



Sebanyak 70 WNI Divonis Mati di Malaysia, 68 Diubah Jadi Penjara Seumur Hidup
- Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, mengatakan ada 70 narapidana Warga Negara Indonesia (WNI) yang divonis hukuman mati di Malaysia.
Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 68 WNI melakukan banding ke Mahkamah Tinggi sehingga vonis hukuman mati diubah menjadi penjara seumur hidup.
"Daripada jumlah 70 (narapidana) Indonesia yang telah dijatuhi hukuman mati, telah mengemukakan appeal (banding) kepada Mahkamah Persekutuan. Daripada jumlah 70 itu, 68 telah diubah keputusan hukuman mati kepada penjara seumur hidup," kata Saifuddin di kantor Kemenko Kumham Imipas, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Saifuddin mengatakan, para narapidana tersebut bisa melakukan banding atas hukumannya setelah Malaysia melakukan reformasi aturan perundang-undangan.
"Mereka yang telah dijatuhi hukuman mati, sebenarnya boleh mengemukakan appeal (banding) atau rayuan di Mahkamah Tertinggi, yaitu Federal Court atau Mahkamah Persekutuan," ujarnya.
Di sisi lain, Saifuddin menyebutkan bahwa saat ini terdapat 5.000 narapidana WNI yang berada di Malaysia.
Ribuan narapidana tersebut, kata dia, terbagi menjadi dua yaitu narapidana yang telah diadili dan narapidana yang ditahan untuk kepentingan penyidikan.
"Jadi kedua-dua (golongan narapidana) ini jumlahnya membawa 5.000," tuturnya.
Saifuddin menambahkan bahwa pertukaran narapidana ini bisa dilakukan seperti yang pernah dilakukan Pemerintah Indonesia kepada beberapa negara lain.
Menurut dia, Indonesia dan Malaysia harus memiliki perjanjian international transfer of prisoners (ITOP).
"Kalau mengikut jalur hukum antarabangsa, kedua-dua negara harus mempunyai perjanjian yang dinamakan international transfer of prisoners. Singkatannya ITOP," ucapnya.
Tag: #sebanyak #divonis #mati #malaysia #diubah #jadi #penjara #seumur #hidup