Selamatkan Marwah Aceh, Keputusan Presiden Prabowo Subianto Soal 4 Pulau Redakan Polemik
Peta empat pulau di Provinsi Aceh yang sempat memicu polemik karena dimasukkan ke Provinsi Sumatera Utara. (Istimewa)
12:56
18 Juni 2025

Selamatkan Marwah Aceh, Keputusan Presiden Prabowo Subianto Soal 4 Pulau Redakan Polemik

 

Polemik empat pulau Provinsi Aceh yang dimasukkan ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akhirnya mereda. Seiring dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengembalikan keempat pulau itu ke Aceh. Keputusan ini disambut positif berbagai kalangan. 

Diantaranya disampaikan R. Haidar Alwi selaku pendiri Haidar Alwi Care dan founder Haidar Alwi Institute. Dia menyampaikan apresiasi penuh kepada Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad terkait penyelesaian polemik empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara. 

Baginya keputusan strategis itu menunjukkan arah baru kepemimpinan nasional yang berani dan berpihak pada keadilan sejarah. Kini Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek sudah tidak sengketa lagi. Karena sudah resmi milik Provinsi Aceh.

Menurut Haidar penyelesaian polemik batas tersebut, bukan hanya soal administrasi wilayah semata. Melainkan pemulihan integritas nasional di mata rakyat. “Ketika negara hadir membela kebenaran sejarah dan rasa keadilan masyarakat, maka bangsa ini sedang menegakkan marwahnya sendiri,” ujar Haidar dalam keterangannya Rabu (18/6).

Seperti diketahui dalam konferensi pers pemerintah pusat pada Selasa (17/6) menjadi penanda bahwa negara hadir untuk menjaga keutuhan. Presiden Prabowo Subianto mengambil alih dinamika empat pulau dan menyatakan sikap final berdasarkan peta sejarah, kajian teknis, dan suara masyarakat. Keputusan itu dinilai bukan keputusan reaktif. Tetapi bagian dari strategi kebangsaan yang matang dan bertanggung jawab.

Haidar juga memuji langkah Presiden sebagai simbol keberanian moral dan kebijakan yang berdiri di atas fondasi konstitusi. “Prabowo menunjukkan bahwa seorang pemimpin tak boleh diam saat sejarah dilukai. Ia tidak hanya menandatangani keputusan, tapi mengembalikan harga diri wilayah yang telah lama menunggu kepastian,” jelasnya. 

Dia mengatakan dalam situasi politik nasional yang kerap terbelah oleh narasi sektoral, langkah itu menyejukkan dan mempersatukan. Sehingga membuktikan bahwa Prabowo tidak hanya kuat dalam retorika. Tetapi juga tangguh dalam keputusan yang menyatukan bangsa.

Selain itu Haidar juga memberikan kredit positif untuk peran Sufmi Dasco Ahmad. Politisi Gerindra itu dinilai tampil sebagai figur penting dalam menjaga komunikasi antara parlemen, Presiden, dan masyarakat. Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Dasco menjalankan diplomasi kebangsaan yang tidak mencolok namun sangat berdampak.

Ketika gejolak meningkat di Aceh dan Sumatera Utara, Dasco memilih langkah konstitusional. Dia mendorong proses dialog lintas institusi dan memastikan semua aspirasi diteruskan secara utuh kepada Presiden. Dalam konferensi pers, dia menegaskan bahwa DPR telah menyerap masukan dari kedua provinsi dan berdiri mendukung keputusan Presiden secara penuh.

“Peran Pak Dasco tidak banyak disorot, tapi sangat menentukan," katanya. Haidar menyebutkan bahwa Dasco menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Serta menjaga tensi politik tetap rasional dan memastikan hasilnya berpihak pada keadilan. 

Haidar melihat keputusan soal sengketa empat pulau itu sebagai refleksi dari model politik kenegaraan yang ideal. Yaitu kepemimpinan yang penuh keberanian dan diimbangi dengan kebijaksanaan. Kemudian suara rakyat diterjemahkan menjadi kebijakan nyata. Menurutnya, penyelesaian konflik empat pulau itu memperlihatkan bahwa negara mampu mengelola konflik tanpa menekan. Serta dapat menyatukan tanpa mengabaikan dinamika lokal. 

Editor: Edy Pramana

Tag:  #selamatkan #marwah #aceh #keputusan #presiden #prabowo #subianto #soal #pulau #redakan #polemik

KOMENTAR