IPK Indonesia Naik 3 Poin, Ketua KPK: Kita Syukuri Ada Perbaikan di 2024
- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menyambut positif Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index (CPI) Indonesia 2024 yang berada di angka 37. Sebab, angka ini naik dari tahun lalu yaitu, di angka 34.
"Kita semua mensyukuri bahwa ada perbaikan dari tahun sebelumnya kepada tahun ini di 2023 ke tahun 2024," kata Setyo dalam Peluncuran CPI 2024 yang disiarkan kanal Youtube Transparency Internationa Indonesia (TII), Selasa (11/2/2024).
Setyo mengatakan, meski pengaruh skor IPK itu kecil, namun dapat menimbulkan kepercayaan diri untuk masyarakat dan pemerintah.
Dia juga mengatakan, skor IPK 2024 yang mengalami peningkatan ini dapat memengaruhi terhadap iklim investasi, perekonomian, dan perdagangan di dalam negeri.
"Apalagi ada keinginan dari pemerintah khususnya Presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi delapan persen. Jadi ini semua relevan, terkait, saling berhubungan," ujarnya.
Diketahui, TII merilis IPK Indonesia berada di angka 37 pada tahun 2024. Angka ini naik tiga poin dari tahun lalu.
TII menghitung indeks dengan skala 0-100. Angka 0 berarti menjadi yang paling korup, sedangkan angka 100 menjadi yang paling bersih.
"Ini CPI Indonesia sepanjang 2024 ada di skor 37 dan rankingnya 99. Artinya, terjadi peningkatan tiga poin dari tahun 2023 ke 2024 dari skor 34 ke 37," kata Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Heru Suyatmiko dalam konferensi pers secara virtual, Selasa.
Wawan mengatakan, IPK di angka 37 membuat peringkat atau rangking Indonesia naik menjadi 99 dari 180 negara di tahun 2024.
Sedangkan di tahun 2023, peringkat Indonesia merosot di angka 115 dari 180 negara.
"Dan rankingnya 99," ujarnya.
Dia juga mengatakan, terdapat beberapa negara yang memiliki skor yang sama dengan Indonesia yaitu, Argentina, Ethiopia, Maroko, dan Lesotho.
Sementara itu, skor IPK ini membuat Indonesia unggul dari negara-negara ASEAN lainnya yaitu, Thailand (34), Laos (33), Filipina (33), Kamboja (21), dan Myanmar (16).
Namun, Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN seperti Vietnam (40), Timor Leste (44), Malaysia (50), dan Singapura (84).
"Jadi beberapa negara di ASEAN juga mengalami perlambatan terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan korupsinya, ditandai dengan yang naik hanya beberapa seperti Indonesia, Singapura, Laos, dan Timor Leste," katanya.
Sebagai informasi, ada sembilan indikator yang digunakan TII dalam menyusun IPK.
Dari sembilan indikator, satu indikator kembali hadir yaitu World Economic Forum EOS 2024 dengan skor 61.
Kemudian, ada lima indikator yang mengalami kenaikan skor yaitu, IMD World Competitiveness Yearbook naik lima poin menjadi 45; Bertelsmann Foundation Transform Index naik dua poin menjadi 39; PERC Asia Risk Guide naik 10 poin menjadi 38; PRS International Country Risk Guide naik satu poin menjadi 33; World Justice Project-Rule of Law Index naik dua poin menjadi 26.
Lalu, terdapat tiga indikator yang mengalami penurunan skor yaitu, Economist Intelligence Unit Country Ratings turun dua poin menjadi 35; Global Insight Country Risk Ratings turun lima poin menjadi 32; dan Varieties of Democracy Project turun tiga poin menjadi 22.
Tag: #indonesia #naik #poin #ketua #kita #syukuri #perbaikan #2024