Fadli Zon Bantah Narasi Perempuan Dihilangkan dalam Buku Sejarah Indonesia
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
14:18
16 Juni 2025

Fadli Zon Bantah Narasi Perempuan Dihilangkan dalam Buku Sejarah Indonesia

Menteri Kebudayaan Fadli Zon membantah tudingan yang menyebut narasi perempuan dihilangkan dalam buku sejarah Indonesia yang tengah disusun.

Ia menegaskan bahwa salah satu semangat utama penulisan buku ini adalah memperkuat pengakuan terhadap peran perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa.

“Justru sebaliknya, salah satu semangat utama penulisan buku ini adalah memperkuat dan menegaskan pengakuan terhadap peran dan kontribusi perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Fadli mengatakan, hingga perkembangan terakhir penulisan buku pada Mei 2025, isu-isu perempuan telah terakomodasi secara substansial dalam struktur narasi sejarah.

Sejumlah tema yang telah dimasukkan dalam buku antara lain kemunculan organisasi perempuan pada masa kebangkitan nasional, termasuk Kongres Perempuan 1928, serta peran organisasi perempuan sebagai ormas.

Dia bilang, buku ini juga memuat kontribusi perempuan dalam perjuangan diplomasi dan militer, dinamika peran perempuan dari masa ke masa, serta penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Selain itu, ada juga isu pemberdayaan dan kesetaraan gender dalam kerangka pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Diketahui, saat ini pemerintah tengah menggodok penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan.

Fadli menyebutkan, penulisan ulang sejarah Indonesia itu akan mengedepankan pendekatan positif ketimbang mencari kesalahan pihak-pihak tertentu dalam sejumlah peristiwa sejarah.

"Tone kita adalah tone yang lebih positif. Karena kalau mau mencari-cari kesalahan, mudah. Pasti ada saja kesalahan dari setiap zaman, setiap masa," kata Fadli saat ditemui di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025).

Tag:  #fadli #bantah #narasi #perempuan #dihilangkan #dalam #buku #sejarah #indonesia

KOMENTAR