Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Suara.com/Lilis)
12:12
21 Oktober 2025

Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular

Baca 10 detik
  • Keterlibatan TNI dibutuhkan dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.
  • Budi mencontohkan wabah seperti Black Death, Spanish Flu, hingga COVID-19 yang telah menelan ratusan juta korban jiwa di seluruh dunia.
  • Pertahanan negara tidak semata soal kekuatan militer, tetapi juga kemampuan melindungi rakyat dari ancaman penyakit.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memperkuat sistem kesehatan nasional, terutama dalam menghadapi ancaman non-militer seperti pandemi dan penyakit menular.

“Sepanjang sejarah, penyakit menular adalah pembunuh terbesar umat manusia, bahkan lebih besar dari perang,” kata Budi saat meninjau pembangunan Markas Batalyon Teritorial Pembangunan (MA Batalyon TP) 835 di Desa Kerekeh, Sumbawa Besar, beberapa waktu lalu, dalam keterangan Kemenkes, Selasa (21/10/2025).

Ia mencontohkan wabah seperti Black Death, Spanish Flu, hingga COVID-19 yang telah menelan ratusan juta korban jiwa di seluruh dunia.

Menurut Budi, berbagai penyakit menular itu bisa jadi lebih berbahaya dari perang.

“Pandemi COVID-19 bahkan jadi perang dunia yang paling merepotkan semua pemimpin,” ujarnya.

Budi menjelaskan, pertahanan negara tidak semata soal kekuatan militer, tetapi juga kemampuan melindungi rakyat dari ancaman penyakit.

Karena itu, kolaborasi antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan TNI dianggap bagian penting dari sistem pertahanan semesta.

Menurut Budi, sinergi kedua institusi diperlukan untuk memperkuat sistem surveilans kesehatan nasional, terutama di wilayah perbatasan yang rentan wabah.

Markas Batalyon TP 835 sendiri berdiri di atas lahan hibah 50 hektare dari Pemkab Sumbawa, dan memiliki peran strategis dalam pembangunan sosial, pertanian, dan kesehatan masyarakat.

Ilustrasi prajurit TNI akan dikerahkan amankan kejaksaan. (Antara/ist) PerbesarIlustrasi prajurit TNI akan dikerahkan amankan kejaksaan. (Antara/ist)

Kerja sama Kemenkes dan Kementerian Pertahanan telah terjalin sejak Juli 2025 lewat nota kesepahaman bersama BPOM.

Kolaborasi tersebut mencakup penguatan layanan kesehatan di daerah rawan, kerja sama antar rumah sakit, dan penyediaan obat melalui Pusat Farmasi Pertahanan Negara.

Selain itu, sejak 2021 Kemenkes juga terlibat aktif mendukung TNI lewat pelatihan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK), pembentukan Emergency Medical Team (EMT), serta dukungan logistik dan obat-obatan untuk berbagai misi kemanusiaan, termasuk ke Gaza.

Untuk itu, Budi berpesan agar prajurit menjaga kebugaran.

“Saya ingin tidak ada prajurit yang wafat karena penyakit sebelum pensiun. Kalau bisa, umur rata-rata prajurit kita melampaui 80 tahun,” pungkasnya.

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #belajar #dari #covid #menkes #tegaskan #keterlibatan #penting #dalam #penanganan #penyakit #menular

KOMENTAR