Pakar Ungkap Tren Kesehatan Tahun 2025 dan Strategi Mitigasi yang Perlu Dilakukan
Ilustrasi Olahraga. 
23:40
2 Januari 2025

Pakar Ungkap Tren Kesehatan Tahun 2025 dan Strategi Mitigasi yang Perlu Dilakukan

Mengawali tahun 2025, akan ada banyak hal baru siap dinantikan. Salah satunya adalah soal kesehatan

Pakar Kesehatan sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman ungkap apa saja tren kesehatan di tahun 2025

Ia mengungkapkan ada beberapa teknologi Kesehatan yang berkembang pesat.

Pertama, telemedicine. Semakin banyak orang menggunakan layanan kesehatan berbasis digital, terutama di daerah terpencil.

"Kedua, Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk mendeteksi penyakit lebih awal dan meningkatkan personalisasi pengobatan," ungkap Dicky pada keterangannya, Kamis (2/1/2024). 

Ketiga, wearable devices. Perangkat seperti smartwatch semakin populer untuk memantau kesehatan sehari-hari.

Termasuk deteksi dini penyakit jantung dan diabetes.

Keempat, terjadi peningkatan kesadaran gaya hidup sehat. Terutama kaum berpendidikan di kota besar.

Di antaranya seperti tren plant-based diet atau pola makan berbasis nabati semakin diminati.

Masyarakat juga mulai fokus pada kesehatan mental, seperti meditasi, terapi, dan pelatihan mindfulness.

Terakhir, adanya keseimbangan kerja-kehidupan. Perusahaan semakin mendukung kesejahteraan karyawan melalui program kesehatan.

Lebih lanjut Dicky mengimbau strategi mitigasi apa yang perlu dilakukan pada 2025 mendatang. 

1. Memperkuat Deteksi Dini dan Sistem Pengawasan

• Sistem peringatan dini: Menggunakan teknologi berbasis data untuk memantau penyakit menular seperti flu burung, malaria, dan DBD.

• Kolaborasi One Health: Pendekatan integratif yang melibatkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mendeteksi dan mencegah penyakit sejak dini.

2. Meningkatkan Cakupan Vaksinasi dan Edukasi Publik

• Vaksinasi influenza H5N1: Mempertimbangkan pengadaan vaksin flu burung seperti yang dilakukan oleh Inggris, untuk mengantisipasi potensi pandemi.

• Kampanye imunisasi: Memperbaiki cakupan vaksin untuk campak, TBC, rabies, dan HPV guna mencegah wabah dan menurunkan tingkat kematian.

3. Pengendalian Vektor dan Penyakit Zoonosis

• Pengendalian nyamuk: Kampanye pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penggunaan bioteknologi, seperti nyamuk steril, untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti.

• Vaksinasi hewan: Memperluas program vaksinasi rabies untuk anjing dan kucing serta meningkatkan pengawasan di peternakan unggas.

4. Meningkatkan Kesadaran tentang Resistensi Antimikroba

• Edukasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak sesuai.

• Mendorong penelitian dan pengembangan obat baru untuk menangani infeksi resisten.

5. Penguatan program pengendalian penyakit tidak menular.

Pemerintah harus mulai fokus pada pencegahan penyakit kronis dan Lebih banyak strategi komunikasi risiko untuk mencegah diabetes, hipertensi, peny jantung dan pembuluh darh dan obesitas. 

"Selain itu penting di tahun 2025 adanya program komunitas yang mendukung olahraga, pola makan sehat, dan pemeriksaan kesehatan rutin," imbau Dicky. 

6. Menyiapkan Rencana Kesiapsiagaan Pandemi

• Latihan simulasi: Pemerintah dan sektor kesehatan perlu rutin melakukan simulasi kesiapsiagaan pandemi.

• Ketersediaan sumber daya medis: Memastikan suplai obat-obatan, alat kesehatan, dan tenaga medis cukup untuk menghadapi wabah besar.

• Melalui pendekatan One Health, penguatan sistem kesehatan, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat mengantisipasi dan menangani ancaman kesehatan ini secara efektif. 

"Adanya persiapan yang matang, investasi pada teknologi kesehatan, dan edukasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan untuk memastikan kesehatan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang," tutupnya.

 

Editor: Willem Jonata

Tag:  #pakar #ungkap #tren #kesehatan #tahun #2025 #strategi #mitigasi #yang #perlu #dilakukan

KOMENTAR