Pentingnya Memahami Playing Victim agar Tidak Terjebak Manipulasi Mental yang Merasa Selalu Menjadi Korban
Ilustrasi seseorang yang berpura menjadi korban. (8photo/freepik)
12:48
21 Januari 2025

Pentingnya Memahami Playing Victim agar Tidak Terjebak Manipulasi Mental yang Merasa Selalu Menjadi Korban

–Dalam hubungan sosial, kita mungkin pernah bertemu dengan seseorang yang selalu merasa menjadi korban dalam setiap situasi. Padahal kenyataannya, seseorang tersebut mengatakan hal yang tidak sesuai fakta dan merasa dirinya adalah korban dari sebuah kondisi.

Perilaku tersebut disebut dengan playing victim yang dapat berdampak negatif pada dirinya dan orang di sekitarnya. Menyadur Alodokter, playing victim merupakan perilaku di mana seseorang secara konsisten memosisikan dirinya sebagai korban, bahkan bukti menunjukkan yang sebaliknya.

Mereka cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan atas masalah yang mereka hadapi, dan menolak untuk bertangung jawab atas perilaku mereka sendiri. Berikut terdapat beberapa ciri-ciri orang yang berperilaku playing victim, supaya Anda lebih mudah mengidentifikasinya.

  1. Menyalahkan orang lain atas kesalahan atau masalah yang terjadi, bahkan untuk hal-hal kecil.
  2. Menolak mengakui kesalahan dan mencari alasan untuk membenarkan tindakan mereka.
  3. Menunjukkan sikap pasif dan tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri.
  4. Mengeluh dan merendahkan diri sendiri untuk mendapatkan simpati.
  5. Memanipulasi lewat gaslighting, yakni meragukan ingatan, persepsi, atau kewarasan mereka sendiri.
  6. Merespons kritik dengan marah atau menyangkal fakta

Penyebab Playing Victim

Melansir Medical News Today, perilaku playing victim berasal dari faktor yang cukup kompleks. Seperti pengalaman traumatis di masa kecil yang membentuk keyakinan negatif tentang diri sendiri.

Beberapa gangguan kepribadian, seperti borderline personality disorder (BPD) dan gangguan kepribadian narsistik, serta masalah kesehatan mental seperti tekanan mental dan emosional dapat memicu perilaku ini. Kurangnya empati dan kecenderungan kepribadian yang meliputi kebutuhan validasi juga menjadi pemicu munculnya sifat berperan menjadi korban ini.

Penting untuk membedakan antara seseorang yang benar-benar menjadi korban dan seseorang yang playing victim. Korban yang sebenarnya membutuhkan dukungan dan bantuan, sedangkan playing victim merupakan perilaku yang manipulatif.

Perbedaannya terletak pada tanggung jawab, konsistensi, dan motivasi. Korban yang sebenarnya bersedia bertanggung jawab atas bagian mereka dalam sebuah situasi. Motivasi mereka adalah mencari bantuan, bukan memanipulasi orang lain.

Pola perilaku playing victim merupakan tindakan manipulatif yang berdampak negatif bagi individu dan lingkungannya. Dengan memahami ciri-cirinya, Anda dapat membantu diri sendiri dan orang lain dari manipulasi orang lain.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #pentingnya #memahami #playing #victim #agar #tidak #terjebak #manipulasi #mental #yang #merasa #selalu #menjadi #korban

KOMENTAR