Kapolri: Satu Tahun Ini Sangat Berat, Banyak Pelanggaran oleh Anggota
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, satu tahun ke belakang merupakan masa-masa yang berat bagi Polri karena ada banyak masalah yang menimpa lembaga tersebut.
Sigit tidak memungkiri, masalah-masalah tersebut, termasuk pelanggaran yang dilakukan anggota Polri, mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap korps Bhayangkara.
“Ya kita maklumi bahwa dalam satu tahun ini memang sangat berat kita menghadapi berbagai macam tantangan, terkait dengan masalah tugas dan juga banyaknya pelanggaran oleh anggota,” kata Sigit dalam rapat pimpinan Polri di Gedung Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).
Sigit akan mengupayakan agar jumlah anggota Polri yang terlibat pelanggaran dapat turun.
Eks kepala Bareskrim ini pun menginstruksikan jajarannya untuk memerhatikan soal kepercayaan publik kepada instansi Polri.
Ia meminta anggota Polri sering turun ke masyarakat dan melakukan kegiatan-kegiatan yang baik agar nama Polri ikut terjaga.
“Terkait dengan masalah kepercayaan publik, ini juga tentunya menjadi hal yang terus kita perhatikan,” ujar Sigit.
Dia juga menyinggung soal hasil survei Litbang Kompas terkait dengan kepercayaan publik kepada Polri.
Menurut Sigit, hasil survei ini bisa menjadi landasan Polri untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi Polri.
“Nanti sore atau malam, kita juga akan minta untuk dari Litbang Kompas menjelaskan tentang hal-hal yang harus kita perbaiki sehingga survei kepercayaan publik terhadap institusi Polri ini terus bisa terjaga,” kata dia.
Sigit berharap, semua anggota Polri, termasuk yang tidak berada dalam struktur organisasi, bisa ikut menjaga nama baik institusi.
“Saya ingatkan bahwa rekan-rekan yang ada di luar struktur terus menjadi etalase Polri, menjadi katalisator informasi, dan menjadi supporting akhir,” katanya.
Survei yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, hanya ada 65,7 persen responden yang memberikan citra positif terhadap Polri.
Posisi Polri berada di bawah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mendapat nilai positif 67 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, menjelaskan bahwa citra Polri ini terkait beberapa kasus yang sempat menjadi perhatian publik, seperti kasus pembunuhan Brigadir Josua.
"Padahal pernah juga terjadi penurunan sejak kasus Sambo yang menjadi perhatian publik. Sekarang perlahan sudah mulai naik lagi," ucap Yohan.
Dibandingkan dengan hasil survei pada September 2024, terjadi kenaikan 0,6 persen saja.
Urutan ketiga terbawah ada institusi penegak hukum seperti Mahkamah Agung dengan 69 persen, diikuti oleh Mahkamah Konstitusi 69,1 persen, dan Kejaksaan 70 persen.
Sedangkan lima institusi dengan penilaian tertinggi adalah TNI dengan 94,2 persen, kemudian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 81,6 persen, Komisi Pemilihan Umum (KPU) 80,3 persen, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 73,6 persen, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 72,6 persen.
Survei ini menggunakan metode survei periodik wawancara tatap muka yang digelar Litbang Kompas dari 4-10 Januari 2025.
Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error +/- 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Tag: #kapolri #satu #tahun #sangat #berat #banyak #pelanggaran #oleh #anggota