Hasil Pertemuan Prabowo-Megawati, Sinyal Dukungan PDI-P?
Pertemuan Prabowo-Megawati(Dokumentasi/Partai Gerindra)
05:26
10 April 2025

Hasil Pertemuan Prabowo-Megawati, Sinyal Dukungan PDI-P?

– Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri membahas berbagai isu kebangsaan saat bertemu di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (9/4/2025).

Selain bertukar pikiran, Megawati juga memberikan berbagai masukan terkait efektivitas pemerintahan Prabowo.

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Umum PDI-P itu berlangsung 1,5 jam dan banyak berisi percakapan empat mata.

"Ya kalau menyatukan visi saya enggak tahu persis. Tapi, bertukar pikiran yang mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti," ujar Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (8/4/2025) malam.

Dasco menyebutkan, salah satu topik yang dibicarakan kedua tokoh tersebut adalah upaya pemerintah dalam menghadapi situasi global.

Ia mengatakan, Megawati berbagi pengalamannya ketika mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia pada masa kepemimpinannya.

"Ya sebenarnya kan lebih bagaimana menghadapi situasi global yang pada saat ini juga banyak menimpa negara-negara lain dan kedua tokoh saling bertukar pikiran dan juga bertukar pengalaman," kata Dasco.

Beri masukan

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menambahkan bahwa Megawati turut memberikan masukan untuk pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

Salah satunya mengenai pentingnya pemerintahan Prabowo mengedepankan efektivitas agar bisa memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia.

“Ya masukannya adalah bagaimana efektivitas pemerintahan yang sekarang diberikan oleh Pak Prabowo bisa memberi dampak yang positif bagi kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia,” ujar Muzani, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Di samping itu, kata Muzani, Megawati memberikan pandangan dan membagikan pengalamannya ketika memimpin negara, khususnya dalam hal perekonomian nasional.

Hal tersebut disampaikan Megawati karena Prabowo menyinggung berbagai tantangan global yang saat ini mencuat, termasuk tantangan ekonomi akibat kebijakan tarif impor yang baru diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Indonesia.

“Ibu Megawati menyampaikan pengalamannya melakukan pemulihan ekonomi nasional yang ketika itu juga tidak gampang, dan Pak Prabowo sangat memperhatikan berbagai pandangan pengalaman yang pernah dilakukan oleh Ibu Megawati,” ucap Muzani.

 

Kebangkitan produk nasional

Selain itu, Prabowo dan Megawati disebut bersepakat bahwa kebijakan tarif impor Trump menjadi momentum kebangkitan produk nasional.

"Keduanya juga sepakat bahwa ini harus dijadikan momentum untuk melakukan kebangkitan bagi produk-produk Indonesia,” ungkap Muzani.

Sebab, imbas dari kebijakan Trump kemungkinan produk impor akan menjadi mahal.

“Karena menggunakan produk impor itu juga barangkali akan makin mahal, maka hanya produk-produk tertentu saja yang mungkin akan terus dilakukan impor," ujar Muzani.

Ketua MPR RI ini juga mengajak semua pihak mencintai produk Indonesia dengan adanya kebijakan baru Trump tersebut.

"Inilah waktunya produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri Indonesia. Maka cintailah produk-produk Indonesia," ucapnya.

Kerja sama PDI-P dan Gerindra

Lantas, apakah pertemuan dua tokoh tersebut menjadi sinyal PDI-P merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus?

Pertemuan antara Prabowo dan Megawati pada Senin malam dimaknai sebagai bentuk penegasan kerja sama antara Partai Gerindra dan PDI-P.

"Saya kira pertemuan Prabowo dan Megawati kalau betul terjadi semalam itu adalah bentuk penegasan bahwa sebenarnya PDI-P dan Gerindra sudah bekerja sama," kata pengamat politik Adi Prayitno saat dihubungi.

Sebab, sejak Prabowo menjabat Presiden RI, PDI-P tidak pernah menyatakan bergabung dengan koalisi partai pendukung Prabowo.

 

Akan tetapi, banyak sikap PDI-P yang justru mendukung kebijakan pemerintah di era kepemimpinan Prabowo Subianto.

Terbaru, Fraksi PDI-P menjadi ketua panitia kerja (panja) dalam pembahasan revisi Undang-Undang TNI yang kerap mendapat penolakan masyarakat.

"Karena kita tahu begitu banyak kebijakan-kebijakan politik pemerintah, kebijakan politik Prabowo itu kan didukung secara total oleh PDI-P, kenaikan pajak PPN 12 persen, makan bergizi gratis, revisi Undang-Undang TNI dan seterusnya," ucap Adi.

Dosen di UIN Syarif Hidayatullah ini pun memandang Prabowo dan Megawati tetap bisa bekerja sama secara politik.

"Artinya apa? Pertemuan keduanya itu menjadi penebal bahwa sebenarnya Megawati dan Prabowo sahabat lama dan bisa bekerja sama secara politik," kata Adi.

Editor: Rahel Narda Chaterine

Tag:  #hasil #pertemuan #prabowo #megawati #sinyal #dukungan

KOMENTAR