Kurikulum ''Multi Entry-Multi Exit'' di Sekolah Rakyat Beri Fleksibilitas Siswa Memilih Jalur Belajar
Ilustrasi pelajar sekolah menengah.(DOK. PEMKOT SURABAYA)
09:32
10 Juni 2025

Kurikulum ''Multi Entry-Multi Exit'' di Sekolah Rakyat Beri Fleksibilitas Siswa Memilih Jalur Belajar

- Sekretaris Jenderal Kemensos RI Robben Rico mengatakan, dalam kurikulum Multi Entry-Multi Exit, siswa sekolah rakyat memiliki fleksibilitas dalam memilih jalur belajar.

“Kurikulum ini nantinya dapat memberi fleksibilitas kepada siswa memilih jalur belajar sesuai kebutuhan,” kata Robben, dalam keterangan resmi, Selasa (10/6/2025).

Robben mengatakan, kurikulum ini juga membantu mengakomodasi berbagai latar belakang dan kemampuan siswa dalam rangka mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.

“Lewat kurikulum khusus modifikasi tersebut, siswa fleksibel mempelajari sesuatu sesuai peminatan,” ujar dia.

Dia mengatakan, kurikulum Sekolah Rakyat dengan menerapkan model pengelolaan Multi Entry-Multi Exit dilakukan sebagai upaya untuk mencetak siswa-siswa lulusan sekolah rakyat sebagai agen perubahan.

“Nanti kurikulum sekolah rakyat itu khasnya model desain kurikulum tailor made (dirancang khusus), pola pengelolaannya Multi Entry-Multi Exit, dan berasrama tentunya," ujar dia.

Sekolah dengan konsep boarding school ini dijadwalkan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026.

Pada tahun ini, akan dibuka di 65 titik lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan ditargetkan hingga 100 titik.

Sejumlah langkah terus dilakukan mulai dari peninjauan lokasi, penyediaan sarana dan prasarana, perekrutan tenaga pengajar, pendataan calon siswa, dan sosialisasi kepada calon siswa dan orangtua.

Program yang telah diatur dalam Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan ini memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk mendapat pendidikan berkualitas.

Tag:  #kurikulum #multi #entry #multi #exit #sekolah #rakyat #beri #fleksibilitas #siswa #memilih #jalur #belajar

KOMENTAR