Penjual Snack dan Petani di Solo Raya Dicokok Densus 88, Warga Mengira Diculik Debt Collector
Suasana penggeledahan rumah terduga teroris di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Kamis (25/1/2024). 
07:31
26 Januari 2024

Penjual Snack dan Petani di Solo Raya Dicokok Densus 88, Warga Mengira Diculik Debt Collector

Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah.

Salah satu yang ditangkap pria berinisial T di Jalan Tasikmadu-Kebakkramat, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Saat penangkapan terduga T, warga sekitar awalnya mengira T merupakan korban penagih utang (debt collector). Parman (45) penjual makanan di sekitar lokasi penangkapan T mengatakan kejadian tersebut terjadi pukul 09.00 WIB.

"Saat itu, banyak mobil dan motor di depan toko besi seberang warung saya," kata Parman, Kamis (25/1/2024).

Parman mengatakan, saat itu T hendak memarkirkan kendaraannya di depan toko besi. Ia mengatakan, T saat itu ingin membeli kabel di toko besi tersebut.

"Kemudian, dia tiba-tiba ditangkap orang, kemudian dimasukkan ke mobil," ucap dia.

Parman mengaku sempat ingin menolong. Sebab dikiranya pria berinisial T tersebut adalah korban penagih utang (debt collector).

"Saya sempat ingin menolongnya, namun ada salah orang itu mengaku polisi, ucap dia.
Dia mengatakan, waktu mengamankan terduga T tak membutuhkan waktu lama. Ia menghitung kurang satu menit untuk mengamankan T ke dalam mobil.

"Dia kemudian dibawa ke kantor polisi terdekat," ujar Parman.

Polisi juga menggeledah rumah terduga teroris T tersebut. Dari hasil penggeledahan polisi mengamankan beberapa barang bukti dan dibawa untuk diperiksa. Yatno, Kakak ipar terduga teroris T mengatakan, polisi menyita dua tenda kamping dan satu unit telepon seluler.

"Tadi polisi akan mengamankan satu pisau, namun setelah dicek, pisau itu milik inventaris masjid dan biasa digunakan untuk menyembelih hewan kurban," ucap Yatno.

Yatno mengatakan, saat penggeledahan, dirinya sedang menghadiri pelantikan KPPS di balai desa. Dia mengaku baru mengetahui terduga T ditangkap dan rumahnya digeledah sekira pukul 10.00 WIB.

"Tadi saya mengikuti KPPS tapi saya dapat info dari Bhabinkamtibmas sekira pukul 10.00 WIB, begitu selesai saya diberikan informasi itu tapi informasi belum valid, saya malah kurang tahu awalnya dia ditangkap," kata dia.

Dia menuturkan, belum mengetahui alasan T ditangkap. Namun, ia mengatakan penggeledahan yang dilakukan polisi sudah mendapatkan izin dari RT RW setempat.

"Dia tinggal di rumah ini sudah sejak 8 bulan lalu," kata dia.

Ia menuturkan terduga T bekerja sebagai penjual makanan ringan. Dia mengatakan, terduga T juga baik dalam bermasyarakat, bahkan menjadi ketua Takmir Masjid di sana.

"Di sini sudah kontrak baru saja, usahanya snack di rumah orang tuanya kulakan penuh snack buat transit sebentar, kemudian rumah ini kosong dikontrak," kata dia.

"Dia memiliki 1 istri dan 3 anak, dan selama 8 bulan saya tidak curiga, karena dalam kegiatan masyarakat dengan baik," pungkasnya.

Penangkapan di Sukoharjo

Selain di Karanganyar, Densus 88 Antiteror juga menangkap seorang warga di Dusun Plumbon Wetan, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kepala Dusun setempat, Dwi Maryanto menjelaskan warga tersebut berinisial N berusia sekitar 50 tahun.

Dia menyebut N diamankan usai salat subuh di masjid lingkungan rumahnya.

"Detailnya saya kurang tahu, yang pasti cuma yang bersangkutan terkait dengan jaringan teroris," katanya.

Sementara itu, rumah N digeledah tim Densus 88 sekira pukul 12.30 WIB. Adapun penggeledahan berjalan selama sekira 1 jam.

Pihak Densus 88 Antiteror membawa sejumlah barang dari rumah N.

"Setahu saya membawa buku, handphone, busur panah, dan anak panah juga ada," ujarnya.

Dwi mengatakan, N dikenal memproduksi dan menjual susu kedelai. Selain itu N juga dikenal bekerja sebagai petani.

Adapun dia mengaku terkejut dengan adanya penangkapan itu. Menurutnya N keseharian terhadap warga sekitar juga dikenal cukup baik.

Menurutnya N tidak pernah nampak melakukan aktivitas yang aneh dan mencurigakan warga. Hingga pagi tadi, warga dikagetkan dengan penangkapan N oleh Densus 88.

"Habis subuh, yang bersangkutan dijemput. Tadi pagi saya ada pemberitahuan dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas," pungkasnya.

Penangkapan terduga teroris juga terjadi di Boyolali, Jawa Tengah. Ada tiga orang dicokok petugas Densus 88 Antiteror di tiga tempat berbeda yakni di Kecamatan Sambi, Simo dan Slego. Antara lain, T (44) warga Dukuh Mutihan, Desa/Kecamatan Sambi.

Terduga teroris yang ditangkap di Kecamatan Sambi berinisial T(44). Rumahnya digeledah petugas Densus 88 Antiteror. Penggeledahan itu pun disaksikan oleh perangkat desa setempat.

Kepala Dusun (Kadus) 3, Desa Sambi, Kurnia Widiyatmoko, yang mendampingi tim Densus 88 saat mencari barang yang akan diduga memiliki kaitannya dengan aksi terduga teroris itu.

Penggeledahan itu dimulai sekira pukul 10.00 hingga 11.45 WIB.

"Tadi yang diambil buku-buku jihad, matras, ransel," kata Kurnia.

Dia menyebut ada tiga jenis benda yang diambil dari rumah terduga teroris T. Hanya saja, untuk buku jumlahnya cukup banyak.

"Ada 18 buku atau berapa gitu saya lupa," katanya.

Sementara itu, penggeledahan juga dilakukan di rumah teruga teroris N. Rumah warga di Desa Blagung, Kecamatan Simo itu digeledah dalam waktu yang hampir bersamaan dengan yang di Sambi.

Hanya saja Kades Blagung, Kecamatan Simo, Sukirin tidak memperhatikan petugas yang mengambil barang bukti.

"Saya menyaksikan dari jarak agak jauh. Karena kurang begitu enak. Jadi kurang memperhatikan," pungkasnya.

Terpisah, di Jakarta Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar membenarkan adanya penangkapan sejumlah terduga teroris di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah. Jumlah yang ditangkap ada sebanyak 10 orang.

"Iya benar ada kegiatan dari Densus 88 (di Solo Raya)," ujarnya.

Meski begitu, Aswin belum membeberkan secara detil terkait kronologi, peran, hingga jaringan teror para terduga teroris tersebut. Ia menyebut petugas masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku tersebut.

"Penyidik masih bekerja di lapangan. Mohon waktu, nanti kami update melalui Humas Polri," jelasnya. (Tribun Network/abd/don/tri/wly)

Editor: Erik S

Tag:  #penjual #snack #petani #solo #raya #dicokok #densus #warga #mengira #diculik #debt #collector

KOMENTAR