



Terdakwa Hendry Lie Bantah Pernah Bertemu Eks Kabid P2P PT Timah Nono Budi Priyono
Adapun hal itu terjadi pada sidang lanjutan kasus korupsi timah terdakwa pemilik PT Tinindo Internusa atau Hendry Lie agenda keterangan saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (24/2/2025).
"Tadi katanya tanggal 7, 11, dan 18 bapak ada jumpa dengan saya. Tatap muka atau bagaimana pak?" tanya Hendry Lie kepada saksi Budi di persidangan.
Budi pun menerangkan pertemuannya dengan terdakwa Hendry Lie secara langsung tatap muka.
Terdakwa Hendry Lie kemudian menanyakan lokasi pertemuan tersebut.
"Di kafe kita ngopi bareng di sana," jawab Budi.
Hendry Lie lalu menegaskan apakah saksi Budi yakin yang ditemui tersebut dirinya.
"Yakin," jawab Budi.
Kemudian Ketua Majelis Hakim Tony Irfan menanyakan tanggapan terdakwa Hendry Lie atas keterangan saksi Budi di persidangan.
"Saya merasa tidak pernah bertemu dengan saksi," jawab terdakwa Hendry Lie.
Sementara itu saksi mantan Kabid Perencanaan dan Pengolahan PT Timah Tbk Nono Budi Priyono tetap pada keterangannya.
Adapun sebelumnya pada persidangan, saksi Nono Budi Priyono mengatakan terdakwa pemilik PT Tinindo Internusa Hendry Lie pernah berupaya mengajukan kerja sama sewa smelter dengan PT Timah kepada dirinya.
Budi mengatakan kala pertemuannya dengan Hendry Lie tersebut, terdakwa bantah sebagai pemilik PT Tinindo Internusa.
"Saksi kenal tidak dengan PT Tinindo, tahu?" tanya jaksa yang kemudian dijawab tahu oleh Budi.
"Sebelumnya kenal dengan terdakwa Hendry Lie ini? Coba ceritakan awal perkenalkan dengan beliau," tanya jaksa kembali.
Kemudian Budi mengatakan dirinya mengenal Hendry Lie saat dihubungi staff pribadi terdakwa.
"Terus saya sampaikan belum bisa ketemu beliau, nanti saja ketemu, setelah ada prosesi penerimaan korban (Lion Air) itu. Pada jam 14.00 saya ketemu dengan beliau Pak Hendry Lie di kafe," terangnya.
Lanjut Budi ia menanyakan maksud dari terdakwa Hendry Lie ingin bertemu dirinya.
"Beliau bilang mau ikut kerja sama dengan sewa smelter tersebut. Saya sampaikan bahwa, Tinindo sudah kerja sama," jelasnya.
Kemudian dikatakan Budi bahwa Hendry Lie tidak mengakui sebagai pemilik PT Tinindo Internusa.
"Saya sampaikan, bukan kapasitas saya, mungkin coba minta ke Pak Alwin sebagai Direktur Operasi, karena yang saya tahu adalah Pak Alwin," terangnya.
Budi lalu mengatakan bahwa hal itu sudah disampaikan ke Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk, Alwin Albar.
"Saya sampaikan ke beliau, Pak Alwin, dan Pak Alwin bilang Itu diserahkan ke Pak Riza, Direktur Utama," ucapnya.
Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Hendry Lie, pemilik PT Tinindo Inter Nusa atau PT TIN terlibat korupsi tata niaga komoditas timah di Bangka Belitung.
Dalam dakwaannya JPU mendakwa Hendry Lie memperkaya diri sendiri dalam perkara tersebut hingga Rp 1 triliun.
Atas perkara ini jaksa mendakwa Hendry Lie merugikan keuangan negara dalam perkara tersebut sebesar Rp300 triliun berdasarkan laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga komoditas timah.
Pada wilayah izin usaha pertambangan IUP PT Timah tahun 2015 sampai dengan tahun 2022 dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia.
Atas hal itu Hendry Lie didakwa melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Nomor 1999 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 Ke-1 KUHP.
Tag: #terdakwa #hendry #bantah #pernah #bertemu #kabid #timah #nono #budi #priyono