Siswa SMP Negeri 7 Mojokerto Terseret Arus saat Outing Class di Pantai Drini, Tiga Tewas, 9 Berhasil Diselamatkan
PROSES PENCARIAN: Petugas melakukan pencarian siswa SMPN 7 Mojokerto yang tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, yang masih hilang kemarin (28/1). (DOKUMENTASI POLSEK TANJUNGSARI)
12:08
29 Januari 2025

Siswa SMP Negeri 7 Mojokerto Terseret Arus saat Outing Class di Pantai Drini, Tiga Tewas, 9 Berhasil Diselamatkan

– Duka mendalam menyelimuti SMP Negeri 7 Mojokerto. Kegiatan outing class yang diikuti siswa kelas VII dan VIII berakhir musibah. Sebanyak 13 siswa terseret ombak di Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Selasa (28/1), sekitar pukul 06.30 WIB.

Sembilan orang berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Mereka adalah Firmanda Ramadhani, Bintang Kenzie, Petra Agustino, Ravana Bagas, M. Zaky, Arizona Rena, Ahmad Muzaki, Ainoa, dan Raditya Rangga. Sedangkan tiga lainnya ditemukan meninggal dan satu orang masih dalam pencarian. Tiga siswa yang meninggal adalah Alfyan Aditya Pratama, Malven Yusuf, dan Bayhaqy Fatyanah. Sedangkan korban yang belum ditemukan adalah Rifqy Yuda Pratama. Sebanyak 13 siswa itu berusia 13 tahun.

Kapolsek Tanjungsari AKP Agus Fitriyana mengatakan, peristiwa tragis itu berawal saat rombongan pelajar tersebut berlibur ke Pantai Drini sejak pagi. Sesampai di pantai, mereka sarapan terlebih dahulu. ”Setelah sarapan, rombongan pelajar itu bermain air. Sekitar 13 orang bermain di area tengah, lalu terseret ombak,’’ ujar Agus saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jogja.

Beberapa saksi di lokasi tersebut kemudian melapor kepada petugas SAR. Upaya penyelamatan segera dilakukan. Namun, hanya sembilan siswa yang berhasil diselamatkan. Empat lainnya terbawa arus. ”Tiga pelajar meninggal dunia ditemukan sekitar pukul 11.05 WIB, satu masih dalam pencarian. Guru-guru juga tengah mendata siswanya,’’ jelasnya.

Tim SAR bersama kepolisian mengevakuasi jasad salah seorang korban meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Gunungkidul, kemarin. (DOKUMENTASI POLSEK TANJUNGSARI)

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan, 13 siswa itu bermain air terlalu ke tengah. ”Kami menduga para korban masuk ke jalur kapal nelayan mengingat area tersebut lebih dalam dari sekitarnya,’’ ujar Surisdiyanto.

Koordinator Pos Basarnas Gunungkidul Sulis Haryanto mengungkapkan, pihaknya sebenarnya sudah mengimbau agar para siswa tidak bermain terlalu ke tengah. Sebab, daerah tersebut berbahaya.

Sulis menjelaskan, 37 petugas gabungan dibantu nelayan masih mencari siswa yang hilang. Empat perahu jungkung dikerahkan untuk menyisir area pantai.

Dari Mojokerto, Penjabat (Pj) Wali Kota Moh. Ali Kuncoro sudah berkomunikasi dengan kepala SMPN 7 Mojokerto. Dia mengatakan, tujuh dari sembilan siswa yang selamat sudah pulang dengan rombongan ke Mojokerto. ’’Dua siswa lainnya masih di RSUP dr Sardjito karena kondisinya banyak menelan air laut. Sehingga ada iritasi di lambungnya,’’ kata dia. Mas Pj –sapaannya– menuturkan bahwa jenazah korban telah dipulangkan dari RSUD Saptosari kemarin sekitar pukul 15.00.

Dia menerangkan, rombongan SMPN 7 Mojokerto berangkat Senin (27/1) pukul 21.00. ”Kegiatan ini adalah bagian dari menambah wawasan siswa. Penyelenggaraannya memang dikelola satuan pendidikan,” paparnya. Rombongan terdiri atas 257 siswa dan 16 guru pendamping. Mereka diangkut lima bus pariwisata. Rombongan tiba di RM Hutama Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB. ”Selanjutnya, sekitar pukul 06.00 pagi, rombongan bermain di pantai,” bebernya. Lalu, pada pukul 06.30, tim SAR menerima laporan ada wisatawan hanyut terseret ombak sampai ke tengah.

Pasca kejadian itu, kegiatan outing akan diperketat. Ali Kuncoro menyatakan telah mengevaluasi kegiatan outing class. ”Kita akan batasi dan arahkan outing class yang sifatnya edukasi seperti ke museum dan ke tempat-tempat perpustakaan,’’ paparnya.

Sedangkan outing class ke daerah wisata akan dilarang. Kebijakan itu bakal dituangkan dalam surat edaran (SE) yang segera diterbitkan oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto. ”Outing class ke daerah-daerah wisata, khususnya pantai dan pegunungan, tentu akan sangat kita batasi dan tidak kita izinkan,” imbuh Ali Kuncoro. (ram/oce/ris/c6/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #siswa #negeri #mojokerto #terseret #arus #saat #outing #class #pantai #drini #tiga #tewas #berhasil #diselamatkan

KOMENTAR