



Desakan Segera Tunjuk Dubes RI di AS dan 5 Nama di Tangan Prabowo
- Anggota Komisi I DPR Junico Siahaan mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menunjuk Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) di Washington DC.
Diketahui, posisi Dubes Indonesia untuk AS sudah kosong hampir dua tahun, setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya di posisi itu pada 17 Juli 2023.
Ia menjelaskan, AS kembali bergejolak setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mendeportasi imigran, pencari suaka, dan pengungsi.
Korban dari kebijakan Donald Trump itu adalah dua warga negara Indonesia (WNI) berinisial ESS (53) dan CT (48). Keduanya ditangkap oleh otoritas imigrasi federal AS, yaitu Department of Homeland Security (DHS) dan Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), terkait masalah izin tinggal.
"Kita mendorong pemerintah segera menetapkan dubes untuk memimpin semua program-program dalam menyikapi keputusan-keputusan drastis Trump," ujar Junico lewat keterangan tertulisnya, Jumat (13/6/2025).
Lanjutnya, dua orang WNI tersebut sedang dalam proses pengajuan perubahan status untuk mendapatkan green card, mereka tetap menjadi sasaran penegakan hukum.
Ia mengatakan, penangkapan dua WNI tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan dan perlindungan terhadap diaspora Indonesia di AS.
"Ini harus menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk meningkatkan perlindungan atau sistem proteksi bagi diaspora kita yang ada di sana," ujar Junico.
Menurutnya, perlindungan dari KBRI di AS akan menjadi penting mengingat kebijakan imigrasi dari Donald Trump akan melibatkan militer.
Hal tersebut semakin diperparah dengan menguatnya sentimen anti-imigran yang diiringi dengan pengetatan perbatasan di AS.
"Kondisi di Amerika Serikat sekarang cukup mengkhawatirkan, terutama bagi para migran. Ketiadaan sistem data terpadu lintas kementerian memperparah situasi karena sulit untuk melakukan pelacakan dan pencegahan. Apapun itu, kita dorong Kementerian Luar Negeri untuk mendampingi WNI yang ditahan," tegas Nico.
Sebagai informasi, Donald Trump mengeluarkan kebijakan imigrasi yang memicu gelombang protes publik.
Gelombang protes tersebut berujung pada kerusuhan dan ketegangan sosial di sejumlah negara bagian di AS.
Setidaknya, ada 21 kebijakan yang dikeluarkan Trump untuk membersihkan AS dari imigran ilegal. Salah satunya adalah memberi wewenang kepada otoritas keamanan untuk menangkap terduga imigran ilegal secara aktif.
5 Nama Calon Dubes di Tangan Prabowo
Sementara itu, Prabowo disebut telah mengantongi empat sampai lima nama calon Dubes Indonesia untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus juru bicara Prabowo, Prasetyo Hadi.
"Empat sampai lima nama lah (yang dibahas Presiden RI)," ujar Prasetyo di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Di samping itu, ia mengungkap sejumlah pertimbangan Prabowo sebelum menunjuk Dubes Indonesia untuk AS. Salah satunya adalah kemampuan berdiplomasi.
"Kemampuan berdiplomasi, kemudian juga kemampuan ekonomi dalam menjaga hubungan dagang kita dengan mereka. Banyak faktornya. Pengalaman tentunya. Pengalaman juga penting," ujar Prasetyo.
Hampir 2 Tahun Kosong
Kosongnya posisi Dubes Indonesia untuk AS dibicarakan publik saat adanya kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Donald Trump.
Rupanya, posisi Dubes yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, AS sudah kosong selama hampir dua tahun.
Diketahui, saat ini posisi Dubes Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah Rosan, Jokowi saat itu belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC sejak 17 Juli 2023.
Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024 juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC.