Tahun Depan Indonesia Mulai Uji Mandiri Perangkat Telekomunikasi dan Elektronik
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau langsung fasilitas Indonesia Digital Cash House (IDCH), di BBPPT Tapos Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025).(KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI)
17:14
4 Juni 2025

Tahun Depan Indonesia Mulai Uji Mandiri Perangkat Telekomunikasi dan Elektronik

– Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan, Indonesia akan mulai melakukan uji perangkat telekomunikasi dan elektronik secara mandiri di dalam negeri akhir tahun depan.

Hal ini ditegaskan oleh Meutya dalam kunjungannya ke Indonesia Digital Test House (IDTH), sebuah fasilitas pengujian perangkat digital dan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara, di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Tapos Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025).

“Hari ini kami meninjau IDTH untuk memastikan kesiapan menuju target besar pada akhir 2026, sebagian besar hingga seluruh pengujian perangkat telekomunikasi bisa dilakukan di Indonesia,” ujar Meutya.

Meutya mengatakan, keberadaan laboratorium yang diluncurkan pada 2024 ini menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mengelola proses sertifikasi perangkat digital secara mandiri, menggantikan ketergantungan pada balai uji di luar negeri yang selama ini digunakan akibat keterbatasan fasilitas nasional.

Meutya menekankan pentingnya pengujian perangkat yang aman, terutama di era di mana anak-anak dan keluarga menggunakan perangkat digital setiap hari.

“Negara harus hadir memastikan bahwa perangkat yang beredar tidak hanya fungsional, tetapi juga aman dan tidak berdampak buruk pada kesehatan,” jelasnya.

Dalam kerangka ini, kehadiran IDTH dan ekosistem laboratorium pengujian nasional dinilai krusial untuk membangun kepercayaan publik terhadap kualitas dan keamanan perangkat telekomunikasi.

Saat ini, terdapat 103 rujukan fasilitas uji perangkat yang berada di luar negeri.

Pemerintah menargetkan agar seluruh fasilitas tersebut bisa dipindahkan ke Indonesia pada akhir 2026.

“Di akhir tahun 2026, semua fasilitas balai ujinya di luar negeri itu akan diserahkan di Indonesia,” jelas dia.

Hal ini diharapkan mendorong masuknya investasi dan peningkatan penerimaan negara dari sektor pengujian perangkat.

“Saya minta kepada Dirjen untuk segera mengukur potensi nilai ekonominya. Kita sudah bisa menghitung jumlah perangkat yang beredar dan pertumbuhannya setiap tahun,” kata Meutya.

Selain IDTH sebagai pusat utama, saat ini Indonesia telah memiliki 10 balai uji, dan pemerintah membuka peluang untuk penambahan balai uji lainnya di berbagai wilayah guna membentuk ekosistem pengujian perangkat nasional.

“Ketika kita bicara pengujian dalam negeri, itu bukan hanya di IDTH. Kita beri ruang bagi balai uji lain untuk mempercepat proses dan menjangkau pasar yang lebih luas,” tambah Meutya.

Menanggapi kekhawatiran bahwa proses uji perangkat di dalam negeri bisa memakan waktu lebih lama, Meutya memastikan bahwa justru dengan hadirnya ekosistem pengujian nasional, proses akan lebih cepat dan efisien.

“Dengan fasilitas yang lengkap dan jumlah balai uji yang bertambah, kita justru ingin mempercepat proses, bukan memperpanjangnya,” tegasnya.

Tag:  #tahun #depan #indonesia #mulai #mandiri #perangkat #telekomunikasi #elektronik

KOMENTAR