Budisatrio Djiwandono Bicara soal Mimpi Besar Prabowo Subianto yang Fokus pada Isu Pangan
Ketua Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengatakan, menjelang debat pertama Calon Presiden (Capres) nanti malam, Selasa (12/12/2023), Prabowo Subianto tetap fokus bertugas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI).(DOK. TKN Prabowo-Gibran)
15:30
21 Januari 2024

Budisatrio Djiwandono Bicara soal Mimpi Besar Prabowo Subianto yang Fokus pada Isu Pangan

- Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono, mengatakan bahwa Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto fokus pada isu pangan.

Menurut Budisatrio, meski terkesan sederhana, penyediaan makan untuk masyarakat adalah bukti bahwa Prabowo paham persoalan strategis yang menentukan kehidupan bangsa.

“Ada benarnya jika disebut bahwa mimpi Pak Prabowo adalah bikin perut masyarakat Indonesia kenyang dan berkelanjutan. Ini adalah hak dasar dan masalah hidup mati bangsa. Yang menyatakan isu pangan dan makanan kurang penting dari yang lain mungkin belum menyadari fakta lapangan dan tantangan ke depan,” ujar Budisatrio dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (21/1/2024).

Pimpinan Komisi IV DPR RI itu merunut fakta yang dimaksud. Dia menyebut, kini terjadi ketimpangan besar dari pertumbuhan jumlah penduduk terhadap lahan pertanian.

Adapun penduduk Indonesia bertambah tiga juta orang setiap tahun dengan kelahiran 30 bayi per detik.

“Pada 2045 diprediksi (penduduk) Indonesia mencapai 324 juta jiwa. Di sisi lain, lahan pertanian terus berkurang 100.000 hektare (ha) setiap tahun. Pak Prabowo menyadari hal ini bahwa Indonesia rentan (alami) kelaparan,” jelasnya.

Bagi Prabowo Subianto, lanjut Budisatrio, masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan mengandalkan impor bahan pangan. Belajar dari pandemi dan situasi dunia, hal tersebut sangat berisiko.

“Untuk pangan, Indonesia harus swasembada. Jika mengandalkan impor, kedaulatan jadi taruhan. Bayangkan jika pasokan dari luar terhenti, Indonesia terjadi bencana kelaparan. Indonesia rentan karena menggantungkan perut ke negara lain,” jelasnya.

“Bahkan andai impor lancar sekalipun, tetap ada masalah. Produk pangan lokal kita bisa gagal bersaing di pasar, sehingga kesejahteraan petani kita yang menjadi korban,” lanjutnya lagi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Capres Prabowo Subianto, menurut Budisatrio sudah pula memahami hal itu.

Adapun program Food Estate disiapkan sebagai solusi jangka panjang ketahanan pangan nasional.

“Pak Jokowi sudah menggagas Food Estate sebagai cadangan logistik nasional, dan Pak Prabowo bertekad melanjutkannya. Prabowo-Gibran bertekad menyempurnakannya menjadi Program Lumbung Pangan, diikuti industri pertanian yang memanfaatkan teknologi modern dan digital. Ini menjadi prioritas utama,” katanya.

Prabowo-Gibran, lanjut Budisatrio, juga bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan reformasi agraria untuk mendukung pertanian masyarakat.

“Ada kredit kepemilikan lahan untuk petani, pembelian panen pemerintah dengan profit minimal 30 persen, akses langsung pupuk subsidi dan benih. Semuanya akan dilakukan karena petani ini ujung tombak kita menghadapi krisis pangan,” imbuhnya.

Terkait program Makan Siang dan Susu Gratis, Budisatrio menjelaskan bahwa program utama tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kedaulatan pangan.

“Program Makan Siang dan Susu Gratis, karena akan mengandalkan hasil pangan lokal setempat akan mampu menyerap produksi petani. Kemudian, anak-anak yang diberi makan akan kenyang, tumbuh lebih maksimal, sehingga menjadi generasi unggul. Petani pun sejahtera. Semoga anak-anak yang lebih pintar ini nantinya mau menjadi petani. Menjadi pahlawan bagi pangan bangsa,” paparnya.

Editor: Yakob Arfin Tyas Sasongko

Tag:  #budisatrio #djiwandono #bicara #soal #mimpi #besar #prabowo #subianto #yang #fokus #pada #pangan

KOMENTAR