Bicara di DK PBB, Menlu Retno Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Para diplomat dan pihak-pihak lainnya menghadiri pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Timur Tengah, termasuk situasi di Gaza dan Israel pada tanggal 23 Januari 2024 di New York. Pertemuan ini diadakan di tengah meningkatnya seruan agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza dan menerima negara Palestina di masa depan. Menlu RI Retno Marsudi turut hadir dalam debat terbuka itu.( Spencer Platt/Getty Images/AF
21:26
24 Januari 2024

Bicara di DK PBB, Menlu Retno Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mendesak agar dilakukan gencatan senjata permanen di Gaza.

Hal itu disampaikannya saat berbicara di forum debat terbuka (open debate) Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) yang digelar di New York City pada Rabu (24/1/2024).

"Saat ini aksi militer telah meluas di luar Gaza. Ancaman perang terbuka di Timur Tengah merupakan bahaya yang sangat nyata dan sedang terjadi," ujar Retno dilansir pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu.

"Untuk itu, dalam pernyataan saya tekankan pentingnya tiga hal. Pertama, pentingnya terciptanya gencatan senjata segera dan permanen," kata dia.

Retno menekankan, gencatan senjata secara tetap itu akan menjadi game changer untuk segala hal.

Hal yang paling penting, kata Retno, gencatan senjata akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza memulai upaya rekonstruksi pasca-konflik, dan proses solusi dua negara.

Pada saat yang sama, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

"Kedua, Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB," tutur Retno.

"Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel," kata dia.

Ketiga, menghentikan pasokan senjata ke Israel.

Sebab, setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah.


Dalam pernyataan, Retno juga menegaskan Israel harus bertanggung jawab atas aksinya, termasuk atas kekejaman yang mereka lakukan di Gaza.

"Saya tegaskan juga bahwa tidak ada negara yang kebal hukum. Bulan depan, Indonesia akan menyampaikan pernyataan lisan untuk memberikan advisory opinion kepada Mahkamah Internasional atas pertanyaan yang diajukan oleh Sidang Majelis Umum PBB," kata dia.

"Pernyataan saya tutup dengan kalimat bahwa Indonesia akan mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk terus mendukung Palestina," ucap Retno. 

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #bicara #menlu #retno #desak #gencatan #senjata #permanen #gaza

KOMENTAR