Menteri Fadli Zon Resmikan Museum Zona Muhammadiyah
Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Ruang Pamer Museum Zona Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan, Jogjakarta, pada Senin (3/2). Zona Muhammadiyah merupakan suatu ruangan yang berfungsi sebagai museum yang menyimpan sejarah Muhammadiyah di lingkungan kampus Ahmad Dahlan.
Peresmian itu dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Prof Dr Muchlas MT. Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan pentingnya museum sebagai jembatan antara generasi yang lalu, kini, dan yang akan datang.
’’Museum ini bukan hanya tempat untuk menyimpan artefak masa lalu, tetapi juga untuk menghidupkan narasi dan menjembatani generasi yang akan datang,” ungkap Menteri Kebudayaan Fadli Zon di sela peresmian.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Prof Dr Muchlas MT dan pengurus Muhammadiyah. (Istimewa)
Sebagai ibu kota kebudayaan Indonesia, Jogjakarta sangat tepat memiliki museum yang merepresentasikan sejarah dan kontribusi Muhammadiyah. Fadli Zon juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap Muhammadiyah yang telah berkontribusi besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kesehatan.
’’Muhammadiyah adalah salah satu organisasi tertua dan terbesar di Indonesia, lahir pada 1912, dan telah banyak mengukir sejarah di Indonesia,” ujarnya. Dia mencatat bahwa saat ini terdapat 167 perguruan tinggi Muhammadiyah yang berperan penting dalam mencerdaskan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Fadli juga mengingat kembali pengalamannya saat mengikuti muktamar Muhammadiyah pada 1990. ’’Saya masih ingat ketika itu, saya bertemu dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang inspiratif. Waktu berlalu begitu cepat dan kini kita merayakan 112 tahun Muhammadiyah berkarya,” kenangnya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Prof Dr Muchlas MT dan pengurus Muhammadiyah. (Istimewa)
Fadli Zon menyoroti kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. ’’Kekayaan budaya kita ini bukan hanya sekadar keragaman, tetapi sudah menjadi mega diversity. Kita memiliki peradaban yang tertua di dunia dan museum ini bisa menjadi tempat untuk mempelajari dan menghargai warisan budaya kita,” tegasnya.
Dia menambahkan bahwa museum tersebut diharapkan dapat menjadi tempat yang dinamis dan hidup dengan sentuhan digital yang menarik bagi generasi muda. ’’Kita perlu menciptakan konten-konten yang menarik, termasuk merchandise yang kreatif. Ini adalah peluang besar untuk menarik pengunjung,” ujarnya. (c6/xav)