Mengapa Bansos Gagal Diterima 1,3 Juta Kelurga?
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (tengah) di Kemensos, Rabu (18/6/2025)(KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI)
08:40
19 Juni 2025

Mengapa Bansos Gagal Diterima 1,3 Juta Kelurga?

- Sebanyak 1,3 juta masyarakat miskin gagal menerima bansos tahap 2.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan kegagalan ini dipicu oleh berbagai kendala teknis dalam proses penyaluran.

“Pertama rekening tidak aktif atau rekening tidak ditemukan. Koordinasi dilakukan supaya kita bisa mengetahui lebih jauh,” kata Gus Ipul, di kantornya, Rabu (18/6/2025).

Selain itu, masalah ketidaksesuaian antara nama dan nomor rekening calon penerima juga menjadi penyebab gagalnya proses transfer bantuan.

“Menyangkut hal-hal gagal transfer ini, kita terus berkoordinasi dengan Himbara,” ungkap dia. 

Langkah Kemensos telusuri masalah

Untuk mengatasi masalah gagal salur bansos tahap kedua, Mensos akan berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Badan Pusat Statistik (BPS) guna menelusuri lebih lanjut.

Selain itu, Gus Ipul juga berencana menggandeng PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) untuk memastikan atau memvalidasi mengenai kelayakan penerima bansos melalui rekening tersebut.

“Jika diperlukan, kita juga akan koordinasi dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) untuk mengetahui apakah rekening-rekening ini valid untuk menerima bansos,” ujar Gus Ipul.

Koordinasi itu diperlukan untuk memastikan keabsahan rekening-rekening yang tercatat sebagai penerima bansos.

“Supaya kita bisa tahu lebih jauh apakah rekening-rekening ini memang valid untuk menerima bantuan sosial. Atau mungkin ada hal-hal yang aneh yang perlu ditindaklanjuti,” ungkap dia.

 

Terindikasi penyalahgunaan bansos

Mensos juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi adanya penyimpangan dalam penyaluran bansos.

Jika ditemukan rekening yang terbukti menyalahgunakan bantuan, maka akan segera dicabut dari daftar penerima untuk periode berikutnya.

“Ya, jika memang tidak sesuai dengan data, ya pasti akan kita cabut,” ujar Gus Ipul di kantornya, Rabu (18/6/2025).

Ia bahkan menyebut, bila ada indikasi rekening digunakan untuk aktivitas ilegal seperti judi online (judol), maka akan ada tindak lanjut lebih jauh.

“Kalau misal ada terindikasi seperti judol, kita akan tindaklanjuti dalam proses berikutnya. Tapi, nanti kita lihat lebih jauh. Semua kemungkinan bisa kami tindaklanjuti,” ujar dia.

Masyarakah diharapkan proaktif

Gus Ipul meminta masyarakat untuk tetap bersabar dan melapor jika belum menerima bantuan.

“Sering sekali ada yang bilang, ‘saya belum terima bansosnya’. Itu banyak sekali. Saya tegaskan, ini masa transisi,” kata Gus Ipul.

Dia juga meminta masyarakat yang melapor juga menyertakan bukti belum menerima bansos, misalnya bukti rekening aktif.

“Jika memang benar-benar belum terima, tolong disertai dengan bukti rekening atau apa gitu. Jangan cuma asal bicara,” ujar dia.

“Jika memang ada yang belum terima, mohon bisa dilaporkan,” tambah dia.

Dia menegaskan masyarakat bisa melaporkan melalui aplikasi Cekbansos, pendamping, Dinas Sosial atau ke BPS.

 

“Jadi, jangan cuma hanya bicara, setelah itu meninggalkan pertanyaan besar buat kita. Jangan sampai kita enggak bisa menindaklanjuti. Jika memang ada warga yang belum terima, itu bisa menyampaikan dengan bukti-bukti yang cukup,” tegas dia.

Sebagai informasi, untuk Program Keluarga Harapan (PKH), tercatat sebanyak 7.991.960 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau 80 persen sudah menerima.

 

Sedangkan untuk bantuan sembako, telah tersalurkan kepada lebih dari 14 juta KPM atau sekitar 78 persen dari total 18,3 juta penerima.

“Hingga hari ini, kami telah menyalurkan untuk PKH sebanyak 80 persen atau kepada 7.991.960 KPM, dan untuk bantuan sembako sudah mencapai 14 juta lebih atau sekitar 78 persen dari total 18,3 juta KPM,” tegas Gus Ipul.

Tag:  #mengapa #bansos #gagal #diterima #juta #kelurga

KOMENTAR