan oleh Bapak Presiden, dan program ini juga dimonitor hingga akhir tahun 2025 ini,” imbuh Airlangga.

Tag:  #prabowo #rapat #bareng #airlangga #purbaya #bahas

KOMENTAR