BGN Jawab Tudingan Susu MBG Hanya Kandung 30 Persen Susu
Suasana makan bergizi gratis di SDN Sendangsari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo (KOMPAS.COM/BAYU APRILIANO )
08:58
13 Oktober 2025

BGN Jawab Tudingan Susu MBG Hanya Kandung 30 Persen Susu

Badan Gizi Nasional (BGN) menjawab tudingan yang beredar di media sosial bahwa susu program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dimanipulasi, dengan label susu MBG yang mencantumkan kandungan susu 30 persen.

Anggota Tim Pakar BGN Epi Taufik menjelaskan, susu MBG memiliki kandungan susu sebanyak 20 persen ditambah padatan susu dengan kandungan gizi seperti susu segar.

"Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air,” kata Epi dalam siaran pers BGN, dikutip pada Senin (13/10/2025).

Epi menyebutkan, kandungan gizi susu MBG itu mengikuti spesifikasi khusus dari BGN dengan mengikuti Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 13 Tahun2023 tentang Kategori Pangan terutama pada bagian 01.1.2 tentang Susu Cair Plain lain dalam bentuk Susu Lemak Penuh Rekombinasi.

Guru besar ilmu dan teknologi susu Institut Pertanian Bogor ini juga menekankan bahwa kadar gizi susu MBG tidak berkurang meski komposisi susunya 20 persen.

Ia menegaskan, kandungan gizi pada susu MBG, yakni lemak, protein, laktosa/karbohidrat dan mineral tetap setara dengan susu segar.

“Kandungan kalsium tidak kurang dari 15 persen daily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein tidak kurang dari 2,7 persen, dan kadar karbohidrat dan mineral tidak kurang dari 7,8 persen,” ujar Epi.

Ia juga menjelaskan, secara alami, susu sapi segar mengandung 88 persen air, dan 12 persen bahan kering, yang terdiri atas: lemak, protein, laktosa/karbohidrat, dan mineral.

"Susu sapi segar, terutama yang saat ini mayoritas berasal dari sapi Frisian Holstein (FH), juga susu kambing, dan bahkan ASI (Air Susu Ibu), kandungan utamanya adalah air," kata Epi.

Di samping itu, Epi mengungkapkan bahwa awalnya Presiden Prabowo Subianto meminta agar susu MBG 100 persen berbahan baku susu segar produksi dalam negeri.

Namun, produksi susu segar masih di bawah 1 juta ton per tahun, hanya mencukupi 20 persen kebutuhan nasional, sedangkan sisanya masih bergantung pada ekspor.

"Untuk menutupi kebutuhan susu regular di dalam negeri sebelum ada MBG saja harus impor 80 persen. Dengan adanya tambahan kebutuhan susu MGB, maka ketersediaan susu segar dalam negeri semakin berkurang," ujar Epi menjelaskan.

Oleh sebab itu, kandungan susu segar MBG diawali dengan minumum 20 persen tetapi kandungan gizinya setara susu segar.

Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan ketersedian susu segar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu reguler dan MBG serta dengan tujuan tidak meningkatkan impor yang sudah tinggi,

Selain itu, ada pula perintah Prabowo agar bahan baku MBG wajib menyerap bahan baku lokal.

"Kandungan susu segar dalam susu MBG ini akan ditingkatkan secara bertahap mengikuti ketersediaan produksi susu segar dalam negeri yang dihasilkan oleh para peternak sapi perah dalam negeri," kata Epi.

Tag:  #jawab #tudingan #susu #hanya #kandung #persen #susu

KOMENTAR