



TB Hasanuddin: Dalam Keadaan Perang, TNI Dapat Jadi Petani
- Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menegaskan pentingnya pemahaman terhadap peran TNI dalam sistem pertahanan rakyat semesta dan ketahanan pangan nasional.
TB Hasanuddin mengatakan, Indonesia menganut sistem pertahanan rakyat semesta, di mana seluruh potensi negara dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan.
Doktrin utama yang diterapkan adalah perang berlarut, yang dimulai dengan perang konvensional dan jika diperlukan, berlanjut ke perang gerilya hingga kemenangan tercapai.
Dalam konteks perang berlarut, TB Hasanuddin mengatakan, sangat penting untuk menyiapkan wilayah-wilayah logistik, termasuk penyediaan bahan makanan di desa-desa, kampung, dan kota, agar perlawanan dapat berlangsung selama mungkin.
“Dalam keadaan perang, prajurit TNI dapat turun langsung menjadi petani di lapangan dalam membangun depot-depot logistik,” ujar TB Hasanuddin, kepada Kompas.com, Kamis (19/6/2025).
Meski begitu, dalam keadaan damai, tugas membangun ketahanan pangan sebaiknya diserahkan kepada Kementerian Pertanian.
TB Hasanuddin juga mengingatkan bahwa sesuai dengan UU yang berlaku, prajurit TNI sebaiknya lebih fokus pada kesiapan tempur dengan melakukan latihan secara intensif.
“Sementara dalam keadaan damai, membangun depot-depot logistik atau ketahanan pangan sebaiknya tidak ditangani langsung oleh prajurit TNI aktif, melainkan diserahkan kepada kementerian terkait yang sudah terstruktur, yakni Kementerian Pertanian,” imbuh dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Darat (AD) Brigjen Wahyu Yudhayana menyatakan, pihaknya tengah menyusun struktur organisasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap potensi ancaman di tiap wilayah Indonesia.
Walhasil, TNI AD melakukan rekrutmen Calon Tamtama besar-besaran pada tahun 2025 ini, yakni sebanyak 24.000 orang.
Namun, para prajurit ini disiapkan bukan untuk bertempur, melainkan untuk menjawab kebutuhan di tengah-tengah masyarakat, mulai dari ketahanan pangan hingga pelayanan kesehatan.
"Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalyon nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektare, dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Wahyu kepada Kompas.com, Selasa (3/6/2025) malam.
Wahyu memaparkan, ada empat kompi yang akan dihadirkan di tengah-tengah masyarakat.
Kompi pertama adalah Kompi Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada nasional.
Lalu, Kompi Peternakan yang akan memperkuat penyediaan protein hewani.
Selanjutnya, Kompi Medis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan penanganan bencana.
Keempat, Kompi Zeni yang akan fokus pada pembangunan sarana prasarana terutama di daerah tertinggal dan rawan bencana.
Maka dari itu, Wahyu menegaskan, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur.
Tag: #hasanuddin #dalam #keadaan #perang #dapat #jadi #petani