Perlu Dicontoh, Nelayan Sendang Biru Jadi Garda Depan Konservasi Hiu Paus
Ilustrasi Hiu Paus - Rhincodon typus (Photo by Ben Phillips/Pexels)
14:56
4 Juni 2025

Perlu Dicontoh, Nelayan Sendang Biru Jadi Garda Depan Konservasi Hiu Paus

Aksi penyelamatan seekor hiu paus (Rhincodon typus) oleh sejumlah nelayan di perairan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi sorotan publik dan pegiat lingkungan.

Insiden ini tak hanya mencerminkan kepedulian komunitas pesisir terhadap kelestarian satwa laut, tetapi juga membuka mata tentang pentingnya menjaga ekosistem laut yang menjadi rumah bagi berbagai spesies megafauna langka.

Peristiwa penyelamatan terjadi dua hari sebelumnya ketika para nelayan tengah melaut untuk menangkap ikan tongkol. Salah satu nelayan asal Sendang Biru, Moch Hadiyanto, menceritakan bahwa hiu paus tersebut terperangkap secara tidak sengaja di jaring mereka.

“Penyelamatan hiu paus itu dua hari yang lalu, awalnya kami menebar jaring karena melihat ada sekumpulan ikan tongkol,” kata Hadiyanto, melansir ANTARA, Rabu (4/6/2024).

Setelah merasa cukup mendapatkan hasil tangkapan, para nelayan mulai menarik jaring ke arah perahu. Namun, saat jaring semakin dekat, mereka melihat siluet besar berwarna gelap yang semula dikira sebagai hiu ganas.

“Kami mengira itu malah hiu yang ganas, setelah dilihat lagi justru hiu paus,” ucapnya.

Mengetahui bahwa yang terjerat adalah hiu paus—spesies yang dilindungi penuh oleh pemerintah—para nelayan segera berupaya melepaskannya. Butuh waktu sekitar 30 menit dan kerja sama dua perahu, masing-masing dengan puluhan anak buah kapal (ABK), untuk menyelamatkan satwa laut tersebut.

“Kan itu ada dua perahu, yang pertama ada 37 orang anak buah kapal (ABK) dan satu lagi sekitar 6–7 orang kami bersama-sama berupaya menyelamatkan hiu pausnya,” lanjut Hadiyanto.

Simbol Kesadaran Konservasi Komunitas Pesisir

Pegiat konservasi sekaligus pendiri Sahabat Alam Indonesia, Andik Syaifudin, memuji langkah para nelayan tersebut sebagai bentuk nyata kesadaran komunitas terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.

Nelayan Sendang Biru selamatkan hiu paus yang terjebak di jaring. (Dok. ANTARA/Sahabat Alam)Nelayan Sendang Biru selamatkan hiu paus yang terjebak di jaring. (Dok. ANTARA/Sahabat Alam)

“Satwa itu (hiu paus) merupakan satwa yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Upaya penyelamatan yang dilakukan nelayan di Sendang Biru menandakan mereka sepenuhnya memiliki kesadaran untuk terlibat di dalam upaya pelestarian lingkungan,” ujar Andik.

Ia menambahkan bahwa perairan Sendang Biru memang merupakan area penting dalam jalur migrasi dan mencari makan berbagai megafauna laut, termasuk hiu paus. Satwa-satwa tersebut biasanya muncul saat musim ikan, mengikuti pergerakan mangsa di laut.

“Kalau kemunculannya saat musim ikan, paus itu mengejar makanan. Sepanjang tahun bisa ketemu asalkan cuaca bagus,” katanya.

Sendang Biru: Surga Bawah Laut yang Kaya Biodiversitas

Kawasan laut Sendang Biru merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di Indonesia. Selain hiu paus, Andik mengungkapkan bahwa spesies lain seperti paus sei, paus sirip, orca (paus pembunuh), paus sperma, dan paus bungkuk kerap dijumpai di perairan ini. Beberapa jenis lumba-lumba, seperti lumba-lumba hidung botol, kepala melon, dan spinner, juga hidup di wilayah tersebut.

“Di sana juga ada penyu belimbing, penyu sisik, sampai penyu hijau. Terus, bisa ditemukan pari manta dan ikan mola-mola,” tambahnya.

Kehadiran spesies-spesies ini menjadikan Sendang Biru sebagai bagian dari kawasan segitiga karang dunia atau Coral Triangle, yang dikenal sebagai "Amazon of the Seas" karena menjadi rumah bagi 75 persen spesies karang dunia dan ribuan jenis biota laut lainnya.

Potensi dan Tantangan Ekowisata

Selain bernilai ekologis tinggi, ekosistem seperti Sendang Biru memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata, seperti wisata pengamatan hiu paus (whale watching) yang telah sukses diterapkan di Teluk Cenderawasih, Papua. Dengan pendekatan berkelanjutan, kegiatan wisata ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sekaligus menjaga kelestarian laut.

Namun demikian, ancaman terhadap kelangsungan hidup megafauna laut masih tinggi, terutama dari aktivitas penangkapan ilegal. Meskipun hiu paus telah mendapat perlindungan penuh sejak 2013, tantangan di lapangan masih besar, termasuk pengawasan dan penegakan hukum.

Aksi cepat para nelayan Sendang Biru menunjukkan bahwa ketika masyarakat lokal diberdayakan dan diberi pemahaman, mereka mampu menjadi garda terdepan dalam pelestarian alam. Langkah kecil ini patut menjadi contoh, bahwa konservasi bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga, melainkan juga tanggung jawab bersama.

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #perlu #dicontoh #nelayan #sendang #biru #jadi #garda #depan #konservasi #paus

KOMENTAR