Kamu Tipe Pasangan Cuek dan Gak Suka Mendengarkan? Ini Dampaknya Menurut Psikolog yang Perlu Diketahui
– Dalam sebuah hubungan, sikap cuek dan tidak mau mendengarkan seringkali menjadi penghalang besar bagi terciptanya kedekatan emosional. Banyak pasangan yang merasa diabaikan ketika pasangannya tidak memberikan perhatian atau enggan mendengarkan perasaan mereka. Padahal, komunikasi yang baik dan saling mendengarkan sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam hubungan. Jika salah satu pasangan lebih sering cuek dan tidak mau mendengarkan, hal ini bisa menimbulkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan, yang lama-kelamaan bisa merusak hubungan itu sendiri.
Menurut psikolog Carl Rogers, yang dijelaskan dalam artikel Hello Sehat, Kamis, (23/1) mendengarkan dan memahami pasangan adalah salah satu cara mewujudkan hubungan yang sehat. Rogers menekankan bahwa mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi adalah langkah pertama untuk menciptakan komunikasi yang empatik dalam hubungan. Ini tidak hanya mencakup mendengarkan kata-kata yang diucapkan, tetapi juga memahami perasaan yang ada di balik kata-kata tersebut. Hal ini bisa memperkuat ikatan emosional antara pasangan.
Selanjutnya, jika sikap cuek dan tidak mau mendengarkan terus berlanjut, dampaknya bisa lebih dari sekadar komunikasi yang buruk. Masalah ini bisa berujung pada ketidakharmonisan yang semakin besar dalam hubungan, yang akhirnya mengarah pada perasaan kesepian meskipun berada dalam hubungan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk menyadari bahwa mendengarkan satu sama lain adalah fondasi utama dalam hubungan yang sehat dan langgeng.
Mengutip penuturan Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., seorang profesor emerita di University of Massachusetts Amherst dalam artikel Psychology Today banyak orang yang merasa tidak sepenuhnya mendengarkan pasangannya. Kadang-kadang, percakapan bisa berlalu begitu saja, dan kita bahkan lupa apa yang pasangan kita katakan. Misalnya, kamu sedang membuat daftar tugas bersama pasangan, tapi setelah menulis prioritasmu, kamu lupa apa yang dia katakan.
Situasi seperti ini sebenarnya mencerminkan apa yang disebut oleh para peneliti dari Florida State University, yaitu kurangnya mindfulness, atau kesadaran penuh dalam percakapan. Susan mengutip hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa mindfulness, atau kesadaran penuh terhadap pasangan, adalah hal yang sangat penting dalam hubungan. Ketika pasangan bisa benar-benar hadir dalam percakapan, mereka lebih mampu memahami sudut pandang satu sama lain dan lebih berempati.
Hal ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah, apalagi saat terlibat dalam argumen. Misalnya, saat kamu berargumen dengan pasangan, memiliki kemampuan untuk melihat perasaan pasangan bisa membuatmu lebih cepat menyelesaikan masalah, karena kamu bisa memahami perspektifnya, bukan hanya melihat dari sudut pandangmu sendiri. Selain itu, situasi seperti lupa apa yang pasangan katakan juga menunjukkan bahwa kamu tidak sepenuhnya hadir dalam momen tersebut.
Ketika kamu tidak mendengarkan secara penuh, pasangan bisa merasa diabaikan, bahkan bisa timbul rasa kesal atau bahkan ketidakpercayaan. Hal ini berpotensi merusak hubungan, karena bisa menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Mindfulness dalam hubungan bukan hanya soal mendengarkan, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu benar-benar peduli dan hadir dalam setiap momen bersama pasangan.
Lebih lanjut Susan, kembali mengutip penelitian lain dari Florida State University yang menunjukkan bahwa mindfulness dalam hubungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan hubungan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati 115 pasangan yang telah menikah, dengan metode khusus untuk melihat bagaimana cara pasangan mempersepsikan satu sama lain dalam hal mindfulness. Hasilnya, pasangan yang benar-benar hadir dalam percakapan, baik secara fisik maupun emosional, memiliki hubungan yang lebih sehat. Hal ini menunjukkan bahwa mindfulness bukan hanya penting untuk diri sendiri, tetapi juga bagaimana pasangan kita merasakannya.
Para peneliti yang dijelaskan dalam artikel Psychology Today menemukan bahwa mindfulness yang dirasakan pasangan bisa lebih penting dari mindfulness yang kamu rasakan sendiri. Artinya, terkadang, bagaimana pasangan melihat kita dalam percakapan jauh lebih berpengaruh terhadap kualitas hubungan dibandingkan dengan bagaimana kita merasa. Hal ini mungkin terdengar mengejutkan, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa cara pasangan merasakan kehadiran kita bisa menjadi indikator besar tentang seberapa puas mereka dalam hubungan tersebut.
Terlebih lagi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbedaan gender bisa memengaruhi bagaimana mindfulness diterima dalam hubungan. Dalam studi ini, ditemukan bahwa wanita cenderung lebih peka terhadap seberapa hadirnya pasangannya dalam percakapan dibandingkan pria. Oleh karena itu, jika kamu tipe pasangan yang cuek dan gak suka mendengarkan, penting untuk lebih memperhatikan cara kamu mendengarkan dan berinteraksi dengan pasanganmu, karena hal ini bisa berdampak besar pada kebahagiaan hubunganmu.
Meski begitu, perlu diakui bahwa menjadi pendengar memang bukan hal yang mudah. Hal selaras ini juga dijelaskan dalam artikel Hello Sehat, bahkan dikatakan keterampilan kesabaran sangat dibutuhkan. Untuk bisa benar-benar memahami pasangan, kamu perlu mengalihkan perhatian sepenuhnya pada mereka. Ini yang biasanya menjadi sulit, apalagi di dunia yang penuh gangguan seperti sekarang.
Namun, semakin sering kamu berlatih untuk menjadi pendengar yang baik, semakin mudah kamu memahami perasaan pasangan, dan semakin positif pula hubungan kamu berdua. Ketika kamu berhasil mendengarkan dengan penuh perhatian, kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai perasaan dan pendapat pasangan.Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menjadi pendengar yang lebih baik menurut Hello Sehat.
Pertama, coba posisikan dirimu sebagai pasangan atau orang yang sedang bercerita. Dengan menempatkan diri di posisi mereka, kamu bisa lebih memahami makna di balik kata-kata yang mereka ucapkan. Fokuslah pada inti cerita dan perhatikan bahasa tubuh pasangan, karena bahasa tubuh seringkali mengungkapkan perasaan yang sebenarnya. Selain itu, saat pasangan bercerita, cobalah untuk tidak langsung menilai atau memberikan solusi, tapi lebih banyak memberikan empati. Hal ini akan membuat pasangan merasa dihargai dan dimengerti.
Terakhir, kamu juga bisa menunjukkan perhatian dengan tindakan kecil, seperti mengangguk atau mengatakan, "Oke, aku paham," untuk memberi tahu pasangan bahwa kamu benar-benar mendengarkan. Cobalah juga untuk sesekali mengulangi perkataan mereka dengan komentar netral, misalnya, jika pasangan bercerita tentang kejadian buruk di kantor, kamu bisa berkata, "Pasti sedih ya dimarahi bos. Memangnya apa yang terjadi?" Dengan cara ini, pasangan akan merasa bahwa kamu memahami perasaannya tanpa perlu mengatakan kata-kata seperti "Aku paham" atau "Aku mendengarkan." Bahkan, memberikan sentuhan seperti menggenggam tangan atau merangkul mereka bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menunjukkan bahwa kamu peduli.
Sebagai pasangan, penting untuk menyadari bahwa sikap cuek dan tidak mau mendengarkan bisa berisiko merusak hubungan. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan hadir dalam setiap percakapan adalah kunci untuk menjaga kedekatan emosional dan keharmonisan bersama. Jika kamu merasa sering tidak mendengarkan pasangan atau tidak mendapatkan perhatian yang kamu butuhkan, saatnya untuk mulai memperbaiki kebiasaan ini.
Dengan menjadi pendengar yang lebih baik, kamu tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga menciptakan rasa saling percaya dan penghargaan yang lebih dalam dalam hubungan kamu. Jangan biarkan sikap cuek dan tidak mendengarkan menghalangi kebahagiaan kalian berdua. ***
Tag: #kamu #tipe #pasangan #cuek #suka #mendengarkan #dampaknya #menurut #psikolog #yang #perlu #diketahui