7 Hal Halus yang Dilakukan Orang Tua yang Membuat Anak Merasa Tidak Dicintai Menurut Psikologi, Bantu Perbaiki Hubungan dengan Anak!
Ada batasan tipis antara mendisiplinkan anak dan membuat mereka merasa tidak dicintai. Perbedaannya terletak pada kehalusan tindakan. Sangat mudah untuk secara tidak sengaja menyakiti perasaan anak saat mencoba membimbing mereka ke jalan yang benar.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa tindakan kecil sekalipun dapat berdampak besar pada kesehatan emosional anak. Menurut psikologi, ada perilaku halus tertentu yang dapat membuat anak merasa tidak dicintai, meskipun itu bukan niat orang tua.
Dilansir dari Geediting, terdapat tujuh hal halus yang dilakukan orang tua yang mungkin tanpa sengaja membuat anak-anak merasa tidak dicintai.
1. Kurangnya mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif bukan hanya sekadar mendengar apa yang dikatakan anak. Mendengarkan secara aktif melibatkan pemahaman dan keterlibatan yang sesungguhnya dalam dunia mereka.
Seringkali, orang tua tidak sengaja mengabaikan perasaan anak-anaknya karena mereka terlalu sibuk atau menganggap kekhawatiran anak-anak itu remeh. Hal ini dapat sangat menyakitkan bagi anak.
Menurut psikologi, anak-anak perlu divalidasi perasaannya agar merasa dicintai dan aman. Mengabaikan kekhawatiran mereka, sekecil apa pun, dapat menyebabkan perasaan tidak penting dan diabaikan.
2. Terlalu kritis
Psikologi memberi tahu bahwa anak-anak tumbuh subur dengan dorongan dan penguatan positif. Mengkritik mereka terlalu keras atau terlalu sering dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan kurangnya kepercayaan diri.
Alih-alih langsung menunjukkan kesalahannya, orang tua dapat mendorong usahanya dan membimbingnya untuk menemukan solusinya sendiri. Pendekatan ini telah membuat perbedaan yang signifikan dalam harga diri anak dan hubungannya dengan orang tua.
Ingatlah, kita sebagai orang tua adalah penyemangat terbesar bagi anak-anak kita. Sangat penting untuk memperhatikan cara kita mengungkapkan kekhawatiran dan koreksi agar mereka tidak merasa tidak dicintai atau tidak berharga.
3. Tidak konsisten dalam disiplin
Disiplin merupakan hal yang sulit bagi banyak orang tua. Menetapkan batasan dan menegakkan aturan memang penting, tetapi cara kita melakukannya dapat berdampak besar pada anak-anak kita.
Ketidakkonsistenan dalam mendisiplinkan anak dapat menyebabkan kebingungan dan rasa tidak aman pada anak. Misalnya, jika orang tua mengabaikan perilaku buruk pada suatu hari dan menghukumnya pada hari berikutnya, anak mungkin merasa cemas dan tidak yakin tentang apa yang diharapkan darinya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pola asuh yang tidak konsisten dapat menyebabkan masalah perilaku pada anak. Pola asuh yang tidak konsisten juga dapat memengaruhi stabilitas emosional dan keterampilan sosial anak, sehingga anak merasa tidak dicintai dan tidak aman.
Daripada tidak konsisten, lebih baik menetapkan aturan yang jelas dan mematuhinya secara konsisten. Pendekatan ini tidak hanya membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka, tetapi juga membuat mereka merasa aman dan dicintai.
4. Kurangnya kasih sayang fisik
Kasih sayang fisik merupakan cara yang ampuh untuk menunjukkan cinta kepada anak. Pelukan sederhana, tepukan di punggung, atau bahkan tos dapat sangat membantu membuat anak merasa dicintai dan aman.
Sayangnya, seiring bertambahnya usia anak-anak, kasih sayang fisik terkadang tidak lagi penting dibandingkan komunikasi verbal. Perubahan ini secara tidak sengaja dapat membuat anak merasa kurang dicintai.
Psikologi menunjukkan bahwa sentuhan fisik sangat penting bagi kesejahteraan emosional anak. Sentuhan fisik membantu membangun ikatan yang kuat antara orang tua dan anak serta menumbuhkan rasa aman dan cinta.
5. Terlalu sibuk
Kurangnya waktu berkualitas antara anak dan orang tua dapat membebani hubungan keduanya. Anak akan mulai merasa diabaikan dan tidak dicintai, meskipun itu adalah hal terakhir yang orang tua inginkan.
Psikologi menjelaskan bahwa waktu yang berkualitas sangat penting bagi kesejahteraan emosional anak. Hal yang penting bukan kuantitasnya, tetapi kualitas waktu yang dihabiskan bersama. Bahkan beberapa menit perhatian penuh dapat membuat anak merasa dicintai dan penting.
6. Perbandingan dengan orang lain
Setiap anak itu unik, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, sebagai orang tua, terkadang kita terjebak dalam kebiasaan membandingkan anak-anak kita dengan anak-anak lain.
Entah itu saudara kandung, teman, atau bahkan diri kita sendiri saat kita masih anak-anak, perbandingan ini dapat membuat anak-anak merasa tidak dicintai dan tidak mampu. Psikologi memperingatkan kita bahwa perbandingan semacam itu dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan perasaan dendam.
Sangat penting untuk menghargai dan memelihara individualitas anak. Alih-alih membandingkan, fokuslah pada kelebihan anak dan bantu mereka meningkatkan kemampuan di area yang mereka anggap menantang.
Pendekatan ini membantu menumbuhkan citra diri yang sehat dan meyakinkan mereka bahwa mereka dicintai apa adanya.
7. Mengabaikan kebutuhan emosional
Kebutuhan emosional anak-anak sama pentingnya dengan kebutuhan fisik mereka. Mengabaikan kebutuhan ini dapat membuat anak-anak merasa tidak dicintai dan tidak aman. Anak-anak perlu merasa dicintai, aman, dan dipahami.
Mereka perlu tahu bahwa perasaan mereka valid dan tidak apa-apa untuk mengungkapkannya. Psikologi menekankan pentingnya memvalidasi emosi anak. Beritahu mereka bahwa wajar saja untuk merasa sedih, marah, atau takut. Bantu mereka memahami dan mengelola emosi ini dengan cara yang sehat.
Dengan memenuhi kebutuhan emosional mereka, orang tua tidak hanya membuat mereka merasa dicintai tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan untuk mengelola perasaan di masa mendatang. Ini adalah salah satu hadiah terpenting yang dapat orang tua berikan kepada anak.
***
Tag: #halus #yang #dilakukan #orang #yang #membuat #anak #merasa #tidak #dicintai #menurut #psikologi #bantu #perbaiki #hubungan #dengan #anak