![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Dorong Energi Bersih, Pertamina Manfaatkan Gas Suar Kilang Jadi Listrik](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/kompas/dorong-energi-bersih-pertamina-manfaatkan-gas-suar-kilang-jadi-listrik-1242811.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Dorong Energi Bersih, Pertamina Manfaatkan Gas Suar Kilang Jadi Listrik
- Pertamina New and Renewable Energy (NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan proyek Flare Gas to Power.
Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan antara Head of Agreement (HOA) CEO Pertamina NRE John Anis dan Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman di Grha Pertamina, Jakarta (12/2/2025).
Secara paralel, kegiatan project expose juga digelar di Kilang Balongan yang akan menjadi lokasi pelaksanaan proyek tersebut.
Pada kesempatan itu, John menyampaikan, proyek Flare Gas to Power merupakan langkah strategis Pertamina dalam mendukung transisi energi dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
Dia menyebutkan, teknologi tersebut memanfaatkan gas suar (flare gas) untuk dikonversi menjadi energi listrik.
“Inisiatif ini sejalan dengan visi kami untuk mengoptimalkan sumber daya energi yang ada, sekaligus menurunkan emisi karbon secara signifikan,” ujarnya dalam siaran pers, KAmis (13/2/2025).
Secara teknis, proyek Flare Gas to Power bekerja dengan menangkap gas buang lewat suar yang sebelumnya dibakar di udara untuk selanjutnya diolah melalui sistem pemurnian dan diarahkan menuju turbin gas atau mesin pembangkit.
Energi yang dihasilkan dari turbin itu kemudian digunakan untuk operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik.
"Proses ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga turut serta menjaga lingkungan" jelas John.
Sementara itu, Taufik menegaskan, melalui sinergi itu, KPI berpotensi mengurangi emisi karbondioksida (CO2) sebesar 80.000 ton karbon dioksida ekuivalen (Co2Eq) per tahun.
Upaya itu juga mengurangi konsumsi gas untuk boiler sekitar lebih dari 2,5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan penghematan biaya bahan bakar lebih dari 9 juta dollar Amerika Serikat (AS) per tahun.
Itu berarti, proyek tersebut tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional kilang.
Lebih lanjut, Taufik mengatakan, sinergi antara KPI dan Pertamina NRE dalam proyek itu menjadi contoh konkret kolaborasi strategis di lingkungan Pertamina yang mampu menghasilkan solusi inovatif sehingga berdampak positif, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
"Kami percaya, kerja sama ini akan menjadi inspirasi bagi proyek-proyek energi lainnya di masa depan," katanya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mengapresiasi kolaborasi antar-subholding Pertamina, seperti yang diterapkan Pertamina NRE dan KPI.
Melalui bisnisnya masing-masing, sinergi tersebut mampu menciptakan inovasi unggulan dan memiliki manfaat bagi masyarakat, yakni berupa lingkungan yang lebih bersih.
"Pertamina optimistis bahwa proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
Fadjar berharap, dengan kolaborasi antara dua subholding tersebut, akan muncul lebih banyak inovasi serupa yang mendukung pengurangan emisi dan optimalisasi sumber daya energi.
Tag: #dorong #energi #bersih #pertamina #manfaatkan #suar #kilang #jadi #listrik