Kamu Sering Merasa Cemas di Malam Hari? Ketahui 8 Faktor yang Bisa Jadi Sumber Masalahnya, Menurut Psikologi
– Gangguan kecemasan yang muncul di malam hari adalah masalah yang banyak dihadapi oleh orang-orang di seluruh dunia. Menurut psikologi, ada ciri-ciri tertentu yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami kecemasan yang intens, terutama di malam hari. Apa saja itu?
Ketika hari mulai berakhir dan tubuh bersiap untuk tidur, pikiran kita justru sering terjaga, memikirkan berbagai kekhawatiran yang mengganggu, seperti merasa cemas tentang hal-hal yang belum selesai di hari itu atau khawatir tentang masa depan yang belum pasti.
Bagi sebagian orang, kecemasan memang lebih intens saat malam tiba. Dalam banyak kasus, kecemasan ini tidak hanya akan mengganggu tidur, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan.
Menurut psikologi, perasaan cemas yang datang menjelang tidur bukanlah kebetulan. Beberapa faktor psikologis bisa menjadi pemicu atau penyebab utama kecemasan yang mengganggu tidur seseorang.
Melansir dari laman Geediting, Kamis (16/1), dalam artikel ini akan membahas 8 faktor yang biasanya menjadi penyebab utama seseorang mengalami gangguan kecemasan di malam hari. Apa saja itu?
1. Overthinking
Bagi orang yang mudah cemas, terutama di malam hari, overthinking adalah hal yang umum. Mereka sering terjebak dalam siklus berpikir yang tak terkendali, seperti mengingat kejadian hari itu, menganalisis kata-kata atau tindakan, hingga membayangkan berbagai kemungkinan di masa depan.
Siklus berpikir ini sering kali melelahkan dan tidak produktif, karena hanya meningkatkan kecemasan tanpa menyelesaikan masalah. Ini dapat membuat malam terasa sulit.
2. Kreativitas
Kecemasan dan kreativitas, terutama di malam hari, saling terkait. Psikologi menunjukkan keduanya memiliki hubungan yang rumit.
Imajinasi yang aktif bisa membuat seseorang lebih kreatif, tetapi juga bisa memicu kecemasan karena membuat pikiran terjebak dalam kekhawatiran saat mencoba untuk tenang.
Pikiran kreatif ini bisa membuat seseorang terjaga di malam hari dengan banyak ide atau solusi, atau malah menciptakan skenario yang meningkatkan kecemasan.
3. Sensitivitas terhadap kafein
Orang yang merasa lebih cemas di malam hari mungkin lebih sensitif terhadap kafein, yang tidak hanya ada dalam kopi, tetapi juga teh, cokelat, obat-obatan tertentu, dan minuman berenergi.
Kafein adalah stimulan yang bisa mengganggu tidur dengan menghalangi zat kimia yang membantu tidur dan meningkatkan produksi adrenalin, membuat tubuh tetap terjaga.
Waktu paruh kafein sekitar lima jam, artinya jika seseorang mengonsumsi kafein di sore hari, setengah dari kafein tersebut masih ada dalam tubuh saat mereka mencoba tidur.
Bagi sebagian orang, kepekaan terhadap kafein ini tidak hanya mengganggu tidur mereka, tetapi juga memperburuk kecemasan yang sudah ada.
4. Keinginan untuk mengendalikan segalanya
Keinginan untuk mengendalikan hidup bukanlah tentang menjadi orang yang suka memerintah atau menuntut, melainkan tentang kebutuhan batin untuk merasakan kepastian dan keamanan. Bagi mereka yang sering cemas di malam hari, keinginan untuk mengontrol segalanya bisa sangat kuat.
Memiliki keinginan untuk merasa mengendalikan hidup adalah hal yang wajar, karena hal itu memberi rasa aman dan membantu kita menghadapai tantangan hidup.
Namun, saat malam tiba, kecemasan tentang ketidakpastian masa depan bisa menjadi lebih terasa dan membebani pikiran.
5. Menjadi perfeksionis
Perfeksionisme bukan hanya soal standar tinggi, tapi tentang menetapkan ekspektasi yang sangat tinggi sehingga segala yang kurang dari itu terasa seperti kegagalan. Hal ini bisa menyebabkan kecemasan, terutama di malam hari saat pikiran lebih tenang dan merenung.
Seseorang yang perfeksionis mungkin terus memikirkan kegagalan atau detail-detail kecil dari kejadian yang akan datang, berusaha membuat segala sesuatu sempurna.
6. Kesulitan mengatakan “tidak”
Kesulitan untuk mengatakan “tidak” bisa menyebabkan seseorang mengambil terlalu banyak tanggung jawab dan komitmen.
Hal ini dapat membuat stres meningkat dan ketakutan akan mengecewakan orang lain atau menghadapi ketidaksetujuan bisa menyebabkan kekhawatiran yang terus-menerus, terutama di malam hari.
7. Menunda-nunda pekerjaan
Menunda-nunda pekerjaan adalah kebiasaan yang banyak dialami oleh orang, dan kebiasaan ini bisa menjadi salah satu penyebab utama kecemasan, terutama di malam hari.
Meskipun menunda pekerjaan mungkin terasa menyenangkan pada saat itu, tugas yang belum diselesaikan akan terasa sangat berat dan menumpuk.
8. Menekan emosi negatif
Banyak orang merasa terbebani karena menghindari emosi negatif selama hari-hari sibuk mereka. Namun, emosi tersebut sering kembali muncul di malam hari. Penghindaran emosi ini adalah salah satu ciri umum pada orang yang mengalami kecemasan di malam hari.
Emosi adalah sinyal yang memberi tahu kita tentang pengalaman, lingkungan, atau diri kita sendiri. Mengabaikan atau menekan perasaan ini tidak akan membuatnya hilang, malah sering kali akan memperburuknya.
Tag: #kamu #sering #merasa #cemas #malam #hari #ketahui #faktor #yang #bisa #jadi #sumber #masalahnya #menurut #psikologi